Perkembangan Ekonomi M akro Regional Secara Triw ulanan qtq

Perkembangan Ekonomi M akro Regional Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 16 batu bara seperti yang terkonfirmasi pada kegiatan liaison adalah adanya kendala pada pengiriman hasil produksi sehingga produksi batu bara cenderung stagnan. Saat ini pengiriman batu bara terkendala dengan keterbatasan daya tampung kereta api yang mengangkut batu bara tersebut ke pelabuhan.

1.2. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Secara Triw ulanan qtq

Secara triw ulanan qtq, pertumbuhan ekonomi Sumsel pada Tw -II diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 2,12 persen dengan migas atau sebesar 2,58 persen tanpa migas. M eskipun perekonomian mengalami pertumbuhan, namun tidak disertai dengan meningkatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian lihat Suplemen 2. Optimisme Keyakinan Konsumen Palembang Semakin M enurun . Sektor pertanian diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi triw ulanan tertinggi yakni sebesar 6,95 persen yang disebabkan peningkatan pertumbuhan triw ulanan yang cukup tinggi pada sub sektor tanaman perkebunan yang tumbuh sebesar 37,04 persen. Tingginya pertumbuhan ekonomi triw ulanan pada sub sektor tanaman perkebunan tidak terlepas dari faktor cuaca yang kondusif terutama untuk penyadapan karet maupun saw it. Selain itu, harga CPO crude palm oil dan harga karet mentah yang tinggi di pasar internasional tetap menjadi insentif bagi sub sektor perkebunan. Dari hasil liaison yang dilakukan KBI Palembang diperoleh informasi bahw a Grafik 1.3 PDRB dan Laju Pertumbuhan Triw ulanan PDRB Propinsi Sumsel ADHK 2000 Dengan M igas 13.68 14.47 14.12 14.06 14.36 2.12 0.40 2.48 5.83 5.22 13.20 13.40 13.60 13.80 14.00 14.20 14.40 14.60 Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II 2007 2008 Rp T ril iu n 3.00 2.00 1.00 - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 Pe rs e n Nominal PDRB Laju Pertumbuhan Triwulanan qtq Sumber: BPS Propinsi Sumatera Selatan Grafik 1.2 Perkembangan Jumlah Konsumsi BBM Propinsi Sumsel 156,836 170,468 161,780 167,051 189,675 60,461 61,716 62,972 54,269 140,318 130,181 134,743 128,477 117,054 57,368 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000 200000 Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II 2007 2008 lit er Premium Solar M. Tanah Sumber: Pertamina UPM S II Palembang Perkembangan Ekonomi M akro Regional Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 17 permintaan terhadap CPO dipastikan akan tetap tinggi terkait dengan kebutuhan CPO dunia yang sangat tinggi baik untuk diolah menjadi minyak goreng, bahan baku biodiesel, dan bahan baku komoditas-komoditas lainnya. Grafik 1.5 Perkembangan Harga Karet di Pasar Internasional 337.15 313.07 303.42 298.16 286.86 270.66 256.35 248.93 240.61 229.97 226.01 230.67 241.52 50 100 150 200 250 300 350 400 Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun 2007 2008 US D Ce n t K g Sumber: DSM Bank Indonesia Grafik 1.6 Perkembangan Harga CPO di Pasar Internasional 750.04 730.13 768.51 768.51 1,103.98 1,098.01 826.06 883.12 887.78 984.80 1,100.41 1,148.52 1,085.42 - 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun 2007 2008 US D M e tr ik T o n Sumber: DSM Bank Indonesia Grafik 1.7 Perkembangan Harga Batu Bara di Pasar Internasional 87.18 78.90 80.67 58.87 54.07 50.80 46.04 102.07 114.05 47.05 44.66 42.98 44.13 - 20 40 60 80 100 120 Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun 2007 2008 US D M e tr ik T o n Sumber: DSM Bank Indonesia Grafik 1.8 Perkembangan Harga M inyak di Pasar Internasional 125.66 112.62 105.34 95.39 93.00 91.76 94.90 85.90 79.61 72.38 74.02 133.93 67.49 - 20 40 60 80 100 120 140 160 Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun 2007 2008 US D Ba re l Sumber: DSM Bank Indonesia