Identifikasi Masalah Pembatasan masalah

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil rumusan masalah: 1. Bagaimana penerimaan peserta didik program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulon Progo? 2. Bagaimana pembinaan peserta didik program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulon Progo? 3. Bagaimana evaluasi penerimaan dan pembinaan peserta didik program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulon Progo?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1. Penerimaan peserta didik kelas khusus olahraga tingkat SMA di Kabupaten Kulon Progo 2. Pembinaan peserta didik kelas khusus olahraga tingkat SMA di Kabupaten Kulon Progo 3. Evaluasi penerimaan dan pembinaan peserta didik kelas khusus olahraga tingkat SMA di Kabupaten Kulon Progo

F. Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai pelaksanaan manajemen peserta didik kelas khusus olahraga SMA di Kabupaten Kulon Progo ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain: 7 1. Manfaat Teoretis a. Memperluas pengetahuan dan pemahaman keilmuan Administrasi Pendidikan khususnya tentang manajemen peserta didik kelas khusus olahraga. b. Memperluas wawasan tentang pembinaan anak berbakat istimewa terutama bakat olahraga. 2. Manfaat praktis Bagi sekolah penyelenggara kelas olahraga, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penyelenggaraan kelas khusus olahraga. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Peserta Didik 1.

Pengertian Manajemen Peserta Didik Manajemen peserta didik berawal dari pengertian peserta didik. Menurut Oemar Hamalik seperti dikutip oleh Dadang Suhardan, dkk. 2009: 205 mendefinisikan peserta didik sebagai suatu komponen masukan dalam proses pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Suharsimi Arikunto dalam Tatang M. Amirin dkk. 2011: 50 menyatakan bahwa peserta didik adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah seseorang yang mengikuti proses pendidikan pada lembaga pendidikan. Pada lembaga sekolah baik itu jenjang dasar maupun menengah disebut peserta didik adalah seluruh anak yang mengikuti proses pendidikan di sekolah bersangkutan dan biasa disebut siswa. Dari pengertian peserta didik tersebut, untuk menjadikan peserta didik manusia berkualitas diperlukan suatu pengelolaan terhadap peserta didik sehingga berhasil dalam mengikuti proses pendidikan. Hal inilah yang menjadi maksud dari manajemen peserta didik seperti yang dikemukakan oleh Knezevich dalam Ali Imron 2011: 6 manajemen peserta didik adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti: pengembangan keseluruhan kemampuan, minat kebutuhan sampai ia matang di sekolah.