Kelonggaran Tarik Resiko Likuiditas 2.04 2.07 12.76 14.59 14.21 40.34 36.94 21.77 18.78 23.13 Perkembangan Perbankan Syariah

Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 68 Dilihat dari sektor ekonominya, persentase NPL gross terbesar di triw ulan II 2008 masih berasal dari sektor perdagangan yakni sebesar 29,31 persen. NPL sektor lain-lain tercatat menyumbang sebesar 24,37 persen, sedangkan sektor pertanian yang juga merupakan salah satu sektor unggulan Sumsel tercatat menyumbang NPL sebesar 16,04 persen.

3.7. Kelonggaran Tarik

Dari LBU KBI Palembang diperoleh informasi bahw a undisbursement loan kredit yang belum direalisasikan oleh debitur pada triw ulan II 2008 tercatat sebesar 13,96 persen dari plafon kredit yang disetujui oleh perbankan, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar 12,76 persen. Namun apabila dibandingkan triw ulan sebelumnya tercatat mengalami penurunan yakni dari sebesar 14,21 persen.

3.8. Resiko Likuiditas

Resiko likuiditas bank umum di Propinsi Sumsel pada triw ulan II 2008 tergolong sangat likuid dengan besaran angka rasio likuiditas sebesar 178,66 persen. Namun demikian, rasio tersebut tercatat menurun baik dibandingkan dengan rasio likuiditas tahun sebelumnya maupun triw ulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 196,76 persen dan 189,27 persen. Jumlah aktiva likuid 1 bulan tercatat sebesar Rp38,90 triliun atau meningkat sebesar 5,31 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp36,94 triliun. Jumlah pasiva likuid 1 bulan Grafik 3.15 Perkembangan Undisbursed Loan Perbankan Sumatera Selatan

1.55 2.04

2.20 2.07

1.71 12.76

12.98 14.59

13.96 14.21

- 1 2 3 Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II 2007 2008 R p Tr iliun 11 12 13 14 15 Nominal Kelonggaran Tarik Persentase Kelonggaran Tarik Grafik 3.16 Perkembangan Resiko Likuiditas Perbankan Sumsel

40.32 40.34

38.90 36.94

41.61

21.31 21.77 18.78

20.84 23.13

196.76 193.48 179.90 178.66 189.27 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II R p Tr iliun 165 170 175 180 185 190 195 200 Aktiva Likuid 1 bulan Pasiva Likuid 1 bulan Rasio Likuiditas Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 69 tercatat sebesar Rp21,77 triliun atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp18,78 triliun.

