Perkembangan inflasi Palembang
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 39
Sejak 1 Juli 2008 penghitungan Indeks Harga Konsumen IHK di Indonesia menggunakan tahun dasar 2007 sebelumnya tahun dasar 2002 yang didasarkan pada hasil Survei Biaya
Hidup SBH 2007. Cakupan kota bertambah dari 45 kota menjadi 66 kota. Paket komoditas secara nasional naik dari 744 pada tahun 2002 menjadi 774 di tahun 2007,
sementara paket komoditas untuk kota Palembang juga bertambah dari 314 komoditas menjadi 360 komoditas.
2.1. Inflasi Tahunan yoy
Inflasi tahunan kota Palembang pada Triw ulan II 2008 Tw -II mencapai 13,96 persen yoy, meningkat apabila dibandingkan dengan inflasi pada triw ulan sebelumnya yang mencapai
10,87 persen. Berdasarkan kelompok barang,
pada Tw -II ini inflasi tahunan tertinggi terjadi pada bahan makanan yakni
sebesar 24,76 persen, diikuti oleh kelompok sandang sebesar 17,43
persen, kelompok makanan jadi sebesar 12,73 persen, dan kelompok
perumahan sebesar 11,19 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga mencatat laju inflasi sebesar 10,37 persen, kelompok kesehatan
sebesar 9,49 persen, sedangkan kelompok transportasi tercatat sebesar
6,69 persen.
PERKEM BANGAN INFLASI PALEM BANG 2
Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Tahunan yoy
Palembang
6.82 9.24
8.20 10.87
13.96
- 2
4 6
8 10
12 14
16
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II 2007
2008
Perse n
Sumber: BPS Propinsi Sumatera Selatan Tahun Dasar 2007 = 100
Perkembangan Inflasi Palembang
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 40
Grafik 2.2 Inflasi Tahunan yoy Kota Palembang
per Kelompok Pengeluaran Triw ulan II 2008
13.96 24.76
12.73 11.19
17.43 9.49 10.37
6.69 5
10 15
20 25
30
Pe rs
e n
UMUM BAHAN
MAKANAN MAKANAN JADI
PERUMAHAN SANDANG
KESEHATAN PENDIDIKAN
TRANSPORTASI
Sumber: BPS Propinsi Sumatera Selatan
Penyebab inflasi di kelompok bahan makanan diyakini sangat dipengaruhi antara lain karena tingginya inflasi pada sub kelompok kacang-kacangan, sub kelompok minyak
dan sub kelompok padi-padian, umbi-umbian hasilnya. Penyebab tingginya inflasi pada sub kelompok kacang-kacangan tidak terlepas dari peningkatan harga kacang kedelai yang
signifikan di pasar dunia. Pada triw ulan ini rata-rata harga kacang kedelai di pasar internasional mencapai USD13,59bushel atau naik sebesar 82,90 persen dari rata-rata
harga kedelai pada periode yang sama tahun sebelumnya yoy. Seperti halnya perkembangan harga kacang kedelai, perkembangan harga bahan
makanan lainnya yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan harga internasional seperti beras dan terigu pun tercatat mengalami perkembangan yang sama. Rata-rata harga beras
tercatat mengalami peningkatan sebesar 81,69 persen dibandingkan tahun lalu dari sebesar USD314,68M T metric ton menjadi USD571,74M T. Begitupun peningkatan harga terigu
di pasar internasional yang naik lebih dari 70 persen dari sebesar USD4,83bushel menjadi USD8,29bushel. Namun demikian apabila dibandingkan dengan peningkatan harga
tahunan pada triw ulan sebelumnya, laju peningkatan harga terigu pada triw ulan II mengalami penurunan. Selain dipengaruhi oleh perkembangan harga beberapa sub
kelompok di atas, persistennya kenaikan harga CPO dunia merupakan salah satu penyumbang tingginya inflasi tahunan pada triw ulan II 2008.
