Indikator Ekonomi
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 xv
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II Total Aset Triliun Rp
0.29 0.32
0.34 0.39
0.37 DPK Triliun Rp
0.22 0.24
0.26 0.31
0.29
- Tabungan 0.07
0.08 0.09
0.11 0.10
- Deposito 0.15
0.17 0.17
0.20 0.19
Kredit Triliun Rp - Berdasarkan Penggunaan 0.17
0.19 0.21
0.22 0.24
- M odal Kerja 0.10
0.11 0.11
0.12 0.13
- Investasi 0.01
0.01 0.02
0.02 0.02
- Konsumsi 0.06
0.07 0.08
0.08 0.10
LDR 76.82
79.76 79.24
71.66 83.13
Nominal NPL Triliun Rp 0.02
0.02 0.02
0.02 0.02
NPL 12.70
8.79 8.06
7.41 7.33
Total Aset Triliun Rp 0.64
0.72 0.80
0.84 0.87
DPK Triliun Rp 0.34
0.40 0.52
0.54 0.54
- Tabungan 0.17
0.19 0.27
0.28 0.31
- Giro 0.03
0.04 0.04
0.05 0.04
- Deposito 0.14
0.17 0.21
0.21 0.18
Pembiayaan Triliun Rp 0.48
0.57 0.64
0.74 0.81
FDR
141.66 142.34
123.44 137.42 150.41
Jaringan Kantor Unit 6
6 6
INDIKATOR 2007
Data LBU M ei 2008
2008 BPR BPRS
Perbankan Syariah
C. SISTEM PEM BAYARAN
2007 2007
2007 2008
2008 Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
1. Perputaran Kliring:
a. Nominal Rp juta 4,753,038
5,344,283 5,674,793
6,043,615 6,820,688
b. Warkat lembar 148,396
168,762 178,616
184,740 193,385
2. Perputaran perhari
a. Nominal Rp juta 237,652
83,504 94,580
100,727 108,265
b. Warkat lembar 7,420
2,637 2,977
3,079 3,070
3. Penolakan cek BG
a. Nominal Rp juta 18,328
45,072 50,898
49,211 63,882
b. Warkat lembar 935
1,225 1,705
1,589 1,731
Jumlah hari 62
64 60
60 63
4. Penolakan cek BG
Nominal 0.39
0.84 0.90
0.81 0.94
Warkat 0.63
0.73 0.95
0.86 0.90
5. M utasi kas juta rupiah
a. Aliran uang masukinflow 332,170
687,220 1,776,091
1,092,299 986,835
b. Aliran uang keluaroutflow 2,283,922
1,194,424 2,848,477
1,414,098 2,693,779
Net Flow : Inflow Outflow 1,951,752
507,204 1,072,387
321,799 1,706,945
KETERANGAN
Indikator Ekonomi
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 xvi
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank
Ringkasan Eksekutif
Kajian Ekonomi Regional Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 1
Perkembangan Ekonomi M akro Regional
Pertumbuhan ekonomi tahunan yoy Sumatera Selatan pada triw ulan II 2008 diperkirakan sebesar 4,97 persen dengan migas atau 6,49
persen tanpa migas. Pertumbuhan ekonomi tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan triw ulan sebelumnya yang tercatat tumbuh
sebesar 8,17 persen dengan migas atau 10,39 persen tanpa migas. Secara triw ulanan qtq, ekonomi Sumsel diperkirakan
mengalami pertumbuhan sebesar 2,12 persen dengan migas atau sebesar 2,58 persen tanpa migas. M eskipun perekonomian
mengalami pertumbuhan, namun tidak disertai dengan meningkatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumsel secara tahunan yoy masih didominasi oleh konsumsi dan peningkatan ekspor.
Pertumbuhan konsumsi tercatat sebesar 7,61 persen yoy. Secara triw ulanan qtq semua komponen tercatat mengalami peningkatan.
Komponen yang mengalami petumbuhan paling tinggi adalah ekspor yang tercatat meningkat sebesar 4,69 persen. Tingginya angka ekspor
ini tidak terlepas dari peningkatan kinerja di sektor pertanian terutama sub sektor perkebunan saw it dan karet.
