41 guru kelas, kepala sekolah, guru Penjaskes, guru Pendidikan Agama
Islam, dan delapan siswa SD Negeri Sedayu 1. 2.
Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung
pembahasan-pembahasan yang ada dalam penelitian ini. Adapun data sekunder meliputi dokumen-dokumen yang berupa rencana kerja
sekolah, program sekolah, kurikulum sekolah, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, papan slogan dan foto yang berkaitan dengan
penanaman nilai cinta tanah air di SD Negeri Sedayu 1 Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2011: 308, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting,
sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang diperlukan
dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
1. Observasi
Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 105, observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus
42 dikumpulkan dalam penelitian. Menurut Sugiyono 2010: 204 dari
segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation observasi berperan serta
dan non participant observation observasi non partisipan. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, dalam penelitian
ini peneliti menggunakan observasi non partisipan karena peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mencatat,
menganalisis, dan membuat kesimpulan tentang penanaman nilai cinta tanah air di SD Negeri Sedayu 1 Kecamatan Muntilan Kabupaten
Magelang. Sebelum melakukan observasi, peneliti membuat pedoman
observasi sebagai acuan agar proses observasi tetap fokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu
mendeskripsikan penanaman nilai cinta tanah air di SD Negeri Sedayu 1 Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang tahun ajaran 2014-2015.
Pedoman observasi digunakan untuk mengamati pengintegrasian penanaman nilai cinta tanah air yang dilakukan oleh guru dalam program
pengembangan diri, mata pelajaran, dan budaya sekolah. 2.
Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
43 mendalam Sugiyono 2011: 231. Esterberg Sugiyono, 2011: 233
mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Dalam pelaksanaan
pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur dengan alasan jenis wawancara ini tergolong dalam
kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini
bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka sehingga peneliti dapat menambah pertanyaan di luar pedoman wawancara untuk
mengungkap pendapat dan ide-ide dari responden. Sebelum melakukan kegiatan wawancara, peneliti terlebih dahulu
membuat pedoman wawancara agar proses tetap terfokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu
mendeskripsikan penanaman nilai cinta tanah air di SD Negeri Sedayu 1 Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Wawancara yang dilakukan
bersifat terbuka dan fleksibel, sementara itu pedoman wawancara hanya digunakan sebagai acuan. Pedoman wawancara digunakan untuk
memperoleh informasi dari informan terkait pengintegrasian penanaman nilai cinta tanah air yang dilakukan oleh guru dalam program
pengembangan diri, mata pelajaran, dan budaya sekolah. Untuk melakukan kegiatan wawancara peneliti memilih
informannya adalah kepala sekolah, guru kelas I – VI, guru Penjaskes, guru Agama, dan delapan siswa SD ini. Pemilih memilih informan