INFLASI TRIWULANAN Kelompok Bahan Makanan

B B B A A A B B B 2 22 PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

2.1. KONDISI UMUM

Inflasi Sumut pada akhir triwulan III-2010 sebesar 5,04 yoy, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahunan triwulan sebelumnya sebesar 6,93. Inflasi tahunan Sumut ini juga di bawah inflasi nasional yang nilainya mencapai 5,80 yoy. Bila dilihat secara bulanan, Sumut justru mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut Agustus 2010 dan September 2010 masing-masing sebesar -0,36 dan -0,14. Deflasi pada bulan ini ditengarai karena bergesernya musim tanam. Grafik 2.1. Inflasi Bulanan Grafik 2.2. Inflasi Tahunan Sumut dan Nasional Sumut dan Nasional ‐1 ‐0.5

0.5 1

1.5 2

2.5 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2008 2009 2010 Sumber : BPS Sumut Nasional Secara umum faktor-faktor penyebab tekanan inflasi pada triwulan III-2010 antara lain: ƒ Kenaikan harga sewa rumah dan emas perhiasan ƒ Kenaikan harga beberapa komoditas ikan, seperti ikan kembunggembung, ikan tongkol, ikan dencis, dan daging ayam ras ƒ Bergesernya masa tanam di tahun 2010 yang baru dimulai pada Mei-Agustus 2010. ƒ Faktor eksternal: perkembangan harga emas di pasar internasional.

2.2. INFLASI TRIWULANAN

Secara triwulanan, laju inflasi di Sumut selama triwulan III-2010 mencapai 1,48 qtq, lebih rendah dibandingkan inflasi triwulan II-2010 2,79. Penurunan ini akibat Sumut mengalami deflasi pada bulan Agustus 2010 dan September 2010 yang dipicu oleh penurunan harga beberapa komoditas bahan makanan. 29 Perkembangan Inflasi Daerah | BAB 2 Grafik 2.3. Inflasi Triwulanan Sumut Nasional Kendati mengalami deflasi pada bulan September 2010, beberapa komoditas justru mengalami kenaikan harga pada September 2010 bila dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas yang mengalami kenaikan tersebut di antaranya adalah ikan kembung gembung 10,79, ikan dencis 8,78, daging ayam ras 2,01, dan emas perhiasan 4,52. Tabel 2.1. Komoditas yang mengalami peningkatan harga tertinggi September 2010 Komoditas Peningkatan Harga Ikan kembung gembung 10.79 Ikan tongkol 9.02 Ikan dencis 8.78 Emas perhiasan 4.52 Sewa rumah 2.41 Daging Ayam Ras 2.01 Rokok kretek filter 1.88 Upah pembantu rumah tangga 1.69 Bahan bakar rumah tangga 1.34 Kontrak rumah 0.47 Sumber : BPS, Sumut

2.2.1. INFLASI MENURUT KELOMPOK BARANG DAN JASA

Berdasarkan kelompok barang dan jasa, pada triwulan III-2010 seluruhnya mengalami inflasi. Tingkat inflasi triwulanan kelompok yang tertinggi adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 2,64 diikuti dengan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 2,20, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,22. BAB 2 | Perkembangan Inflasi Daerah 30 Tabel 2.2. Inflasi Triwulanan di Sumut Menurut Kelompok Barang Jasa Sumber: BPS

a. Kelompok Bahan Makanan

Inflasi kelompok bahan makanan pada triwulan III-2010 tercatat sebesar 0,38, setelah sempat melambung mencapai 5,68 qtq pada bulan sebelumnya. Masih sejalan dengan pemaparan sebelumnya, deflasi Sumut pada 2 bulan di triwulan ini akibat turunnya harga beberapa komoditas bahan makanan melatarbelakangi penurunan inflasi kelompok ini. Bahkan kelompok ini memberikan andil deflasi sebesar 0,55 di bulan September 2010. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 4 subkelompok mengalami deflasi dan 7 subkelompok mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 27,03 dan deflasi terendah terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 0,06. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 9,75 dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,05. Grafik 2.4. Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan di Sumut 31 Perkembangan Inflasi Daerah | BAB 2 Beberapa komoditas yang mengalami deflasi pada triwulan ini adalah cabai merah, bawang merah, wortel, telur ayam ras, cabai rawit, kentang, cabai hijau, taugekecambah, dan kembang kol. Kendati demikian juga terdapat komoditas yang mengalami inflasi seperti daging ayam ras, udang basah, daging sapi, ikan kembung gembung, dan kacang tanah.

b. Kelompok Sandang