Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 61
3.4. Penyaluran Kredit Pembiayaan 3.4.1. Penyaluran Kredit Pembiayaan Secara Sektoral
Laju pertumbuhan kreditpembiayaan perbankan pada triw ulan II 2008 tercatat mengalami peningkatan sebesar 22,76 persen dari tahun sebelumnya yoy. M eningkatnya penyaluran
kreditpembiayaan dari Rp15,38 triliun menjadi Rp18,87 triliun ini terkait dengan peningkatan kredit di
sektor Perdagangan, Hotel, dan
Restoran PHR serta sektor Konstruksi
yang masing- masing meningkat sebesar
30,35 persen dan 24,89 persen. M eningkatnya kredit di sektor
PHR sangat erat kaitannya dengan meningkatnya aktivitas
pariw isata dan perdagangan dibanding periode yang sama
pada tahun sebelumnya. Program Visit M usi 2008 dan
banyaknya kegiatan berskala nasional maupun internasional
di kota Palembang merupakan beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kinerja sektor PHR.
Penyaluran kredit di Sektor Pertanian meningkat sebesar 23,47 persen yang
mayoritas digunakan untuk membiayai kegiatan investasi pada sub sektor perkebunan karet dan saw it. Harga saw it dan karet yang tinggi menjadi pendorong para pelaku usaha di
sektor ini untuk terus mengembangkan usahanya. Sektor lainnya yang mengalami peningkatan adalah
sektor Perindustrian, sektor Pengangkutan, sektor Jasa Dunia Usaha dan sektor LGA masing-masing sebesar 16,95 persen, 11,96 persen, 11,80, dan
4,78 persen.
Tabel 3.2 Pertumbuhan Kredit Sektoral
Propinsi Sumatera Selatan Rp Triliun
2007 2008
Sektor Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
Pertanian 1.89
2.16 2.04
2.13 2.33
Pertambangan 0.32
0.02 0.03
0.04 0.08
Perindustrian 2.52
1.98 2.48
2.36 2.94
LGA 3.20
3.43 3.69
3.77 4.17
Konstruksi 0.37
0.44 0.42
0.39 0.39
Perdagangan 0.98
1.24 1.19
1.18 1.23
Pengangkutan Komunikasi
0.24 0.23
0.25 0.25
0.26 Jasa Dunia Usaha
0.84 0.96
0.99 1.01
0.93 Jasa-jasa Sosial
0.26 0.21
0.22 0.23
0.24 Lain-lain
4.77 5.08
5.26 5.86
6.29 Total kredit
15.38 15.75
16.58 17.22
18.87
Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 62
Sektor Pertambangan dan sektor Jasa Sosial tercatat mengalami penurunan
kredit masing-masing sebesar 74,92 persen dan 6,03 persen. Tingginya penurunan penyaluran kredit di sektor pertambangan seiring dengan rendahnya pertumbuhan tahunan
di sektor tersebut yang disebabkan karena terkendalanya upaya peningkatan produksi di sub sektor pertambangan migas dan penggalian batu bara dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Secara triw ulanan qtq, hampir seluruh sektor mengalami peningkatan penyaluran
kreditpembiayaan kecuali sektor jasa dunia usaha yang mengalami penurunan sebesar 7,55 persen. Peningkatan kredit tercermin pula dari hasil Survei Kredit Perbankan di w ilayah
Sumsel yang dilakukan oleh Bank Indonesia Palembang lihat Suplemen 4. KreditPembiayaan Perbankan Sumsel Triw ulan II 2008 Lebih Ekspansif
. Pada triw ulan ini sektor pertambangan justru tercatat mengalami peningkatan penyaluran kredit yang paling
tinggi yakni sebesar 108,07 persen. M eningkatnya penyaluran kredit di sektor tersebut diperkirakan terkait erat dengan upaya pengembangan di sub sektor pertambangan non
migas batu bara dalam bentuk kredit investasi. Dari sisi kontribusi, selain
sektor lain-lain, sektor perdagangan tercatat masih mendominasi
penyaluran kredit pada triw ulan II 2008 ini dengan pangsa sebesar
22,11 persen. Kemudian berturut- turut diikuti oleh penyaluran kredit
pada sektor perindustrian, sektor pertanian, sektor konstruksi, dan
sektor jasa dunia usaha masing- masing sebesar 15,59 persen, 12,33
persen, 6,51 persen, dan 4,95 persen. Adapun penyaluran kredit
pembiayaan pada sektor LGA, sektor pengangkutan, sektor jasa sosial, dan sektor pertambangan tercatat hanya memiliki pangsa kurang dari 3 persen.
