Perkembangan inflasi Palembang
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 43
Kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah pada akhir bulan M ei 2008 lalu secara langsung telah meningkatkan inflasi terutama pada sub kelompok bahan bakar,
penerangan dan air pada kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar. Laju inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar tercatat sebesar 11,19 persen.
Inflasi yang terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi olahraga sebesar 10,37 persen diperkirakan masih disebabkan oleh sub kelompok jasa pendidikan dan kursus-
kursus pelatihan yang mengalami peningkatan jumlah konsumsi yang cukup tinggi. Adapun sub sektor olahraga diperkirakan tidak mengalami peningkatan inflasi yang begitu tinggi.
Kelompok kesehatan dan kelompok transportasi komunikasi tercatat mengalami inflasi tahunan paling rendah pada triw ulan ini, yakni masing-masing hanya mencatat inflasi
sebesar 9,49 persen dan 6,69 persen. Inflasi pada kelompok kesehatan diperkirakan terutama didorong oleh sub sektor jasa kesehatan dan sub kelompok peraw atan jasmani
dan kosmetika. Sedangkan penyumbang utama di sektor transportasi dan komunikasi adalah karena meningkatnya harga BBM yang menyebabkan meningkatnya tarif
angkutantransportasi dengan rata-rata sebesar 25 persen.
2.2. Inflasi Bulanan mtm
Inflasi Kota Palembang secara bulanan mtm pada bulan Juni 2008
tercatat sebesar 3,41 persen. Inflasi bulanan yang terjadi terutama
disumbangkan oleh inflasi yang terjadi pada kelompok transportasi
dan komunikasi yang mengalami inflasi sebesar 8,99 persen. Tingginya
inflasi pada kelompok ini terkait dengan kenaikan harga BBM yang
ditetapkan pemerintah pada akhir bulan M ei 2008 yang diikuti dengan
kenaikan tarif angkutan sebesar 25 persen.
Grafik 2.8 Perkembangan Inflasi Bulanan mtm
Palembang
0.76 1.56
3.41
- 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
4.00
Ju n
Ju l
Au g
Se pt
Okt Nov
Des Ja
n Fe
b Ma
r Ap
r Ma
y Jun
2007 2008
Pe rs
e n
Sumber: BPS Propinsi Sumatera Selatan Tahun Dasar 2007 = 100
Perkembangan Inflasi Palembang
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 44
Kelompok bahan makanan tercatat menyumbang inflasi terbesar kedua dengan inflasi sebesar 3,09 persen. Inflasi yang terjadi pada kelompok ini terutama disumbangkan
oleh komoditas beras dan kacang panjang yang memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,33 persen dan 0,08 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar tercatat mengalami inflasi sebesar 3,08 persen terkait dengan kenaikan harga BBM . Komoditas bensin dan komoditas
bahan bakar rumah tangga tercatat memberikan sumbangan inflasi masing-masing sebesar 0,59 persen dan 0,09 persen. Selain itu, kelompok kesehatan mencatat laju inflasi bulanan
sebesar 3,07 persen.
Grafik 2.9 Perkembangan Inflasi Bulanan mtm per Kelompok Barang dan Jasa
di Palembang
4 2
- 2
4 6
8 10
12 14
16 18
Jun Jul
Aug Sept
Okt Nov
Des Jan
Feb M ar
Apr M ay
Jun 2007
2008
P e
rsen
Bahan Makanan Makanan Jadi
Perum ahan Sandang
Kesehatan Pendidikan
T ransportasi
Sumber: BPS Propinsi Sumatera Selatan Tahun Dasar 2007 = 100
Selain dari keempat kelompok tersebut, kelompok lainnya hanya mengalami inflasi bulanan dibaw ah satu persen. Kelompok pendidikan, rekreasi olah raga tercatat
mengalami inflasi bulanan sebesar 0,99 persen, sedangkan kelompok sandang mencatat inflasi bulanan sebesar 0,73 persen. Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman,
rokok tembakau tercatat mengalami inflasi bulanan yang paling rendah yakni hanya sebesar 0,46 persen dengan komoditas nasi sebagai penyumbang tertinggi dengan andil
sebesar 0,05 persen.
Perkembangan inflasi Palembang
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 45
Tabel 2.1. Komoditas Penyumbang Inflasi Bulanan mtm Tertinggi
di Kota Palembang Triw ulan II 2008 No.
Komoditas Sumbangan Inflasi
1 Angkutan dalam kota
0,84 2
Bensin 0,59
3 Beras
0,33 4
Bahan Bakar Rumah Tangga 0,09
5 Kacang Panjang
0,08 6
Batu Bata 0,07
7 Besi Beton
0,06 8
Angkutan Antar Kota 0,06
9 Semen
0,06 10
Surat Kabar Harian 0,05
Sumber: BPS Propinsi Sumatera Selatan
Secara garis besar inflasi yang terjadi pada bulan Juni 2008 triw ulan II 2008 lebih disebabkan karena kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah pada akhir bulan M ei
2008.
Grafik 2.10 Event Analysis
Inflasi Kota Palembang 2007-2008
0.76 1.08
1.10 1.01
1.41
0.24 1.61
0.91 0.35
1.83 2.38
1.56 3.41
6.82 7.38 8.49
9.24 8.18
7.92 8.20
8.99 8.67
10.87 14.24
15.18 13.96
- 1
2 3
4
Jun Jul
Aug Sep
Oct Nov
Dec Jan
Feb Mar
Apr May
Jun 2007
2008 Pe
rs e
n
- 2
4 6
8 10
12 14
16
Pe rs
e n
mtm axis kiri yoy axis kanan
kenaikan harga
kedelai sebagai
bahan baku tempetahu
kenaikan biaya tempat
tinggal, semen, dan
tukang bukan
mandor kenaikan
harga menjelang
Idul Fitri kenaikan
harga bahan makanan,
susu, dan tahun ajaran
baru kenaikan
harga rokok
kacang- kacangan
kenaikan harga BBM
kenaikan harga
bahan makanan
secara umum
Keterangan: Data dan Informasi diolah dari BPS Propinsi Sumatera Selatan Tahun Dasar 2007 = 100
Perkembangan Inflasi Palembang
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 46
Dibandingkan dengan pola inflasi nasional secara bulanan, pola inflasi bulanan kota Palembang memiliki tendensi pergerakan yang hampir sama dengan tingkat inflasi kota
Palembang yang selalu lebih tinggi kecuali pada bulan Januari dan Februari. Kenaikan harga kedelai yang terjadi sekitar bulan Januari-Februari sangat berpengaruh dalam menyumbang
inflasi secara nasional sehingga menyebabkan inflasi nasional lebih tinggi dari inflasi kota Palembang.
Grafik 2.11 Perbandingan Inflasi Bulanan mtm
Palembang dan Nasional Tahun 2007-2008 persen
1 2
3 4
J u n J u l
A g s S e p
O k t N o v D e s
J a n F e b
M a r A p r
M e i J u n 2 0 0 7
2 0 0 8 P a l e m b a n g
N a s i o n a l
Sumber: BPS Propinsi Sumatera Selatan Tahun Dasar 2007 = 100
2.3. Pemantauan Harga oleh Bank Indonesia Palembang