3.9. Perkembangan Perbankan Syariah

Perkembangan perbankan umum Syariah menunjukkan kinerja yang menggembirakan dilihat dari indikator aset, penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK maupun penyaluran pembiayaan. Pada Tw -II data M ei 2008 total aset tercatat sebesar Rp873,06 miliar, meningkat sebesar 35,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yoy yang tercatat sebesar Rp642,71 miliar atau secara triw ulanan meningkat sebesar 3,64 persen dibandingkan posisi triw ulan sebelumnya qtq yang tercatat sebesar Rp842,40 miliar. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK tercatat sebesar Rp535,89 miliar, meningkat 57,76 persen dibanding triw ulan II 2007 yoy yang sebesar Rp339,69 miliar atau menurun sebesar 0,14 persen dibandingkan triw ulan sebelumnya qtq yang tercatat sebesar Rp536,64 miliar. Dana investasi tidak terikat mendominasi pangsa penghimpunan DPK yakni sebesar 89,87 persen atau sebesar Rp481,62 miliar yang terdiri dari komponen tabungan mudarabah sebesar Rp299,17 miliar dengan pangsa sebesar 55,83 persen dari total DPK dan deposito mudarabah sebesar Rp182,45 miliar atau dengan pangsa sebesar 34,05 persen. Grafik 3.17 Perkembangan Perbankan Syariah di Sumsel Rp M iliar 642.71 717.51 804.34 842.40 873.06 339.69 401.90 519.39 536.64 535.89 481.19 572.07 641.13 737.44 806.03 - 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II 2007 2008 Rp M iliar Asset DPK Pembiayaan Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 70 Sejalan dengan peningkatan aset dan penghimpunan DPK, penyaluran pembiayaan secara tahunan yoy juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi yakni sebesar 67,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau meningkat sebesar 9,30 persen dibandingkan posisi triw ulan sebelumnya qtq. Dari total penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp806,03 miliar, pangsa terbesar dicapai oleh piutang murabahah sebesar 56,90 persen atau sebesar Rp458,66 miliar, diikuti oleh pembiayaan mudharabah sebesar Rp264,86 miliar dengan pangsa 32,86 persen dan pembiayaan musyarakah sebesar Rp51,30 miliar dengan pangsa 6,36 persen. Sementara itu, piutang qardh dan piutang istishna pangsanya masih relatif kecil yakni masing-masing sebesar 3,08 persen dan 0,79 persen. Pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang lebih besar dibanding pertumbuhan penghimpunan DPK menyebabkan angka Finance to Deposit Ratio FDR meningkat dari sebesar 137,42 persen pada triw ulan sebelumnya menjadi 150,41 persen. Tingkat FDR yang lebih dari 100 persen tersebut mencerminkan bahw a masih banyak peluang penyaluran pembiayaan yang terbuka bagi kalangan perbankan syariah untuk lebih meningkatkan fungsi intermediasi. Tabel 3.4 PERKEM BANGAN BANK SYARIAH DI SUM ATERA SELATAN Rp Juta 2007 2008 INDIKATOR Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Total Aset 642,713 717,505 804,344 842,396 873,061 Dana Pihak Ketiga 339,689 401,899 519,390 536,641 535,886 1. Simpanan Wadiah 29,943 41,759 48,678 54,798 54,264 - Giro Wadiah 28,758 38,606 44,131 49,697 40,988 - Tabungan Wadiah 1,185 3,153 4,547 5,101 13,276 2. Dana Investasi tidak terikat 309,746 360,140 470,712 481,843 481,622 - Tabungan M udharabah 165,900 185,383 260,706 271,919 299,172 - Deposito M udharabah 143,846 174,757 210,006 209,924 182,450 Komposisi Pembiayaan 481,188 572,071 641,126 737,437 806,032 - Piutang M urabahah 315,896 345,604 367,477 411,351 458,661 - Piutang Istishna 65 2,530 6,563 6,544 6,371 - Piutang Qardh 9,506 10,115 17,618 28,717 24,839 - Pembiayaan M udharabah 147,618 196,017 219,873 253,071 264,860 - Pembiayaan M usyarakah 8,103 17,805 29,595 37,754 51,301 Data s.d M ei 2008 Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 71 KREDIT PEM BIAYAAN PERBANKAN SUM SEL TRIWULAN II 2008 LEBIH EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan SKP di w ilayah Palembang pada triw ulan II 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan kreditpembiayaan yang menggembirakan. Survei Kreditpembiayaan Perbankan w ilayah Palembang pada triw ulan II 2008 menyertakan 86 bank yang terdiri dari bank umum dan syariah bank pelapor Laporan Bank Umum atau Syariah – LBUS serta bank perkreditan rakyat BPRS sebagai responden. Dari 86 bank responden, tercatat sebanyak 53 bank yang mengembalikan kuesioner tersebut. Secara garis besar, permintaan kredit perbankan diproyeksi mengalami peningkatan seiring dengan mulai dikucurkannya dana APBD pemerintah di triw ulan ini. Perkiraaan Penyaluran Kredit Pembiayaan Triw ulan II-2008 Permintaan kredit perbankan selama triw ulan II rata-rata meningkat pada kisaran 1 persen sd. 10 persen lihat tabel 1. Sebanyak 31 kantor bank menyatakan kreditnya tumbuh dalam kisaran 1 persen sd. 10 persen, 13 kantor bank meningkat tajam di atas 10 persen terdiri 7 bank pemerintah, 5 BUSN, dan BPRS, sedangkan 3 kantor bank kreditnya relatif konstan. Sebaliknya terdapat 5 kantor bank mengalami penurunan kredit pada kisaran 1 persen sd. 10 persen, sedangkan 1 kantor bank mengalami penurunan tajam dengan kisaran lebih dari 10 persen 1 BUSN. Tabel 1 Permintaan Kredit di Triw ulan II-2008 dibanding Triw ulan Sebelumnya Permintaan kredit dibanding Tw sebelumnya Status Bank M eningkat tajam 10 M eningkat 1 sd. 10 Sama - 1 sd 1 M enurun - 1 sd. - 10 M enurun tajam - 10 Bank Pemerintah 7 17 1 BUSN 5 7 1 2 1 Bank Campuran 1 BPRS 1 6 2 2 Total 13 31 3 5 1 Sebagian besar kantor bank menyatakan bahw a penyaluran kredit pada triw ulan II berupa modal kerja lihat Tabel 2 yaitu sebanyak 31 kantor bank, disusul untuk konsumsi 17 kantor bank, dan investasi 5 kantor bank. Pola penyaluran kredit kepada kredit modal kerja ini merupakan ciri dari perbankan Sumsel yang sudah berlangsung cukup lama. Suplemen 4 Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 72 Tabel 2 Penyaluran Kredit Berdasarkan Penggunaan Triw ulan II-2008 Prioritas jenis penggunaan kredit Status Bank M odal Kerja Investasi Konsumsi Bank Pemerintah 12 1 12 BUSN 10 3 3 Bank Campuran 1 BPRS 8 1 2 Total 31 5 17 Peningkatan kredit perbankan menurut para responden terutama disebabkan oleh peningkatan prospek usaha debitur sebesar 48.78 persen, karena rendahnya tingkat suku bunga sebesar 34.15 persen, karena alasan persyaratan kredit yang ringan sebesar 12.19 persen, dan faktor lainnya 4.88 persen. Tabel 3 Alasan Utama Peningkatan Permintaan Kredit pada Triw ulan II-2008 Alasan utama peningkatan permintaan kredit jika naik Status Bank Persyaratan kredit ringan Tingkat suku bunga kredit rendah Prospek Usaha Nasabah yang meningkat Lain- lain Kondisi perekonomian membaik Bank Pemerintah 4 9 9 BUSN 3 6 2 Bank Campuran 1 BPRS 1 2 4 Total 5 14 20 2