Grafik 1.4 Perkembangan Curah Hujan di Sumsel 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 Ja n Fe b Ma r Ap r Me i Ju n Ju l Ag s t Se p Ok t No v De s Ja n Fe b Ma r Ap r Me i Ju n 2007 2008 mm 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Curah Hujan Hari Hujan Sumber: Stasiun Klimatologi Kenten Perkembangan Ekonomi M akro Regional Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 18 Karet dan saw it masih tetap menjadi primadona komoditas hasil perkebunan di Sumsel. Pada Tw -II, curah hujan yang mulai berkurang menyebabkan produksi karet agak meningkat. Sementara itu, untuk saw it, kondisi cuaca cukup mendukung produksi namun berdasarkan informasi dari para pelaku usaha masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi dan membatasi keuntungan yakni berupa peraturan perpajakan, yakni: 1 dasar penetapan pajak penghasilan PPH yang sebesar 25 tonhektartahun dirasakan memberatkan. Hal tersebut dikarenakan tingkat produksi lahan pada musim kemarau biasanya hanya mencapai 20 tonhektartahun, 2 dasar penetapan pajak alat berat yang dirasakan tidak fair karena alat yang lama dan yang baru dasar perhitungannya sama. Grafik 1.9 Pertumbuhan Triw ulanan qtq Kinerja Sub Sektor Pertanian Triw ulan II 2008 persen Sumber : BPS Propinsi Sumatera Selatan Rata-rata harga CPO dunia pada selama Tw -II tercatat sebesar USD1.103,98metrik ton, meningkat sebesar 43,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yoy. Namun demikian apabila dibandingkan triw ulan sebelumnya tercatat mengalami penurunan sebesar 3,88 persen dari sebesar USD1.148,52metrik ton. Sementara itu, harga karet dunia masih menunjukkan trend peningkatan, dimana pada triw ulan ini tercatat sebesar USD337,15 senkg atau meningkat sebesar 39,60 persen dibandingkan harga pada triw ulan II 2007 yoy yang sebesar USD241,52 senkg atau meningkat sebesar 13,08 persen dibanding harga pada triw ulan sebelumnya qtq yang sebesar USD298,16 senkg. -25.95 -6.57 13.38 6.18 Tabama Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan Perkembangan Ekonomi M akro Regional Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 19 Sub sektor yang mengalami kontraksi pertumbuhan pada sektor pertanian adalah sub sektor tanaman bahan makanan tabama dan sub sektor peternakan dan hasil- hasilnya. Kontraksi sebesar 25,95 persen di sub sektor tabama disebabkan karena telah lew atnya masa panen raya yang terjadi pada bulan M aret 2008. Informasi yang diperoleh dari kegiatan liaison menunjukkan terjadinya kegagalan panen akibat peredaran pupuk dan bibit palsu di sejumlah sentra beras seperti Pagar Alam dan Banyuasin. Tercatat lebih dari 2.588 Ha saw ah di kedua w ilayah tersebut mengalami puso. Penurunan produksi tanaman bahan makanan khususnya padi terjadi di hampir seluruh w ilayah kabupatenkota yang berada di w ilayah Sumsel. Tabel 1.3 Laju Pertumbuhan Triw ulan qtq PDRB Propinsi Sumatera Selatan ADHK 2000 persen 2007 2008 Lapangan Usaha Tw . II Tw . III Tw . IV Tw . I Tw .II Pertanian 16.06 15.89 16.47 0.16 6.95 Pertambangan dan Penggalian 2.33 0.38 1.80 1.25 0.48 Industri Pengolahan 1.24 4.05 1.25 1.04 0.40 LGA 1.78 3.97 1.92 0.60 1.41 Bangunan 2.83 4.02 1.99 1.38 1.41 PHR 5.70 6.31 1.18 0.48 2.54 Pengangkutan Komunikasi 3.72 6.14 5.03 0.06 1.25 Keu., Persew aan Jasa Perusahaan 2.64 1.97 0.99 4.01 0.74 Jasa-jasa 2.16 5.98 4.07 1.74 0.49 Sumber : BPS Propinsi Sumatera Selatan Tabel 1.4 Realisasi Luas Tanam LT dan Luas Panen LP Propinsi Sumatera Selatan dalam Ha LT LP LT LP LT LP LT LP LT LP 1 P alem bang 45 47 2,583 5 1,868 38 1,371 4,2 28 86 1,3 02 2 M usi B an yuasin 4,765 22,004 3,952 17,464 4,912 28 4 5,646 8,4 21 35 ,625 5,3 64 3 B an yuasin 29,391 101,004 18,398 33,287 18,732 5,950 2,139 35,274 115,236 2,0 32 4 O gan Ilir 267 2,120 11,632 799 19,514 78 15,260 29,589 1,702 14,497 5 O gan K om