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN EKONOM I REGIONAL PROPINSI SUM ATERA SELATAN
TRIWULAN II 2008
Pertumbuhan ekonomi tahunan
yoy Sumatera Selatan pada tw -II
diperkirakan sebesar 4,97
persen dengan migas atau 6,49
perse tanpa migas.
Dari sisi penggunaan,
pertumbuhan ekonomi Propinsi
Sumsel secara tahunan yoy pada
Tw -II masih didominasi oleh
konsumsi dan peningkatan
ekspor.
Ringkasan Eksekutif
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 2
Berdasarkan kelompok sektor, PDRB triw ulan II Sumsel masih ditopang oleh sektor primer yakni sektor pertanian serta sektor
pertambangan dan penggalian dengan pangsa sebesar 43,64 persen. Sektor sekunder mengalami penurunan pangsa menjadi 25,54 persen
dari sebesar 25,89 persen pada triw ulan sebelumnya. Sedangkan pangsa sektor tersier menurun dari sebesar 30,99 persen pada
triw ulan sebelumnya menjadi 30,82 persen. Ekspor Sumsel pada Tw -II 2008 data hingga M ei 2008 tercatat
sebesar USD 464,65 juta atau menurun sebesar 26,58 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yoy. Sementara
dibanding triw ulan sebelumnya qtq, ekspor pada Tw -II menurun sebesar 39,87 persen.
Berdasarkan komoditasnya, pangsa nilai ekspor terbesar dicapai oleh karet yakni sebesar 82,73 persen kemudian
diikuti oleh komoditas saw it sebesar 13,44 persen. Berdasarkan volume, ekspor pada tercatat sebesar 437.592 ton atau menurun
sebesar 59,21 persen dibanding triw ulan yang sama tahun sebelumnya yoy atau menurun sebesar 50,51 persen dibanding
triw ulan sebelumnya qtq. Realisasi impor pada Tw -II tercatat sebesar USD36,83 juta,
meningkat sebesar 30,15 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yoy, namun tercatat menurun sebesar 21,99 persen
dibanding triw ulan sebelumnya qtq.
Perkembangan Inflasi
Sejak 1 Juli 2008 penghitungan Indeks Harga Konsumen IHK di Indonesia menggunakan tahun dasar 2007 sebelumnya tahun dasar
2002 yang didasarkan pada hasil Survei Biaya Hidup SBH 2007. Inflasi tahunan kota Palembang pada Triw ulan II 2008 mencapai 13,96
persen yoy, meningkat apabila dibandingkan dengan inflasi pada triw ulan sebelumnya yang mencapai 10,87 persen. Adapun secara
bulanan mtm, pada bulan Juni 2008 Kota Palembang tercatat mengalami inflasi sebesar 3,41 persen.
Ekspor Sumsel pada Tw -II data
hingga M ei 2008 tercatat sebesar
USD 464,65 juta.
Inflasi tahunan kota Palembang
mencapai 13,96 persen yoy dan
secara bulanan mencapai 3,41
persen mtm. Struktur ekonomi
Propinsi Sumsel pada triw ulan II
2008 masih tetap didominasi oleh
sektor primer dengan pangsa
sebesar 43,64 persen.
Realisasi impor pada Tw -II tercatat
sebesar USD 36,83 juta.