Grafik 3.5 Pangsa Penyaluran Kredit Sektoral
Propinsi Sumatera Selatan Tw II 2008
Lain-lain 33.34
Listrik, Gas dan Air
2.05 Konstruksi
6.51 Pengangkuta
n 1.40
Jasa Sosial Masyarakat
1.29 Jasa Dunia
Usaha 4.95
Pertanian 12.33
Pertambanga n
0.43 Perindustrian
15.59 Perdagangan
22.11
Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 63
3.4.2. Penyaluran Kredit Pembiayaan M enurut Penggunaan
Seluruh penyaluran kreditpembiayaan menurut penggunaannya mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yoy. Kredit konsumsi tercatat
mengalami peningkatan paling tinggi yakni sebesar 32,00 persen menjadi sebesar Rp6,29 triliun. Kredit modal kerja mencatat
pertumbuhan sebesar 22,53 persen, sedangkan kredit investasi tercatat hanya
tumbuh sebesar 11,14 persen. Rendahnya pertumbuhan penyaluran
kredit investasi secara tahunan tidak terlepas dari situasi bisnis dan tingkat suku bunga
investasi yang menurut sebagian pelaku usaha masih cukup tinggi sehingga hal
tersebut berdampak negatif terhadap keputusan untuk berinvestasi. Selain itu,
kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah pada akhir M ei 2008 memaksa para pelaku usaha untuk menghitung ulang
rencana investasinya. Secara triw ulanan qtq, penyaluran kreditpembiayaan investasi tercatat mengalami
peningkatan tertinggi yakni sebesar 11,47 persen, sedangkan kredit modal kerja dan kredit konsumsi tercatat mengalami peningkatan masing-masing sebesar 10,48 persen dan 7,30
persen. Dari segi komposisi, penyaluran kredit
berdasarkan penggunaan pada triw ulan II 2008 ini masih didominasi oleh kredit modal
kerja, yakni sebesar 45,18 persen, kemudian diikuti kredit konsumsi yakni sebesar 33,33
persen, dan kredit investasi dengan pangsa sebesar 21,48 persen.
Grafik 3.6 Pertumbuhan Kredit M enurut Penggunaan
Propinsi Sumatera Selatan
8.53 7.72
8.05 7.45
6.96
4.05 3.64
3.27 3.22
3.65 4.77
5.08 5.26
5.86 6.29
- 5
10
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II 2007
2008
R p
T ril
iu n
Modal Kerja Investasi
Konsumsi
Grafik 3.7 Pangsa Penyaluran Kredit Pembiayaan
M enurut Penggunaan Propinsi Sumatera Selatan Tw II 2008
K o n su m si 3 3 .3 3
In vesta si 2 1 .4 8
M o da l K erja
45 .1 8
Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 64
3.4.3. Penyaluran Kredit Pembiayaan M enurut Kabupaten
M enurut daerah penyaluran kredit, pada periode triw ulan II 2008 ini kota Pagar Alam dan Lematang Ilir Ogan Tengah tercatat mengalami peningkatan penyaluran kreditpembiayaan
secara tahunan yoy yang signifikan yakni masing-masing sebesar 42,91 persen dan 41,16 persen. Kabupaten M usi Raw as tercatat mengalami penurunan penyaluran
kreditpembiayaan sebesar 22,77 persen.
Secara triw ulanan qtq, penyaluran kreditpembiayaan di w ilayah Baturaja
tercatat mengalami peningkatan tertinggi yakni sebesar 41,43 persen, sedangkan
w ilayah M usi Banyuasin tercatat mengalami penurunan penyaluran kredit sebesar 1,76
persen. Penyebaran kreditpembiayaan berdasarkan w ilayah di Propinsi Sumsel
didominasi oleh kota Palembang dengan pangsa kredit sebesar 61,73 persen.
