Pembahasan 1. Karakteristik Responden Adekuasi Hemodialisis dengan Kualitas Hidup
Universitas Sumatera Utara
diterima, maka disimpulkan tidak ada hubungan antara adekuasi hemodialisis dengan kualitas hidup pasien hemodialisis di Unit Hemodialisis Klinik Ginjal dan
Hipertensi Rasyida Medan.
5.2. Pembahasan 5.2.1. Karakteristik Responden
Responden laki-laki jumlahnya 15 orang sama dibandingkan dengan responden perempuan yang jumlahnya 15 orang juga. Namun bebe rapa penelitian
memperlihatkan bahwa laki-laki yang menjalani hemodialisis memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan perempuan, hasil penelitian yang
dilakukan Nurcahyati 2011 menunjukkan responden dengan jenis kelamin laki- laki memiliki jumlah lebih banyak, yaitu 50 orang 52.6 dibandingkan dengan
jenis kelamin perempuan, yaitu 45 orang 47.4. Septiwi 2011 dalam penelitiannya di RS. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwekerto, terdapat 59 orang
58.4 responden berjenis kelamin laki-laki, lebih banyak dibandingkan dengan reponden perempuan, yaitu 42 orang 41.6. Pada penelitian ini tidak dapat
terlihat perbedaan jumlah pasien berdasarkan jenis kelaminnya, karena responden diperoleh melalui sesuai dengan pertimbangan peneliti, dan juga tidak mengambil
semua pasien hemodialisis. Berdasarkan usia responden, responden dengan usia muda 33.3 lebih
sedikit dibandingkan dengan usia tua 66.7. Lee 2009 memperlihatkan responden hemodialisis berdasarkan umur
≤40 tahun terdapat 30 orang 20.5, 41-50 tahun terdapat 42 orang 28.8, 51-60 tahun terdapat 33 orang 22.6,
dan 60 tahun terdapat 41 orang 28.1. Kemenkes 2013 menyatakan bahwa dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses
degeneratif penuaan sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada usia lanjut. Peneliti melihat data tersebut merupakan gambaran bahwa responden
hemodialisis didominasi oleh lanjut usia, didukung dari teori dan data penyakit degeneratif.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara 5.2.2. Adekuasi Hemodialisis Responden
Pada penelitian ini, hasil penilaian adekuasi hemodialisis menunjukkan bahwa 90 responden mencapai adekuasi hemodialisis dan 10 responden tidak
mencapai adekuasi hemodialisis. Hijjazi et al 2013 dalam penelitiannya terdapat 10 responden 7.9 dari 120 responden yang URR-nya di bawah 65. Peneliti
melihat data-data responden, terlihat responden secara teratur menjalani hemodialisis 2 kali seminggu dan dilakukan dalam durasi 4-5 jam. Dengan
program pemerintah, yaitu program BPJS, responden menjadi lebih banyak terbantu dalam keuangan untuk menjalani terapi hemodialisis ini. Namun,
ditemukannya dari penelitian ini responden dengan adekuasi hemodialisis yang tidak adekuat 10, haruslah diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
adekuasi hemodialisis. Peneliti berpendapat bahwa hemodialisis yang adekuat adalah dengan diminimalkannya faktor pengganggu, mungkin seperti asupan
nutrisi, perlunya pengetahuan tentang status gizi makanan yang dimakan setiap harinya juga penting.