ering Ilir 7,958 44,487 33,052 16,008 16,532 1,279 8,875 47,105 49 ,783 8,4 31 6 O K U T im ur 24,255 41,916 35,387 18,596 14,438 6,303 18,410 47,334 25 ,773 17,490 7 O gan K om ering U lu 1,188 5,086 908 3,064 507 16 2 171 1,3 44 8,494 162 8 O K U S e latan 4,050 5,416 5,224 2,513 1,199 1,180 2,987 6,1 02 6,195 2,8 38 9 M uara E nim 4,192 16,262 10,562 7,462 11,429 24 7 4,564 20,891 16 ,411 4,3 36 1 0 L ahat 6,050 13,932 4,527 5,860 1,919 90 1 7,904 6,1 24 19 ,508 7,5 09 1 1 M usi R aw as 11,438 20,861 5,609 12,264 3,884 78 7 14,018 9,0 18 21 ,401 13,317 1 2 P ag ar A lam 1,556 1,664 1,278 1,187 468 33 1 1,748 1,6 59 1,679 1,6 61 1 3 P rab um ulih 799 100 430 430 58 50 4 1,223 55 1 4 L ubuk L inggau 948 784 677 669 640 32 7 1,158 1,2 51 623 1,1 00 1 5 E m pat Law ang 5,789 5,763 943 3,473 1,157 1,966 3,193 1,9 95 4,113 3,0 33 Jum la h 101,892 282,145 134,832 123,080 97,629 19,830 87,502 220,83 8 307,852 83,127 Tw III Tw IV R E A LIS AS I S AS A R A N Tw I Tw II N o K abupaten K ota Juni Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sumatera Selatan Perkembangan Ekonomi M akro Regional Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 20 M enyikapi turunnya produksi beras pada triw ulan II ini, pemerintah daerah c.q Bulog telah menaikkan Harga Pembelian Pemerintah HPP sebesar 9,30 persen dari Rp4.300kg menjadi Rp.4.700kg untuk dapat lebih banyak menyerap beras dari petani. Namun demikian, peningkatan HPP tersebut juga disertai dengan peningkatan kualifikasi beras yang diterima Bulog yakni dengan menurunkan kadar maksimal beras broken menjadi sebesar 15 persen, dan bulir kuning rusak menjadi 3 persen sehingga tetap menyulitkan bagi petani untuk memenuhinya. Berdasarkan hasil SKDU di beberapa sentra beras Sumsel seperti Belitang diperoleh informasi bahw a para petani lebih memilih untuk menjual berasgabah kepada para tengkulak karena faktor administrasi yang tidak rumit dan dapat segera mendapatkan uang tunai untuk keperluan sehari-hari. Sektor perdagangan, hotel dan restoran PHR pada Tw -II mencatat pertumbuhan triw ulanan sebesar 2,54 persen. Periode bulan Juni s.d Juli merupakan puncak dari tingkat hunian hotel di Palembang. M ulai dicairkannya APBD untuk kegiatan rutin dan banyaknya event-event bertaraf nasional maupun internasional seperti Festival Sriw ijaya telah mendorong tingkat hunian hotel hingga mencapai 80 persen. Namun demikian, kalangan perhotelan mengemukakan bahw a peningkatan tingkat hunian lebih terkait dengan menggeliatnya aktivitas bisnis, bukan karena Program Visit M usi 2008. Sektor listrik, gas, dan air bersih serta sektor bangunan sama- sama mencatat pertumbuhan triw ulanan sebesar 1,41 persen. Pertumbuhan sektor listrik, gas, dan air bersih selain disebabkan karena faktor siklikal juga disebabkan karena kenaikan harga komoditas gas LPG terkait dengan kenaikan BBM pada akhir Juni 2008 yang menyebabkan terjadinya kelangkaan komoditas tersebut. Grafik 1.10 Perkembangan Konsumsi Listrik Propinsi Sumsel juta KW H 1 0 0 2 0 0 3 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0 0 T w I I T w I I I T w I V T w I T w I I 2 0 0 7 2 0 0 8 S o s i a l R u m a h T a n g g a B i s n i s I n d u s t r i P e m e r i n t a h T o t a l Sumber : PLN Sumbagsel Prediksi Perkembangan Ekonomi M akro Regional Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 21 Kondisi sektor bangunan sampai dengan triw ulan II 2008 masih cukup baik dengan tingkat penjualan tahunan berkisar 10-20 persen untuk RSH dan sebesar 10 persen untuk Rumah Sederhana. Namun demikian masalah kenaikan harga bahan bangunan, serta kenaikan harga BBM dan kesulitan pengadaan sambungan listrik dan PAM menjadi kendala bagi pengusaha di sektor bangunan. Selain itu, melonjaknya harga tanah sebagai akibat dari kenaikan NJOP yang signifikan turut memberikan andil dalam peningkatan biaya produksi. Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia, sampai dengan bulan triw ulan II 2008 diprediksi terjadinya peningkatan penjualan semen sebesar 1,54 persen qtq. M eningkatnya konsumsi semen ini tidak terlepas dari kebutuhan perumahan yang tetap tinggi kendati masih terdapat kendala- kendala seperti telah disampaikan sebelumnya. Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 1,25 persen dibanding triw ulan sebelumnya. Peningkatan di sektor ini terutama didorong oleh peningkatan sub sektor komunikasi yang tumbuh sebesar 4,35 persen. Tingkat permintaan masyarakat yang tetap tinggi terhadap jasa komunikasi serta promosi yang gencar dari operator layanan komunikasi dengan perang tarif antar operator diyakini menjadi penyebab tumbuhnya sub sektor ini. Kenaikan harga BBM yang diikuti dengan kenaikan tarif angkutan rata-rata sebesar 25 persen membuat pertumbuhan di sektor transportasi khususnya transportasi darat menurun, begitupun halnya dengan transportasi udara yang terpaksa menaikkan harga tiket penerbangan sehingga menyebabkan pertumbuhan di sub sektor transportasi mengalami penurunan sebesar 0,83 persen. Grafik 1.11 Perkembangan Konsumsi Semen Propinsi Sumsel 226,950 275,729 271,458 263,997 268,073 2.75 1.54 21.49 18.59 1.55 - 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II 2007 2008 To n 5 - 5 10 15 20 25 P er sen Jumlah ton Pertumbuhan qtq Sumber : Asosiasi Semen Indonesia, diolah Perkembangan Ekonomi M akro Regional Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 22 Sektor keuangan, persew aan dan jasa perusahaan, tumbuh sebesar 0,74 persen atau mengalami perlambatan pertumbuhan triw ulanan dibandingkan triw ulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,01 persen. Sekt or jasa-jasa, tumbuh sebesar 0,49 persen atau lebih rendah dibanding triw ulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,74 persen. Di sektor pertambangan dan penggalian, tingginya harga minyak bumi di pasar dunia yang berada pada kisaran di atas USD120barel bahkan pada bulan Juni 2008 sempat menembus USD133,93barel merupakan satu-satunya insentif bagi sektor ini. Dari sisi produksi, tidak adanya penemuan sumur baru dan juga faktor usia sumur yang ada relatif sudah tua menjadi penyebab produksi minyak mentah tidak mengalami peningkatan yang berarti. Pada triw ulan ini sektor pertambangan dan penggalian tercatat mengalami pertumbuhan triw ulanan qtq sebesar 0,48 persen. Sektor industri pengolahan tercatat sebagai sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan terendah pada triw ulan II 2008 yakni sebesar 0,40 persen. Tingginya pertumbuhan di sub sektor tanaman perkebunan yang merupakan mayoritas bahan baku industri pengolahan di Sumsel tidak menyebabkan pertumbuhan yang signifikan pada sektor ini karena terdapatnya beberapa kendala berupa : kenaikan harga BBM , kenaikan harga pupuk NPK dan Phospat, perda yang tidak kondusif serta kesulitan perizinan untuk ekspansi lahan. Grafik 1.13 Kontribusi Sektor Ekonomi ADHK 2000 Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 2 0 . 0 6 2 3 . 5 8 1 7 . 5 1 1 3 . 9 2 0 . 4 9 7 .5 4 7 . 9 9 4 . 1 0 4 . 8 1 P e r t a n ia n P e r t a m b a n g a n I n d u s t r i L G A B a n g u n a n P H R A n g k u t a n K e u . S e w a J a s a - ja s a Sumber : BPS Propinsi Sumatera Selatan Grafik 1.12 Perkembangan Penumpang Angkutan Udara Propinsi Sumsel Jiw a 375.83 396.98 424.20 428.44 365.27 18.40 26.60 39.67 21.40 18.83 320 340 360 380 400 420 440 Tw II Tw III Tw IV Tw I TW II 2007 2008 Ri b u - 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Ri b u Penumpang Domestik Penumpang Internasional Sumber : PT. Angkasa Pura II Palembang, diolah Perkembangan Ekonomi M akro Regional Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 23

1.3 Perkembangan PDRB dari Sisi Penggunaan