Kajian Penelitian Yang Relevan

74 siswa. Untuk itu, guru harus dapat berinteraksi dengan siswa dengan baik sehingga rasa ingin tahu siswa dapat muncul saat proses pembelajaran. Munculnya rasa ingin tahu tersebut ditandai dengan bereaksi positif terhadap hal- hal baru, aneh, ganjil, atau misterius di lingkungannya dengan bergerak, menjelajahi, atau memanipulasi; keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang dirinya dan lingkungannya; menjelajah lingkungannya untuk mencari pengalaman baru; dan menjelajahi objek atau peristiwa. Maka dari itu, untuk memunculkan rasa ingin tahu siswa, guru dapat menggunakan keterampilan bertanya dan mengadakan variasi dalam proses pembelajaran. Kegiatan tanya jawab antara guru dengan siswa dapat mempengaruhi rasa ingin tahu siswa, karena dalam proses pembelajaran, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif kepada siswa, salah satunya yaitu membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan bertanya dapat mempengaruhi rasa ingin tahu siswa. Maka dari itu, guru dapat menggunakan keterampilan bertanya yang baik untuk memunculkan rasa ingin tahu siswa. Kegiatan guru dalam mengadakan variasi dalam proses pembelajaran juga dapat mempengaruhi rasa ingin tahu siswa. Keterampilan mengadakan variasi digunakan untuk mengatasi kebosanan dan kecenderungan tidak tertarik terhadap suatu hal atau kegiatan yang dihadapinya sama setiap hari. Siswa akan merasa jenuh dan tidak tertarik terhadap proses pembelajaran yang setiap harinya sama. 75 Dengan adanya variasi mengajar yang meliputi gaya mengajar guru, penggunaan media pembelajaran yang menarik bagi siswa akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa, karena adanya gaya mengajar dari guru yang bervariasi tiap harinya dan media pengajaran yang bervariasi tiap harinya akan merangsang pikiran yang dapat menambah rasa ingin tahu siswa, serta interaksi dari guru ke siswa atau sebaliknya yang akan menambah rasa ingin tahu siswa. Kedua keterampilan tersebut juga dapat dilakukan bersamaan untuk memunculkan rasa ingin tahu siswa. Penggunaan keterampilan mengadakan variasi tidak dapat terlepas dari penggunaan keterampilan bertanya. Penggunaan variasi dapat digunakan sekaligus atau diiringi oleh keterampilan bertanya. Keterampilan mengadakan variasi dapat digunakan dengan menggunakan keterampilan dasar mengajar bertanya. Cara guru dalam mengadakan variasi yang meliputi penggunaan bahanalat peraga yang dapat merangsang siswa untuk berpikir dan akan menambah rasa ingin tahu siswa tentunya diiringi oleh bagaimana guru dalam melakukan interaksi dengan siswa. Oleh karena itu, keterampilan mengadakan variasi yang digunakan bersama keterampilan bertanya akan memunculkan rasa ingin tahu siswa.

I. Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono 2010: 66, paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah 76 hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Penelitian ini menggunakan paradigma ganda dengan dua variabel independen, yaitu paradigma yang terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: r1 r3 R r2 Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan gambar: X1= keterampilan bertanya X2= keterampilan mengadakan variasi Y= rasa ingin tahu siswa

J. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono 2010: 96, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono, 2010: 103 hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dari permasalahan di atas, maka hipotesis asosiatifnya yaitu: X1 Y X2 77 1. Keterampilan bertanya berpengaruh signifikan terhadap rasa ingin tahu siswa. 2. Keterampilan mengadakan variasi berpengaruh signifikan terhadap rasa ingin tahu siswa. 3. Keterampilan bertanya dan mengadakan variasi berpengaruh signifikan terhadap rasa ingin tahu siswa.

K. Definisi Operasional Variabel

Menurut Moh Nazir 1999:152, definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. 1. Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang digunakan pengajar dalam menyampaikan pertanyaan kepada pembelajar dalam proses pembelajaran, baik pertanyaan dasar maupun pertanyaan lanjut. Indikator keterampilan bertanya meliputi: keterampilan bertanya dasar, keterampilan bertanya lanjutan, dan aspek umum yang mencakup kemampuan menjawab pertanyaan dan kemampuan memberikan pertanyaan. 2. Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan yang digunakan pengajar dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi gaya mengajar guru, penggunaan media pembelajaran, dan interaksi antara guru dengan siswa. Indikator keterampilan mengadakan variasi meliputi: variasi dalam gaya mengajar, penggunaan media dan bahan pengajaran, pola interaksi, serta stimulasi.