Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 58
Loan to Deposit Ratio LDR perbankan di w ilayah Sumsel pada triw ulan II 2008
tercatat sebesar 81,03 persen, meningkat relatif tinggi dari LDR pada triw ulan sebelumnya yang tercatat sebesar 74,23 persen.
Penyaluran Kredit M ikro Kecil M enengah M KM secara tahunan yoy tercatat mengalami peningkatan sebesar Rp2,72 triliun atau sebesar 28,87 persen menjadi sebesar
Rp12,12 triliun. Sementara itu secara triw ulanan qtq meningkat sebesar Rp0,70 triliun atau sebesar 7,02 persen dari triw ulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp11,33 triliun.
Tingkat rasio Non-Performing Loan NPL triw ulan II 2008 M ei 2008 menunjukkan peningkatan dibanding triw ulan sebelumnya yaitu dari sebesar 1,94 persen menjadi 1,97
persen. Namun demikian, rasio NPL tersebut masih berada di baw ah toleransi 5 persen sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
3.2. Kelembagaan
Jumlah bank yang beroperasi di Propinsi Sumatera Selatan sampai dengan triw ulan
II 2008 adalah 48 Bank dengan memiliki 392 kantor bank sebagai jaringannya
yang terdiri dari 4 Kantor Wilayah Bank Umum Konvensional, 1 Kantor Pusat
Bank Pemerintah Daerah, 59 Kantor Cabang Bank Umum Konvensional, 19
Kantor Cabang Bank Umum Syariah dan 21 Kantor BPRS, 229 Kantor Cabang
Pembantu dan 59 Kantor Kas. Jumlah Anjungan Tunai M andiri ATM tercatat
sebanyak 307 unit.
Grafik 3.2 Jumlah Kantor Bank dan ATM
di Propinsi Sumatera Selatan
48 21
83 229
59 392
307
50 100
150 200
250 300
350 400
450
JUMLAH BANK
KPKWL KC
KCP KK
JML ATM
Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 59
3.3. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga 3.3.1 Penghimpunan DPK
DPK secara tahunan yoy mengalami peningkatan kecuali untuk simpanan giro. Simpanan giro tercatat menurun dari Rp4,98 triliun menjadi Rp4,60 triliun atau menurun sebesar 7,64
persen. Simpanan deposito meningkat dari Rp8,06 triliun menjadi Rp8,27 triliun atau meningkat sebesar 2,61 persen. Simpanan tabungan meningkat dari Rp7,86 triliun menjadi
Rp10,43 triliun atau meningkat sebesar 32,71 persen. Sementara itu, dibandingkan
dengan triw ulan sebelumnya qtq, penghimpunan DPK perbankan pada
triw ulan II 2008 ini mengalami peningkatan sebesar Rp96,91 miliar
atau sebesar 0,42 persen. Simpanan giro meningkat sebesar 2,43 persen dari
Rp4,49 triliun menjadi Rp4,60 triliun. Simpanan tabungan mengalami
peningkatan sebesar 2,57 persen dari Rp10,17 triliun menjadi Rp10,43 triliun.
Sedangkan simpanan deposito mengalami sedikit penurunan sebesar
3,20 persen dari Rp8,54 triliun menjadi RP8,27 triliun.
Berdasarkan pangsa masing- masing terhadap DPK, simpanan
tabungan tetap memiliki pangsa terbesar yakni sebesar 44,78 persen
diikuti oleh simpanan deposito sebesar 35,49 persen dan simpanan giro
sebesar 19,74 persen.
Grafik 3.3 Pertumbuhan DPK Perbankan
di Propinsi Sumatera Selatan
5.27 4.76
4.49 4.60
7.86 8.64
10.18 10.17
10.43 9.20
8.54 8.27
4.98 8.06
8.13
2 4
6 8
10 12
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II 2007
2008 Rp. Tri
liu n
Giro Tabungan
Deposito
Grafik 3.4 Komposisi DPK Perbankan Tw II 2008
di Propinsi Sumatera Selatan
19.74
44.78 35.49
Giro Tabungan
Deposito
Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 60
3.3.2. Penghimpunan DPK M enurut Kabupaten Kota
Saat ini sistem pelaporan bank yang dikelola Bank Indonesia masih mengelompokkan daerah berdasarkan 11 kabupatenkota. Berdasarkan laju pertumbuhan secara tahunan
yoy, laju pertumbuhan penghimpunan DPK M usi Raw as tercatat mengalami pertumbuhan paling tinggi yakni sebesar 172,33 persen dari sebesar Rp3,18 miliar menjadi Rp8,67 miliar.
Penghimpunan DPK di Kota Palembang sebagai pusat perekonomian Sumsel tercatat tumbuh sebesar 10,96 persen dari sebesar Rp14,72 triliun menjadi sebesar Rp16,33 triliun.
Kabupaten yang tercatat mengalami penurunan DPK secara tahunan adalah Lematang Ilir Ogan Tengah dengan penurunan sebesar 14,98 persen dari Rp1,08 triliun menjadi Rp0,92
triliun.
Penghimpunan DPK secara triw ulanan qtq berdasarkan kabupaten di Propinsi Sumsel menunjukkan kabupaten M usi Raw as mengalami peningkatan paling tinggi dari
Rp4,18 miliar menjadi Rp8,67 miliar atau meningkat sebesar 107,37 persen. DPK Kota Palembang mengalami penurunan dari Rp16,49 triliun menjadi Rp16,33 triliun atau
menurun sebesar 0,94 persen. Wilayah yang mencatat penurunan DPK paling tinggi adalah w ilayah Lematang Ilir Ogan Tengah yang tercatat mengalami penurunan dari Rp0,98 triliun
menjadi Rp0,92 triliun atau menurun sebesar 6,53 persen. Berdasarkan pangsa, DPK Kota Palembang tercatat sebagai daerah dengan pangsa
DPK terbesar yakni sebesar 70,10 persen dari total DPK Sumsel, kemudian daerah yang mempunyai pangsa paling kecil adalah kabupaten M usi Raw as dengan pangsa sebesar 0,04
persen.
Tabel 3.1 Pertumbuhan DPK Perbankan
Propinsi Sumatera Selatan dalam Rp Juta
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II Prabumulih
851,728 907,312
959,248 906,349
913,243
Pagar Alam 251,472
330,850 329,253
305,480 334,488
Lubuklinggau 1,176,911
1,253,786 1,143,114
1,241,037 1,346,746
Baturaja 637,584
513,421 602,944
673,660 675,977
Palembang 14,716,885
15,691,036 17,108,535
16,485,719 16,329,967
Ogan Komering Ulu 440,205
560,177 471,945
488,806 479,225
Ogan Komering Ilir 640,242
735,158 633,587
777,485 883,233
Musi banyuasin 628,360
581,442 846,279
751,344 794,700
Musi Rawas 3,184
3,340 3,606
4,181 8,670
Lematang Ilir Ogan Tengah 1,079,602
888,751 1,469,022
981,977 917,854
Lahat 467,447
568,524 574,938
581,692 610,537
Kabupaten 2007
2008
Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 61
3.4. Penyaluran Kredit Pembiayaan 3.4.1. Penyaluran Kredit Pembiayaan Secara Sektoral