Ringkasan Eksekutif
Kajian Ekonomi Regional Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 3
Berdasarkan kelompok barang, inflasi tahunan tertinggi terjadi pada bahan makanan yakni sebesar 24,76 persen, diikuti oleh kelompok
sandang sebesar 17,43 persen, kelompok makanan jadi sebesar 12,73 persen, dan kelompok perumahan sebesar 11,19 persen. Kelompok
pendidikan, rekreasi dan olahraga mencatat laju inflasi sebesar 10,37 persen, kelompok kesehatan sebesar 9,49 persen, sedangkan kelompok
transportasi tercatat sebesar 6,69 persen. Hasil pemantauan harga yang dilakukan KBI Palembang secara
independen melalui Survei Pemantauan Harga SPH Kota Palembang menunjukkan perkembangan harga yang tidak jauh berbeda dengan
hasil survei inflasi yang dilakukan secara bulanan oleh BPS. Hal ini menunjukkan bahw a hasil SPH Kota Palembang dapat dijadikan salah
satu barometer dalam melihat perkembangan inflasi di kota Palembang
Perkembangan Perbankan Daerah
Kondisi perbankan di Propinsi Sumsel secara tahunan yoy pada triw ulan II 2008 M ei 2008 dilihat dari beberapa variabel menunjukkan
perkembangan positif. Jumlah aset perbankan Sumsel meningkat sebesar 16,58 persen dari triw ulan yang sama pada tahun sebelumnya
yoy, yaitu dari Rp28,86 triliun menjadi Rp32,48 triliun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK meningkat sebesar 11,49 persen dari Rp20,89
triliun pada triw ulan yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp23,29 triliun atau meningkat sebesar Rp2,40 triliun. Penyaluran
kreditpembiayaan mengalami peningkatan dari Rp15,38 triliun pada triw ulan yang sama pada tahun sebelumnya menjadi Rp18,87 triliun
atau meningkat sebesar 22,76 persen. Loan to Deposit Ratio
LDR perbankan di w ilayah Sumsel pada triw ulan II 2008 tercatat sebesar 81,03 persen, meningkat relatif tinggi
dari LDR pada triw ulan sebelumnya yang tercatat sebesar 74,23 persen. NPL gross belum memperhitungkan PPAP pada triw ulan II 2008 M ei
2008 tercatat sebesar 1,97 persen dari total kredit yang disalurkan.
Inflasi tahunan tertinggi dicapai
oleh kelompok bahan makanan
yakni sebesar 24,76 persen.
Kondisi perbankan di Propinsi Sumsel
secara tahunan yoy pada triw ulan
II 2008 M ei 2008 menunjukkan
perkembangan positif.
Tingkat Loan to
Deposit Ratio LDR pada triw ulan II
2008 tercatat sebesar 81,03
persen.
Ringkasan Eksekutif
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 4
Perkembangan Keuangan Daerah
Realisasi penerimaan pemerintah pada tahun 2007 mencapai 94,46 persen, kondisi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan
realisasi pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 586,79 persen. Realisasi Pendapatan Asli Daerah PAD mencapai 94,52 persen atau
sebesar Rp2,14 triliun, lebih rendah dibandingkan tahun 2006 yang tercatat sebesar 175,96 persen. Secara nominal, realisasi belanja
Pemprop Sumsel tahun 2007 berada diatas rata-rata realisasi penerimaan. Realisasi belanja Pemprop Sumsel tercatat sebesar 91,03
persen atau sebesar Rp2,33 triliun dengan realisasi belanja terbesar pada belanja hibah dan belanja bantuan keuangan yang mencapai
100 persen. Sumber pembiayaan untuk kegiatan operasional Pemerintah
Propinsi Sumsel sebagian besar bersumber dari dana perimbangan yang mencapai 55,02 persen dari total belanja yang dikeluarkan. PAD
Propinsi Sumsel yang mencapai Rp847,97 miliar tercatat menyumbang 36,42 persen pembiayaan belanja daerah.
Perkembangan Sistem Pembayaran
Perputaran kliring di Sumsel pada Tw -II menunjukkan peningkatan dari segi jumlah w arkat maupun nominalnya baik secara tahunan maupun
triw ulanan. Pada Tw -II jumlah w arkat yang dikliringkan tercatat sebanyak 193.385 lembar dengan nominal sebesar Rp6,82 triliun.
Kegiatan perkasan di Sumsel pada Tw -II mencatat inflow sebesar Rp0,99 triliun, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan triw ulan
II 2007 yoy yang tercatat sebesar Rp0,33 triliun. Outflow tercatat sebesar Rp2,69 triliun atau meningkat sebesar 17,95 persen
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yoy yang sebesar Rp2,28 triliun. Dengan melihat angka inflow dan outflow , net-
outflow pada triw ulan II 2008 tercatat sebesar Rp1,70 triliun,
sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya tercatat mengalami net-outflow sebesar Rp1,95 triliun.
