29 a Kelas khusus, yaitu kelas yang dibuat untuk kelompok peserta didik yang
memiliki bakat istimewa dibidang olahraga dalam satuan pendidikan reguler. Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran umum dan mata pelajaran yang
termasuk dalam rumpun bidang olahraga yang dilaksanakan secara khusus 6 jam pelajaran dengan rata-rata 3 kali pertemuan tiap minggu. Penambahan
alokasi 4 jam pelajaran dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah serta melibatkan ahli dari pergururan tinggi. Selain itu juga memanfaatkan
fleksibilitas pengembangan KTSP yang diperkenankan dalam standar isi. Selama satu semester diperlukan waktu minimal 100 jam, dengan rincian
20 teori pengetahuan olahraga dan 80 kegiatan praktek. b Kelas inklusif, yaitu kelas yang memberikan layanan kepada peserta didik
yang memiliki bakat istimewa dibidang olahraga. Dalam proses pembelajaran peserta didik berbakat istimewa dapat bergabung dengan peserta didik kelas
reguler. Prioritas pembinaan cabang olahraga yang dilakukan oleh sekolah menurut
Kemendiknas 2011: 18 terdiri dari dua cabang yaitu: a. Cabang olahraga yang wajib dibina sekolah program kelas khusus olahraga
adalah cabang dalam program atletik. b. Cabang olahraga lain yaitu cabang unggulan sekolah dan cabang olahraga
yang berpotensi prestasi. Dalam aspek pembiayan sesuai dengan Peraturan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Kulon Progo nomor: 136KPTS2013 tentang Penerimaan Peserta Didik baru dan Penyelenggaraan Proses Pembelajaran Program Kelas Khusus
30 Olahraga pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, Program Kelas
Khusus Olahraga pada satuan pendidikan SMA dibiayai bersumber dari: a APBD Kabupaten Kulon Progo
b APBSKomite Sekolah c Sumber-sumber lain yang tidak mengikat
C. Hasil Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1.
Penelitian kelompok Fakultas Ilmu Pendidikan oleh Tatang M. Amirin, Pandit Isbiyanti dan Tina Rahmawati dengan judul Penyelenggaraan
Pembinaan Program Kelas Khusus Olahraga KKO Di Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 Sewon, Bantul. Dalam laporan hasil penelitian tersebut
disebutkan bahwa bakat dan minat tersebut merupakan titik awal bagi sekolah untuk membentuk program KKO, dimana dengan bakat dan minat tadi siswa
perlu mendapatkan sesuatu yang berbeda demi pengembangan potensinya. Untuk memfasilitasi bakat dan minat mereka memerlukan strategi khusus.
Fakta inilah yang pada akhirnya mendorong sekolah untuk menyelenggarakan program KKO. Ruh dari penyelenggaraan program KKO adalah membentuk
atlet yang berprestasi, maka siswa program KKO mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan kelas regular. Perlakuan di sini diartikan sebagai
aktivitas utama yang dilakukan untuk membentuk siswa sesuai dengan tujuan. 2.
Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Renny Tri Rahayu tahun 2013 dengan judul Pembinaan Kelas Khusus Bakat Istimewa Olahraga BIO di SMA
31 Negeri 4 Yogyakarta. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembinaan bakat
kelas khusus BIO meliputi seleksi, pembinaan berkelanjutan yang terdiri dari pembinaan cabang olahraga dan pembinaan akademik serta pemberian
penghargaan. Seleksi yang diselenggarakan meliputi seleksi administratif dan seleksi keterampilan. Seleksi administratf terdiri tahapan verifikasi dokumen
dan verifikasi faktual. Seleksi keterampilan berupa tes cabang olahraga masing masing peserta didik. Pembinaan olahraga merupakan pembinaan per
cabang olahraga yang digeluti oleh masing masing peserta didik. Pembinaan akademik diberikan
dalam tahap pembinaan berkelanjutan untuk menyeimbangkan kemampuan non akademik peserta didik kelas khusus BIO.
Pemberian penghargaan oleh sekolah dilakukan dengan sistem poin tertentu yang diakumulasikan. Manajemen sumber daya pembinaan kelas khusus BIO
belum seluruhnya maksimal. Rasio pelatih dengan cabang olahraga yang ada dalam kelas khusus BIO belum seimbang. Fasilitas yang dimiliki sekolah
secara kuantitas belum terpenuhi seluruhnya dan secara kualitas banyak yang belum standar.
D. Kerangka Pikir
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pembinaan peserta didik khususnya peserta didik berbakat atau kecerdasan istimewa harus
dilaksanakan secara berjenjang dan berkelanjutan. Program kelas khusus olahraga merupakan program pembinaan bakat istimewa di bidang olahraga yang
diselenggarakan secara berjenjang dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah
32 menengah atas. Keberbakatan istimewa yang dimiliki peserta didik program kelas
olahraga memerlukan manajemen yang khusus terutama di bidang peserta didik sehingga dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan keterampilan
olahraga dan akademik secara seimbang. Penelitian ini mengungkap tentang manajemen peserta didik program kelas
khusus olahraga pada SMA di Kabupaten Kulon Progo. Manajemen peserta didik yang dimaksud adalah mengacu pada ruang lingkup manajemen peserta didik
yaitu penerimaan peserta didik, pembinaan peserta didik, evaluasi peserta didik. Adapun manajemen peserta didik program kelas khusus olahraga adalah kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan dalam pengelolaan peserta didik kelas khusus olahraga dari tahap penerimaan, pembinaan sampai evaluasi dalam rangka
pembinaan bakat istimewa agar berprestasi. Sehingga manajemen peserta didik program kelas khusus olahraga mengarah pada pengembangan dan peningkatan
prestasi peserta didik yang mempunyai bakat kecerdasan istimewa dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir