Bagaimana pembinaan bakat peserta didik program KKO?

189 DISPLAY DATA PENELITIAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK PROGRAM KELAS KHUSUS OLAHRAGA SMA N 1 LENDAH A. Penerimaan Peserta Didik Program Kelas Khusus Olahraga 1. Analisis kebutuhan peserta didik program KKO Analisis kebutuhan peserta didik kelas olahraga dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kulon Progo. Analisis daya tampung ditentukan satu rombongan belajar 32 siswa. Hal ini sesuai dengan keputusan kepala Dinas Pendidikan mengenai penentuan daya tampung rombel SMA. Analisis kebutuhan pelatih ditentukan Dinas Pendidikan bersama KONI. Syarat sebagai pelatih yaitu sertfikat dan surat tuugas dari induk cabang olahraga atau KONI. Sedangkan analisis kebutuhan guru kelas olahraga ditentukan telah mencukupi dengan dua guru olahraga yang dimiliki SMA N 1 Lendah. Analisis sarana prasarana ditentukan bersama oleh Dinas Pendidikan, sekolah dan KONI. Hasil analisis adalah sarana prasarana latihan kecabangan mengikuti pelatih cabang olahraga dan ditambah bantuan peralatan dari Dinas Pendidikan. Analisis anggaran menetapkan pembiayaan kelas olahraga oleh sekolah diambil dari dana komite, sedangkan penarikan dana kepada siswa kelas olahraga masih sama dengan kelas reguler. Sedangkan bantuan dari Dinas Pendidikan sebesar satu juta per cabang olahraga. 2. Rekruitmen peserta didik program KKO Rekruitmen peserta didik kelas khusus olahraga SMA N 1 Lendah dilaksanakan mendahului penerimaan peserta didik kelas reguler. Panitia penerimaan peserta didik kelas khusus olahraga tergabung menjadi tim panitia penerimaan peserta didik baru SMA N 1 Lendah, tidak ada tim khusus. Sosialisasi penerimaan peserta didik kelas khusus olahraga menggunakan media cetak berupa spanduk yang ditempatkan di lingkungan sekitar sekolah. Selain itu sekolah melakukan sosialisasi ke SMP-SMP yang menyelenggarakan kelas khusus olahraga di kabupaten Kulon Progo. Dinas Pendidikan juga membantu dalam sosialisasi melalui pertemuan pertemuan yang diselenggarakan di Dinas Pendidikan. 3. Seleksi peserta didik program KKO 190 Seleksi peserta didik baru kelas khusus olahraga terdiri dari seleksi formulir, seleksi piagam atau sertifikat, tes kecabangan di FIK UNY dan tes wawancara. Pada seleksi formulir juga termasuk seleksi NEM. Tetapi karena pendaftar yang sangat sedikit seleksi NEM tidak diperhatikan. Selanjutnya seleksi sertifikat olahraga dengan standar minimal sertifikat tingkat kabupaten atau seandainya tidak mempunyai sertifikat untuk memnuhi daya tampung maka diperbolehkan menggunakan surat rekomendasi dari induk klub olahraga. Seleksi fisik dan kemampuan kecabangan dilakukan di FIK UNY. Item yang dites sejumlah 14 poin tes. Seleksi wawancara dilakukan hanya untuk pemantapan anak sehingga dapat menerima semua resiko dalam mengikuti kelas khusus olahraga di SMA N 1 Lendah. 4. Penempatan peserta didik program KKO Setelah seleksi hal yang dilakukan adalah penempatan peserta didik. Peserta didik kelas khusus olahraga dijadikan dalam satu kelas untuk memudahkan dalam pembinaan peserta didik. Peserta didik kelas olahraga dijadikan satu kelas pada kelas tambahan yaitu XF. 5. Pencatatan peserta didik program KKO Pencatatan peserta didik kelas khusus olahraga dalam buku induk dan catatan administratif sekolah lainnya sementara masih digabung dengan reguler. Tidak ada hal khusus mengenai administratif yang diberlakukan kepada peserta didik kelas khusus olahrga. Hal ini dikarenakan sekolah masih memberlakukan perlakuan yang sama antara reguler dengan kelas olahraga agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial di antara peserta didik. B. Pembinaan Peserta Didik Program Kelas Khusus Olahraga 1. Orientasi peserta didik program KKO Orientasi peserta didik kelas olahraga dilaksanakan mengikuti orientasi kelas reguler. Materi yang disampaikan saat masa orientasi peserta didik baru atau MOS SMA N 1 Lendah yaitu terdiri dari tujuh materi yaitu bela negara dan empat piar, kenakalan remaja tata tertib lalin dan napza, kespro HIV AIDS, pemilos siswa, tata tertib sekolah, sopan santun dan ESQ. Bagi peserta didik kelas khusus olahraga terdapat materi permainan olahraga. Peserta didik kelas olahraga masuk ke kecabangan olahraga masing masing untuk pendalaman dan pemantapan oleh guru pendamping.