III. Perkiraan Penyaluran Kredit Triw ulan III-2008

Tidak berbeda dengan triw ulan II, permintaan kredit pada triw ulan III nanti diperkirakan meningkat pada kisaran 1 persen sd. 10 persen atau sebanyak 75.47 persen dari perbankan lihat tabel 4. Terdapat 8 kantor bank atau 15.09 persen memprediksi peningkatan kredit di atas 10 persen, sedangkan yang memprediksi relatif konstan sebanyak 4 kantor bank atau 7.55 persen dan 1 kantor bank yang memprediksi terjadi penurunan pada kisaran 1 persen sd. 10 persen. Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 73 Tabel 4 Perkiraan Permintaan Kredit Triw ulan M endatang Perkiraan permintaan kredit di Tw mendatang Status Bank M eningkat tajam 10 M eningkat 1 sd. 10 Sama - 1 sd 1 M enurun - 1 sd. - 10 M enurun tajam - 10 Bank Pemerintah 5 20 BUSN 2 13 1 Bank Campuran 1 BPRS 1 6 3 1 Total 8 40 4 1 Untuk triw ulan yang sama, diprediksikan juga penyaluran kredit berdasarkan penggunaan masih pada kredit modal kerja, kemudian kredit konsumsi dan kredit investasi lihat tabel 5. Didominasinya penyaluran kredit pada modal kerja dan bukannya pada konsumsi merupakan salah satu cerminan bahw a kegiatan investasi baru belum banyak tumbuh di Sumsel. Selain itu, dapat juga merupakan indikasi bahw a kegiatan ekonomi masih dijalankan oleh pelaku-pelaku usaha lama atau belum adanya pelaku usaha baru yang memanfaatkan pembiayaan perbankan dari Sumsel. Tabel 5 Prioritas Jenis Penggunaan Kredit Triw ulan M endatang Prioritas jenis penggunaan kredit pada Tw mendatang Status Bank M odal Kerja Investasi Konsumsi Bank Pemerintah 14 11 BUSN 10 3 3 Bank Campuran 1 BPRS 7 1 2 Total 31 5 16 Faktor utama yang dikemukakan oleh kalangan perbankan yang diperkirakan menopang pertumbuhan kredit pada triw ulan III-2008 adalah meningkatnya prospek usaha nasabah. Jumlah kantor bank yang mengatakan demikian adalah sebanyak 25 atau secara prosentase sebesar 55.55 persen. Rendahnya tingkat suku bunga juga merupakan faktor yang diperkirakan mendorong peningkatan kredit di triw ulan mendatang. Hal tersebut dikemukakan oleh 11 kantor bank atau sebanyak 24.44 persen, kemudian karena alasan persyaratan kredit ringan oleh 5 kantor bank dan disusul oleh faktor lainnya sebanyak 4 kantor bank lihat tabel 6. Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 74 Tabel 6 Alasan Utama Peningkatan Kredit Triw ulan M endatang Alasan utama peningkatan kredit di Tw mendatang jika naik Status Bank Persyaratan kredit ringan Tingkat suku bunga kredit rendah Prospek Usaha Nasabah yang meningkat Lain- lain Perekonomian membaik Bank Pemerintah 3 9 9 1 BUSN 1 11 3 Bank Campuran 1 BPRS 2 1 4 Total 5 11 25 4 Semua bank yang disurvei mengatakan bahw a pada triw ulan II telah terjadi pemberian kredit baru yang besarnya bervariasi namun dalam kisaran 1 persen sd. 10 persen lihat tabel 7 dan 8. Pemberian kredit baru merupakan salah satu indikasi peningkatan intermediasi kredit. Namun dari sisi magnitude, laju pertumbuhan kredit masih dirasakan tidak terlalu tinggi. Tabel 7 Pemberian Kredit Baru Triw ulan II-2008 Apakah ada pemberian kredit baru dalam triw ulan laporan Status Bank Ya Tidak ada Bank Pemerintah 25 BUSN 15 1 Bank Campuran 1 BPRS 11 Total 52 1 Dalam triw ulan laporan, terdapat 9 kantor bank yang mengalami peningkatan penyaluran kredit baru di atas 10 persen. Sebagian besar kredit baru tumbuh pada kisaran 1 persen sd. 10 persen atau secara prosentase sebanyak 68.63 persen. Terdapat pula kantor bank yang mengalami penurunan jumlah kredit baru yang disalurkan pada triw ulan II-2008, penurunan tersebut terjadi di 1 kantor bank BPRS. Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 75 Tabel 8 Jumlah Realisasi Penyaluran Kredit Baru pada Triw ulan II-2008 Jumlah realisasi penyaluran kredit baru Status Bank M eningkat tajam 10 M eningkat 1 sd. 10 Sama - 1 sd 1 M enurun - 1 sd. - 10 M enurun tajam - 10 Bank Pemerintah 4 20 1 BUSN 4 9 2 Bank Campuran 1 BPRS 1 5 3 1 Total 9 35 6 1 Peningkatan kredit baru menurut perbankan paling dominan dikarenakan sisi permodalan bank cukup menunjang terjadi ekspansi kredit. Jumlah kantor bank yang mengatakan demikian sebanyak 17 kantor bank atau sebanyak 40.48 persen. Faktor pendukung kedua adalah membaiknya kualitas portfolio kredit yakni sebanyak 14 kantor bank yang menjaw ab atau secara prosentase sebanyak 33.33 persen. Faktor selebihnya disebabkan oleh likuiditas bank yang berlebih serta faktor-faktor lain-lainnya lihat tabel 9. Tabel 9 Alasan Internal Peningkatan Realisasi Penyaluran Kredit Baru Alasan Internal peningkatan realisasi penyaluran kredit baru Status Bank Permodalan bank cukup Kualitas portfolio kredit meningkat Likuiditas berlebih Lainnya Bank Pemerintah 12 7 1 3 BUSN 3 7 1 1 Bank Campuran 1 BPRS 2 4 Total 17 14 7 4 Secara lebih diperinci, peningkatan kredit baru pada triw ulan II didukung oleh membaiknya prospek usaha debitur 69.05 persen. Hal tersebut diungkapkan oleh 29 kantor bank. Sementara faktor membaiknya kondisi perekonomian 14.29 persen diungkapkan oleh 6 kantor bank. Selebihnya adalah faktor rendahnya risiko usaha, kondisi keamanan dan faktor-faktor lainnya lihat tabel 10. Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 76 Tabel 10 Alasan Eksternal Peningkatan Realisasi Penyaluran Kredit Baru Alasan eksternal peningkatan realisasi penyaluran kredit baru Status Bank Prospek usaha nasabah membaik Rendahnya risiko usaha Kondisi ekonomi membaik Kondisi keamanan membaik Lain- lain Bank Pemerintah 16 2 2 3 BUSN 7 4 1 Bank Campuran 1 BPRS 5 1 Total 29 2 6 1 4 Prioritas penyaluran kredit baru pada triw ulan II, juga tidak berbeda dengan posisi kredit secara keseluruhan yakni didominasi oleh kredit modal kerja, konsumsi dan investasi lihat tabel 11. Hal tersebut terjadi secara umum hampir di semua kelompok bank; bank pemerintah, bank sw asta umum nasional, bank campuran, dan BPRS. Tabel 11 Penyaluran Kredit Baru Berdasarkan Penggunaan Prioritas penggunaan dalam penyaluran kredit baru Status Bank M odal Kerja Investasi Konsumsi Bank Pemerintah 9 1 15 BUSN 8 3 4 Bank Campuran 1 BPRS 8 1 2 Total 25 6 21 Grafik 1. Sektor Ekonomi Yang Paling Banyak M endapatkan Kredit Baru pada Triw ulan II 2008 18 10 42 4 26 Pertanian Konstruksi PHR Jasa Dunia Usaha Lainnya Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 77 Sektor ekonomi paling banyak mendapat kucuran kredit baru dari perbankan adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran PHR, disusul oleh sektor lain-lain konsumsi dan sektor pertanian. Prosentase bank yang mengalokasikan kredit ke sektor PHR mencapai 42 persen. Sedangkan untuk sektor lain-lain sebesar 26 persen dan sektor pertanian sebesar 18 persen. Sektor konstruksi juga merupakan salah satu sektor ekonomi yang mendapat kucuran kredit baru pada triw ulan II, yakni diberikan oleh 5 kantor bank lihat grafik 1. Perkembangan Perbankan Daerah Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 78 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triw ulan II 2008 Perkembangan Keuangan Daerah 79

4.1. Realisasi APBD 2007