Perputaran kliring di pada triw ulan II
2008 tercatat sebanyak 192,385
lembar dengan nilai nominal
Rp6,82 triliun. Realisasi
penerimaan daerah pada
tahun 2007 tercatat sebesar
Rp2,14 triliun dan realisasi
belanja sebesar Rp2,33
triliun.
Sumber pembiayaan
sebagian besar bersumber dari
dana perimbangan
yang mencapai 55,02 persen.
Pada triw ulan ini terjadi net-outflow
sebesar Rp1,70 triliun
Ringkasan Eksekutif
Kajian Ekonomi Regional Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 5
Pe r k e m b a n g a n Ke t e n a g a k e r j a a n D a e r a h d a n Ke se j a h t e r a a n
Kondisi ketenagakerjaan di Propinsi Sumsel pada Tw -II 2008 masih tetap belum banyak menunjukkan perubahan yang berarti. Lambannya
transformasi tenaga kerja dari sektor primer ke sektor sekunder, produktivitas tenaga kerja yang masih relatif rendah, serta pertumbuhan
angkatan kerja yang lebih besar dari pertumbuhan lapangan kerja, menyebabkan pengangguran masih menjadi persoalan yang dilematis di
Sumsel. Jumlah angkatan kerja tercatat sebanyak 3.205.147 orang atau
meningkat sebesar 1,36 persen dibandingkan t riw ulan sebelum nya yang sebanyak 3.162.257 orang. Peningkatan jumlah angkatan kerja
tersebut diiringi oleh sedikit peningkat an Tingkat Part isipasi
Angkat an Kerja TPAK dari 69,81 persen pada Tw -I 2008 m enjadi 69,99 persen pada Tw -II 2008.
Dari tahun 2007 hingga saat ini tingkat pengangguran terbuka TPT mengalami fluktuasi. Tingkat pengangguran terbuka pada Tw -II
2008 tercatat sebesar 8,05 persen, mengalami penurunan dari Tw -I yang sebesar 8,45 persen. Sepert i halnya TPT, t ingkat set engah
pengangguran juga m engalam i sedikit penurunan. Tingkat pengangguran pada Tw -I 2008 yang sebesar 37,65 persen m enjadi
sebesar 37,19 persen pada Tw -II 2008. Pad a Tw - II p e n d ap at an regional per kapita Sumsel atas dasar
harga berlaku dengan migas tercatat sebesar Rp4.050.657 atau meningkat sebesar 10,78 persen dibandingkan triw ulan sebelumnya yang
sebesar Rp3.656.596. Walaupun Propinsi Sumatera Selatan termasuk salah satu propinsi yang kaya di Indonesia, tetapi jumlah penduduk
miskin di Sumatera Selatan termasuk tinggi. Jumlah penduduk miskin tertinggi di Propinsi Sumatera Selatan terdapat di Kabupaten M usi
Banyuasin, yaitu sebanyak 165.600 orang, sedangkan jumlah penduduk miskin terendah terdapat di Kota Prabumulih yaitu sebanyak 10.000
orang.
Kondisi ketenagakerja
an di Propinsi Sumsel pada
Tw -II 2008 masih tetap
belum banyak menunjukkan
perubahan yang berarti.
Tingkat pengangguran
terbuka pada Tw-II 2008
tercatat sebesar 8,05 persen.
Jumlah penduduk
miskin tertinggi di Propinsi
Sumatera Selatan terdapat
di Kabupaten M usi Banyuasin
yaitu sebanyak 165.600 orang.
