Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 pendidikan karakter belum diperhatikan secara optimal, bahkan cenderung diabaikan. Guru lebih banyak menyampaikan materi secara tekstual, belum adanya pembelajaran yang mengedepankan suatu penerapan karakter, dalam hal ini penanaman nilai cinta tanah air terhadap siswa. Nilai cinta tanah air seharusnya bukan hanya sekedar fenomena yang digembar-gemborkan, tetapi kita juga harus paham bagaimana menanamkannya dalam kehidupan. Nilai cinta tanah air harus dimiliki oleh setiap manusia yang ingin membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air dalam kehidupannya sejak dini, baik elemen masyarakat, guru, dosen, pemerintah, mahasiswa, dan pelajar. Semua elemen tersebut harus menanamkan nilai cinta tanah air yang kuat agar menjadi insan yang berguna dalam kemajuan pembangunan bangsa. Semangat kebangsaan harus digalakkan dan ditumbuhkembangkan demi menciptakan karakter yang mencintai tanah tumpah darah. Upaya menanamkan nilai cinta tanah air tidaklah semudah yang dibicarakan atau didiskusikan. Tujuan dan materi nilai cinta tanah air di sekolah-sekolah perlu dirancang secara matang guna melahirkan peradaban baru yang mengedepankan kepentingan tanah air di atas kepentingan pribadi dan membentuk kepribadian siswa yang mencerminkan pancasila terutama saat berada di lingkungan sekolah. Di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, ada tiga SD yang sudah menerapkan pendidikan cinta tanah air, yaitu SD Muntilan, SD Negeri Sedayu 4, dan SD Negeri Sedayu 1. Di SD Muntilan kegiatan khas sekolah 6 dalam menanamkan nilai cinta tanah air adalah melalui ekstrakurikuler tari dan pramuka. Di SD Negeri Sedayu 4, kegiatan khas sekolah dalam rangka menanamkan nilai cinta tanah air hanya melalui ekstrakurikuler pramuka. Sementara di SD Negeri Sedayu 1, kegiatan khas sekolah dalam menanamkan nilai cinta tanah air antara lain melalui apel pagi untuk semua warga sekolah setiap hari sebelum memulai proses pembelajaran, ekstrakurikuler pencak silat, dan ekstrakurikuler pramuka. Peneliti tertarik untuk mengamati penanaman nilai cinta tanah air di SD Negeri Sedayu 1, karena kegiatan khas yang diadakan sekolah untuk menanamkan nilai cinta tanah air pada diri siswa lebih banyak dibanding dua SD lain di Kecamatan Muntilan yang juga sudah lama menerapkan nilai cinta tanah air. Di SD ini setiap pagi sebelum bel masuk berbunyi, rutin diadakan apel pagi. Apel pagi diawali dengan pembacaan visi misi sekolah oleh perwakilan siswa, dilanjutkan dengan pengumuman dari sekolah, dan diakhiri dengan doa untuk memulai kegiatan di sekolah. Dalam apel pagi ini selalu disisipkan kata-kata penyemangat agar siswa-siswi di SD ini semangat dalam mengkuti proses pembelajaran sehingga kelak kedepannya menjadi insan terpilih yang bisa memajukan pembangunan tanah air tercinta. Sementara itu dalam pelaksanaan upacara bendera hari Senin dan hari nasional, siswa-siswi terutama dari kelas rendah masih kurang khidmat dalam mengikuti upacara. Selain dua poin tersebut, untuk kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan nilai cinta tanah air, ada dua ekstrakurikuler yang wajib diikuti para siswa, yaitu Pramuka dan pencak silat. Pencak silat adalah salah 7 satu beladiri asli Indonesia yang ikut dilestarikan siswa-siswi SD Negeri Sedayu 1. Di SD inipun belum ada pembiasaan hari bahasa di sekolah ini. Padahal jika siswa dibiasakan menggunakan bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah yang baik dan benar, maka akan terbentuk pribadi yang menjunjung tinggi bahasa nasional dan menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini. Berdasarkan hasil pra observasi diatas, sangat menarik bagi peneliti untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sedayu I dalam penanaman nilai cinta tanah air. Maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang “Penanaman Nilai Cinta Tanah Air di SD Negeri Sedayu 1 Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Indonesia masih mengalami krisis penanaman pendidikan karakter. 2. Proses belajar membelajarkan masih lebih menitikberatkan pada pengembangan intelektual atau kognitif semata. 3. Sekolah masih cenderung mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas tekstual saja. 4. Penanaman nilai cinta tanah air di SD Negeri Sedayu 1 masih mengalami kendala. 5. Siswa SD Negeri Sedayu 1 masih sering berperilaku tidak mencerminkan cinta tanah air. 8

