Pengaruh Keterampilan Bertanya terhadap Rasa Ingin Tahu Siswa

68 seseorang untuk tertarik terhadap suatu topik. Perhatian seseorang harus terus tertarik ke topik bahkan setelah seseorang mulai memiliki rasa ingin tahu, dan itu harus dilanjutkan dengan keinginan seseorang untuk mengetahuinya. Misalnya yaitu, sebuah suara keras yang mengejutkan mungkin menarik perhatian seseorang dan bahkan menyebabkan keinginan untuk mengetahui sumber kebisingan. Kedua, keinginan untuk mengetahui topik tersebut. Seseorang tidak akan penasaran kecuali adanya minat seseorang pada topik muncul dari topik sebelumnya yang tidak membuat rasa ingin tahunya muncul. Faktanya, bahwa dalam rasa ingin tahu keinginan muncul bukan dari adanya motivasi, melainkan karena topik yang dimunculkan adalah fakta yang paling penting untuk memahami kekuatan rasa ingin tahu untuk mendorong penyelidikan terhadap fakta tersebut. Dengan demikian, rasa ingin tahu mensyaratkan adanya perhatian seseorang untuk tertarik terhadap suatu topik dan keinginan untuk mengetahui topik tersebut. Hal tersebut dapat diperoleh siswa ketika guru menggunakan keterampilan mengadakan variasi. Penggunaan media pembelajaran dan gaya mengajar yang tepat akan menarik perhatian siswa sehingga rasa ingin tahu siswa pun akan muncul. Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa bila guru dapat mengadakan variasi dengan baik, maka siswa akan nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran dan tertarik terhadap pembelajaran. Begitu juga sebaliknya, jika guru tidak mengadakan variasi dengan baik, maka siswa juga kurang bahkan tidak tertarik terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. 69

F. Pengaruh Keterampilan Bertanya dan Mengadakan Variasi terhadap

Rasa Ingin Tahu Siswa Ketertarikan siswa terhadap suatu pembelajaran tergantung pada bagaimana seorang guru dapat membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Indikator siswa tertarik terhadap pembelajaran salah satunya adalah munculnya rasa ingin tahu siswa terhadap proses pembelajaran. Menurut Kemendiknas 2010, indikator rasa ingin tahu siswa adalah bertanya pada guru dan teman tentang materi pelajaran dan menunjukkan sikap tertarik dan tidak tertarik terhadap pembahasan suatu materi. Menurut Hasibuan, dkk 1988:71, keterampilan mengadakan variasi dapat digunakan dalam menggunakan keterampilan dasar mengajar bertanya. Maka dari itu, antara keterampilan bertanya dan mengadakan variasi saling berkesinambungan. Cara guru dalam mengadakan variasi yang meliputi penggunaan bahanalat peraga yang dapat merangsang siswa untuk berpikir dan akan menambah rasa ingin tahu siswa tentunya diiringi oleh bagaimana guru dalam melakukan interaksi dengan siswa. Dalam Marno dan M.Idris 2010:147, penerapan keterampilan mengadakan variasi tidak semata-mata individual dan berganti-ganti. Maksudnya yaitu dalam suatu penampilan mengajar, guru dapat memadukan keterampilan mengadakan variasi dengan keterampilan yang lain, salah satunya yaitu keterampilan bertanya. Hal ini dikarenakan dalam mengadakan variasi gaya mengajar, media pembelajaran, dan pola interaksi pun dibutuhkan adanya tanya jawab dari guru kepada siswa, maupun dari siswa kepada guru. Dari hal tersebut, keterampilan mengadakan variasi saling berkesinambungan dengan keterampilan bertanya yang akan memunculkan rasa ingin tahu siswa. Maka dari itu, 70 penggunaan keterampilan bertanya dan mengadakan variasi berpengaruh terhadap rasa ingin tahu siswa.

G. Kajian Penelitian Yang Relevan

Stephen Duster 1997 dalam penelitiannya menemukan bahwa teknik bertanya akan efektif ketika guru merencanakan strategi pertanyaan dan menggunakan berbagai jenis pertanyaan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Hal ini dibuktikan dengan pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa efektif dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan berifikir kritis siswa ketika pertanyaan tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Penelitian dari Stephen Duster relevan dengan penelitian peneliti karena dalam penelitian tersebut diteliti penggunaan teknik bertanya terhadap keterampilan berfikir kritis siswa yang berkaitan dengan timbulnya rasa ingin tahu siswa. Dalam penelitian ini juga membahas mengenai keterampilan mengajar guru yang salah satunya adalah keterampilan bertanya terhadap rasa ingin tahu siswa. Di dalam keterampilan bertanya tersebut salah satunya dibahas mengenai penggunaan teknik bertanya yang baik dari guru, sehingga penelitian ini dikatakan relevan. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Natthanan Dumteeb 2009 dalam penelitiannya juga menemukan bahwa guru harus memastikan siswa untuk memiliki tujuan yang jelas dari pertanyaan yang diberikan oleh guru untuk mendorong respon siswa dan keterampilan berfikir kritis. Dibuktikan dengan penggunaan keterampilan bertanya dimana pertanyaan yang berada pada kognitif