Perkembangan Sistem Pembayaran
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 86
Tabel 5.1 Perputaran Kliring dan Cek Bilyet Giro Kosong
Propinsi Sumatera Selatan II
III IV
I II
Perputaran Kliring 1. Lembar Warkat
148.396 168.762
178.62 184.74
193.385 2. Nominal Triliun Rp
4,75 5,34
5,67 6,04
6,82 CekBilyet Giro Kosong
1. Lembar Warkat 935
1.225 1.705
1.589 1.731
2. Nominal M iliar Rp 18,33
45,07 50,90
49,21 63,88
2008 Ketarangan
2007
Secara bulanan, aktivitas kliring tertinggi terjadi pada bulan Juni dengan jumlah w arkat sebanyak 65.850 lembar dan nilai nominal sebesar Rp2,36 triliun. Pada bulan April
tercatat sebanyak 63.871 lembar senilai Rp2,21 triliun dan bulan M ei sebanyak 63.664 lembar senilai Rp2,3 triliun. Sementara dari jumlah cekbilyet giro kosong, aktivitas
perputaran w arkat maupun nominal tertinggi terjadi pada bulan Juni yakni sebanyak 644 lembar senilai Rp25,18 miliar. Pada bulan April tercatat sebanyak 528 lembar senilai
Rp19,50 miliar dan bulan M ei sebanyak 559 lembar senilai Rp19,20 miliar.
5.2. Perkembangan Perkasan
Kegiatan perkasan di Sumsel pada Tw -II mencatat inflow sebesar Rp0,99 triliun, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan triw ulan II 2007 yoy yang tercatat sebesar Rp0,33
triliun. Namun apabila dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya qtq menunjukkan penurunan sebesar 9,66 persen dari sebesar Rp1,09 triliun. Pada periode yang sama,
outflow tercatat sebesar Rp2,69 triliun atau meningkat sebesar 17,95 persen dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya yoy yang sebesar Rp2,28 triliun. Demikian pula apabila dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya qtq tercatat mengalami peningkatan
sebesar 90,49 persen dari sebesar Rp1,41 triliun pada triw ulan I 2008. Dengan melihat angka inflow dan outflow , net-outflow selama triw ulan II 2008 tercatat sebesar Rp1,70
triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya tercatat mengalami net- outflow
sebesar Rp1,95 triliun. Namun demikian net-outflow triw ulan ini tercatat lebih tinggi dibandingkan triw ulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 330,03 miliar.
Perkembangan Sistem Pembayaran
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 87
Tabel 5.2 Kegiatan Perkasan di Sumsel Rp M iliar
II III
IV I
II
Inflow 332,17
687,22 1.176,09
1.092,3 986,83
Outflow 2.283,92
1.194,42 2.848,48
1.414,1 2.693,78
Net Outflow 1.951,75
507,20 1.072,39
321,80 1.706,94
2008 Keterangan
2007
Sama halnya dengan dinamika sistem pembayaran non tunai,
peningkatan kegiatan perkasan merupakan salah satu indikator
peningkatan kegiatan ekonomi. Tingginya aktivitas perkasan maupun kliring pada
triw ulan ini selain terkait dengan kenaikan harga barang juga bersamaan
dengan saat libur sekolah dan persiapan menjelang tahun ajaran baru.
Terkait dengan uang palsu, berdasarkan laporan dari perbankan dan masyarakat terdapat beberapa temuan uang palsu namun secara kuantitas masih tergolong rendah.
Besarnya rasio uang palsu dengan uang yang masuk ke Bank Indonesia sebesar 0,0003 persen. Secara komposisi, seluruh uang palsu yang ditemukan dilaporkan oleh masyarakat.
Berdasarkan komparasi rasio, rasio temuan uang palsu pada Tw -II meningkat bila dibandingkan dengan triw ulan II 2007 maupun triw ulan I 2008 yang masing-masing
tercatat sebesar 0,00022 persen dan 0,00013 persen. Rendahnya rasio angka temuan uang palsu tersebut merupakan salah satu indikator
yang menunjukkan bahw a masyarakat sudah lebih mengenal ciri-ciri keaslian rupiah. Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ciri-ciri keaslian rupiah, Bank
Indonesia Palembang secara rutin melakukan sosialisasi baik kepada kalangan perbankan, akademisi dari tingkat SD, SM P, SM A, Perguruan Tinggi, maupun ibu rumah tangga
dengan harapan agar masyarakat dapat lebih w aspada terhadap peredaran uang palsu.
Grafik 5.2 Perkembangan Kegiatan Perkasan Sumsel
2007- 2008
0.50 -
0.50 1.00
1.50 2.00
2.50
Ju n
Ju l
Agt S
ept Ok
t Nov
De s
Ja n
Feb Ma
r Ap
r Me
i Ju
n 2007
2008
Rp Tril iun
Outflow Inflow
Net Outflow
Perkembangan Sistem Pembayaran
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 88
Kegiatan sosialisasi meliputi bagaimana mengetahui ciri-ciri keaslian uang yang secara populer dapat dilakukan masyarakat melalui 3D dilihat, diraba, diteraw ang. Kegiatan
sosialisasi dilakukan baik di Kota Palembang maupun di kabupatenkota lainnya. Selain itu untuk meningkatkan pengetahuan dan kew aspadaan para kasir, Bank Indonesia secara
rutin mengirimkan para kasir untuk memperdalam pengetahuan dalam penanganan tindak pidana pemalsuan uang. Bank Indonesia juga secara kooperatif membantu aparat hukum
dalam penyelesaian proses perkara yang terkait dengan tindak pidana pemalsuan uang.
5.3. Perkembangan Kas Titipan Lubuk Linggau