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka peneliti membatasi permasalahan pada Sekolah Dasar Negeri Sedayu I sudah berupaya menanamkan nilai cinta tanah air namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah penelitian di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana pelaksanaan penanaman nilai cinta tanah air di Sekolah Dasar Negeri Sedayu I Muntilan Magelang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penanaman nilai cinta tanah air di SD Negeri Sedayu 1 Muntilan Magelang. F. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dalam mengembangkan penelitian tentang upaya menanamkan nilai cinta tanah air di sekolah. 2. Secara Praktis a. Bagi Guru Sebagai masukan terhadap pentingnya menanamkan nilai cinta tanah air, sehingga dapat membentuk karakter cinta tanah air dalam diri siswa. 9 b. Bagi Kepala Sekolah Memberikan penguatan dan penekanan kepada guru tentang pentingnya menanamkan nilaicinta tanah air kepada siswa, serta sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan implementasi pendidikan karakter di sekolah. c. Bagi Peneliti Sebagai bahan studi lanjut dalam proses menanamkan pendidikan karakter kepada siswa, terutama penanaman nilai cinta tanah air. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Secara etimologis atau kebahasaan, kata ‘pendidikan’ berasal dari kata dasar ‘didik’ yang mendapat imbuhan awalan dan akhiran pe-an. Berubah menjadi kata kerja ‘mendidik’ yang berarti membantu anak untuk menguasai aneka pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang diwarisi dari keluarga dan masyarakatnya. Dalam kamus bahasa Inggris, Oxford Learner’s Pocket Dictionary kata pendidikan diartikan sebagai pelatihan dan pembelajaran education is training and instruction. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan. Terdapat pengertian pendidikan yang lebih lengkap yaitu arti secara terminologis atau arti konsep sebagaimana dikemukakan oleh para ahli yaitu sebagai berikut. Suroso Prawiroharjo, sebagaimana dimuat dalam tulisan Dwi Siswoyo, dkk. 2007: 51 menggambarkan pendidikan sebagai bantuan pendidik untuk membuat peserta didik dewasa. Philip H. Coombs Dwi Siswoyo, 2007: 52 menyatakan pendidikan dalam arti luas disamakan dengan belajar, tanpa memperhatikan dimana, atau pada usia berapa belajar terjadi. Pendidikan sebagai proses sepanjang hayat life long 11 process, dari seseorang dilahirkan hingga akhir hidupnya. Selanjutnya, John S. Brubacher Dwi Siswoyo, 2007: 54 mendefinisikan pendidikan adalah proses dimana potensi-potensi, kemampuan-kemampuan, kapasitas-kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan- kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dengan alat media yang disusun sedemikian rupa, dan digunakan oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan- tujuan yang ditetapkan. Salah satu tokoh pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara Hasbullah, 1997: 4 mendefinisikan pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Selain makna di atas, makna pendidikan menurut yuridis atau perundang-undangan yang berlaku, dapat disimak dari dua undang- undang pendidikan yang berlaku terakhir di Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Hasbullah, 1997: 4 menyebutkan: “Pendidikan adalah upaya sadar yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, bimbingan danatau latihan bagi perannya di masa yang akan datang”. Sedangkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Hasbullah,

Dokumen yang terkait

PENANAMAN NILAI CINTA TANAH AIR DISEKOLAH Penanaman Nilai Cinta Tanah Air Di Sekolah (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015).

0 3 14

PENANAMAN NILAI CINTA TANAH AIR DISEKOLAH Penanaman Nilai Cinta Tanah Air Di Sekolah (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015).

0 2 17

PENDAHULUAN Penanaman Nilai Cinta Tanah Air Di Sekolah (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015).

0 2 5

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI Penanaman Nilai-Nilai Kreatif Dan Cinta Tanah Air Pada Seni Tari (Studi Kasus Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo).

1 6 12

PENANAMAN NILAI-NILAI CINTA TANAH AIR PADA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMK Penanaman Nilai-Nilai Cinta Tanah Air Pada Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun A

0 2 16

PENDAHULUAN Penanaman Nilai-Nilai Cinta Tanah Air Pada Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 8

DAFTAR PUSTAKA Penanaman Nilai-Nilai Cinta Tanah Air Pada Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 4

PENANAMAN NILAI-NILAI CINTA TANAH AIR PADA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMK Penanaman Nilai-Nilai Cinta Tanah Air Pada Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun A

0 1 13

KEEFEKTIFAN MANAJEMEN SEKOLAH DI SD N PANGGANG SEDAYU BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 286

CINTA TANAH AIR (1) CINTA TANAH AIR (1)

0 0 17