Ringkasan Eksekutif
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 6
Perkembangan nilai tukar petani selama Juni 2007 sampai M ei 2008 cukup fluktuatif. Nilai tukar petani pada Tw -II 2008 M ei 2008
mengalami penurunan dari Tw -I yaitu dari sebesar 105,17 menjadi sebesar 102,39. Penurunan nilai tukar terjadi karena kenaikkan indeks
harga yang dibayar petani melebihi kenaikan indeks harga yang diterima petani. Indeks yang diterima petani mengalami penurunan
dari 113,32 pada Tw -I menjadi 110,37 pada Tw -II, sedangkan Indeks yang Dibayar Petani mengalami kenaikan dari 105,85 pada Tw -I
menjadi 107,80 pada Tw -II. Dari 30 propinsi yang diukur IPM -nya, Propinsi Sumsel
menempati peringkat IPM nomor 13 dengan nilai IPM sebesar 70,2 pada tahun 2005. Nilai tersebut sebagai akumulasi dari angka harapan
hidup yang mencapai 68,3 tahun dan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan sebesar Rp 610.300. Berdasarkan penilaian per w ilayah
kabupatenkota, kota Palembang sebagai ibu kota Propinsi tercatat memiliki peringkat IPM paling tinggi di Sumsel atau secara nasional
menempati ranking IPM ke-59 dengan indeks sebesar 73,6. Sedangkan w ilayah yang memiliki IPM terendah di Sumsel yaitu
kabupaten M usi Raw as yang menempatin peringkat ke-367 dengan indeks sebesar 65,00.
Perkiraan Ekonomi dan Inflasi Daerah
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan masih tetap tergantung dari sektor primer terutama sektor pertanian yang sangat dipengaruhi oleh
faktor musiman. Pada triw ulan III diperkirakan kinerja sektor pertanian akan mengalami peningkatan dibanding dengan Tw -II terkait dengan
peningkatan kinerja sub sektor tanaman perkebunan. Berdasarkan proyeksi dan mempertimbangkan kondisi ekonomi
terkini, pertumbuhan ekonomi tahunan yoy pada triw ulan III 2008 diperkirakan berada pada kisaran 3,52
±
0,5 persen atau secara triw ulanan qtq diperkirakan tumbuh sebesar 4,37
±
0,5 persen.
Propinsi Sumsel menempati
peringkat IPM nomor 13 dengan
nilai IPM sebesar 70,2 pada tahun
2005.
Pertumbuhan ekonomi tahunan
yoy pada triw ulan III 2008
diperkirakan berada pada
kisaran 3,52 ± 0,5 persen atau secara
triw ulanan qtq diperkirakan
tumbuh sebesar 4,37 ± 0,5 persen.
Nilai tukar petani pada Tw -II 2008
M ei 2008 mengalami
penurunan dari Tw -I yaitu dari
sebesar 105,17 menjadi sebesar
102,39.
Ringkasan Eksekutif
Kajian Ekonomi Regional Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 7
M empertimbangkan kondisi perekonomian terkini dan pergerakan harga barang dan jasa, perkembangan inflasi pada
triw ulan mendatang diperkirakan akan berada pada level yang moderat dan meningkat dibanding Tw -II terkait dengan masih
terasanya dampak kenaikan BBM dan menjelang bulan Ramadhan. Tekanan inflasi diperkirakan akan berasal dari kelompok bahan
makanan, kelompok makanan jadi, serta kelompok sandang. Kelompok bahan makanan diperkirakan masih tetap menjadi pemicu
inflasi terkait dengan kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti beras, kedelai, tepung terigu, serta minyak goreng meskipun
kenaikannya lebih rendah dibandingkan kenaikan pada Tw -II. Inflasi tahunan pada triw ulan III 2008 diperkirakan masih berada
pada level double digit. Hal yang masih perlu diw aspadai hingga saat ini adalah ketersediaan pasokan barang dan jasa, faktor distribusi, dan
lonjakan permintaan terhadap komoditas tertentu. Berdasarkan hasil proyeksi dan dengan mempertimbangkan perkembangan harga serta
determinan utama inflasi di Sumatera Selatan, maka tekanan inflasi triw ulanan qtq pada triw ulan III 2008 diperkirakan mencapai 4,90
±
0,5 persen.
Tekanan inflasi triw ulanan qtq
pada Tw III 2008 diperkirakan
mencapai 4,90 ± 0,5 persen.
Ringkasan Eksekutif
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 8
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank
Perkembangan Ekonomi M akro Regional
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 9
1.1. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Secara Tahunan yoy