Perkembangan inflasi Palembang
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 41
Grafik 2.3 Perkembangan Harga Terigu
di Pasar Internasional
4.83 5.43
8.17 10.17
8.29
10.33 21.22
70.41 124.12
71.80 -
2 4
6 8
10 12
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II 2007
2008
US Bu
s h
e l
- 20
40 60
80 100
120 140
Pe rs
e n
Harga Terigu axis kiri yoy
Sumber : Bloomberg, diolah
Grafik 2.4 Perkembangan Harga Beras
di Pasar Internasional
314.68 330.41 325.25
363.99 571.74
9.18 12.18
12.18 21.89
81.69
- 100
200 300
400 500
600 700
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II 2007
2008
US M
T
- 10
20 30
40 50
60 70
80 90
Perse n
Harga Beras axis kiri yoy
Sumber : Bloomberg, diolah
Grafik 2.5 Perkembangan Harga Kedelai
di Pasar Internasional
7.43 13.59
12.77 10.23
8.27 82.90
81.21 66.06
50.98
31.15 -
2 4
6 8
10 12
14 16
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II 2007
2008
US Bu
s h
e l
- 10
20 30
40 50
60 70
80 90
P e
rsen
Harga Kedelai axis kiri yoy
Sumber : Bloomberg, diolah
Grafik 2.6 Perkembangan Harga Emas
di Pasar Internasional
667.58 897.30
924.95 790.07
681.70 34.41
42.23
28.56 9.78
6.46 -
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1,000
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II 2007
2008
US O
z
- 5
10 15
20 25
30 35
40 45
P e
rsen
Harga Emas axis kiri yoy
Sumber : Bloomberg, diolah
Perkembangan Inflasi Palembang
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 42
Tidak berbeda dengan kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi tahunan sebesar 24,76 persen, inflasi tahunan kelompok sandang sebesar 17,43 persen lebih
banyak dipengaruhi oleh peningkatan harga emas di pasar internasional yang mencapai 34,41 persen sehingga menyebabkan sub sektor barang pribadi dan sandang lainnya
mengalami inflasi yang cukup tinggi. Seiring dengan inflasi yang terjadi pada kelompok bahan makanan, kelompok
makanan jadi, minuman, rokok tembakau pun mengalami inflasi yang cukup tinggi yakni sebesar 12,73 persen. Sub sektor makanan jadi yang banyak dipengaruhi oleh pergerakan
harga terigu sebagai bahan dasarnya diperkirakan menyumbang inflasi yang cukup tinggi di sektor ini. Selain itu, peningkatan harga BBM pada bulan M ei 2008 secara tidak langsung
meningkatkan pula inflasi pada sub sektor minuman yang tidak beralkohol terutama karena meningkatnya ongkos transportasi yang digunakan untuk pengiriman barang sampai ke
tempat tujuan.
Grafik 2.7 Perkembangan Inflasi Tahunan per Kelompok Barang dan Jasa
di Palembang
5 10
15 20
25 30
Tw III 07 Tw IV 07
Tw I 08 Tw II 08
Perse n
Bahan makanan Makanan jadi
Perumahan Sandang
Kesehatan Pendidikan
Transpor
Sumber: BPS Propinsi Sumatera Selatan Tahun Dasar 2007 = 100
Perkembangan inflasi Palembang
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 43
Kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah pada akhir bulan M ei 2008 lalu secara langsung telah meningkatkan inflasi terutama pada sub kelompok bahan bakar,
penerangan dan air pada kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar. Laju inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar tercatat sebesar 11,19 persen.
Inflasi yang terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi olahraga sebesar 10,37 persen diperkirakan masih disebabkan oleh sub kelompok jasa pendidikan dan kursus-
kursus pelatihan yang mengalami peningkatan jumlah konsumsi yang cukup tinggi. Adapun sub sektor olahraga diperkirakan tidak mengalami peningkatan inflasi yang begitu tinggi.
Kelompok kesehatan dan kelompok transportasi komunikasi tercatat mengalami inflasi tahunan paling rendah pada triw ulan ini, yakni masing-masing hanya mencatat inflasi
sebesar 9,49 persen dan 6,69 persen. Inflasi pada kelompok kesehatan diperkirakan terutama didorong oleh sub sektor jasa kesehatan dan sub kelompok peraw atan jasmani
dan kosmetika. Sedangkan penyumbang utama di sektor transportasi dan komunikasi adalah karena meningkatnya harga BBM yang menyebabkan meningkatnya tarif
angkutantransportasi dengan rata-rata sebesar 25 persen.
2.2. Inflasi Bulanan mtm