Grafik 3.8 Komposisi Penyaluran Kredit Perbankan
Propinsi Sumatera Selatan Tw II 2008 Berdasarkan Wilayah
Palembang 61
Lematang Ilir Ogan Tengah
5 Ogan Komering
Ulu 5
Ogan Komering Ilir
6
Musi Rawas 3
Musi banyuasin 7
Prabumulih 4
Pagar Alam 1
Lubuklinggau 3
Baturaja 2
Lahat 3
Lainnya
Tabel 3.3 Perkembangan Penyaluran Kredit Pembiayaan Perbankan
Propinsi Sumatera Selatan dalam Rp Juta
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II Prabumulih
595,760 676,835
677,125 661,416
682,034
Pagar Alam 143,621
147,257 148,918
160,856 205,251
Lubuklinggau 428,582
530,294 466,554
474,199 526,495
Baturaja 272,510
192,291 223,067
209,347 296,080
Palembang 9,545,361
9,740,643 10,397,330
10,601,396 11,651,805
Ogan Komering Ulu 688,753
806,755 860,923
883,257 960,506
Ogan Komering Ilir 863,379
831,082 843,993
899,331 1,053,820
Musi banyuasin 1,071,715
1,278,754 1,429,902
1,504,852 1,478,369
Musi Rawas 613,335
361,257 383,468
400,277 473,696
Lematang Ilir Ogan Tengah 696,446
742,452 707,656
928,589 983,076
Lahat 369,053
368,715 357,603
433,798 498,905
Lainnya 86,518
75,099 82,793
62,809 64,698
KabupatenKota 2007
2008
Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 65
3.4.4. Penyaluran Kredit Pembiayaan Usaha M ikro Kecil M enengah
Realisasi kredit M ikro, Kecil, dan M enengah M KM secara tahunan yoy tercatat mengalami peningkatan sebesar Rp2,72 triliun atau sebesar 28,87 persen dari Rp9,41 triliun
menjadi sebesar Rp12,12 triliun. Sementara itu, secara triw ulanan qtq
mengalami peningkatan sebesar Rp0,28 triliun atau sebesar 7,02 persen
dibanding triw ulan sebelumnya. M enurut penggunaan, kredit yang
diberikan banyak digunakan untuk konsumsi dan modal kerja. Kredit
konsumsi tercatat sebesar Rp6,24 triliun atau dengan pangsa sebesar 51,49
persen. Kredit M odal Kerja tercatat sebesar Rp4,59 triliun atau dengan
pangsa sebesar 37,86 persen. Berdasarkan
plafon kredit,
realisasi penyaluran kredit mikro plafon sd. Rp50 juta tercatat sebesar Rp4,64
triliun atau berpangsa sebesar 38,29 persen, kredit kecil plafon Rp51 juta
s.d. Rp500 juta tercatat sebesar Rp4,00 triliun atau berpangsa sebesar 33,01
persen, dan kredit menengah Rp501 juta s.d. Rp5 miliar tercatat sebesar
Rp3,48 triliun atau dengan pangsa sebesar 28,70 persen.
Grafik 3.9 Penyaluran Kredit UM KM Perbankan
Propinsi Sumatera Selatan M enurut Penggunaan
3.60 4.06
4.24
1.07 1.14
1.16 1.20
1.29 4.73
5.05 5.21
5.82 6.24
4.59 4.31
1 2
3 4
5 6
7
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II 2007
2008
Rp Tr
ili un
KMK Investasi
Konsumsi
Grafik 3.10 Penyaluran Kredit UM KM
M enurut Plafond Kredit
4.01 2.62
2.78 4.17
3.04 3.04
4.13 3.27
3.21 4.47
3.60 3.26
4.64 4.00
3.48
1 2
3 4
5
Rp Tril iu
n
T w II T w III
T w IV T w I
T w II 2007
2008 M ikro
K ecil M enengah
Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 66
3.5. Perkembangan Suku Bunga Perbankan di Sumatera Selatan