BAB 4
|
Perkembangan Keuangan Daerah
60
PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
4.1. Realisasi APBD 2010
4.1. Realisasi APBD 2010
Hingga triwulan III 2010, realisasi APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Sumut mencapai 54. Sebagian besar anggaran yang belum terealisasi merupakan proyek fisik
dari 4 Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, yaitu: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Tarukim, Dinas Bina Marga, Dinas Pendidikan Disdik, dan Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air PSDA. Beberapa program telah dilaksanakan namun masih dalam proses pengerjaan hingga belum sampai ke tahap pembayaran. Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara akan memacu kinerja dari SKPD terkait hingga mencapai realisasi 100 di akhir tahun 2010 di antaranya dengan memacu realisasi proyek dan program kerja SKPD yang
realisasi anggarannya masih minim Hingga triwulan III 2010, realisasi APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Sumut
mencapai 54. Sebagian besar anggaran yang belum terealisasi merupakan proyek fisik dari 4 Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, yaitu: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman
Tarukim, Dinas Bina Marga, Dinas Pendidikan Disdik, dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air PSDA. Beberapa program telah dilaksanakan namun masih dalam proses
pengerjaan hingga belum sampai ke tahap pembayaran. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan memacu kinerja dari SKPD terkait hingga mencapai realisasi 100 di akhir
tahun 2010 di antaranya dengan memacu realisasi proyek dan program kerja SKPD yang realisasi anggarannya masih minim
Percepatan realisasi program ini diharapkan tidak hanya memberikan peningkatan terhadap daya serap dan pelaksanaan program tetapi juga penting untuk mempercepat
pembangunan hingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Percepatan realisasi program ini diharapkan tidak hanya memberikan peningkatan
terhadap daya serap dan pelaksanaan program tetapi juga penting untuk mempercepat pembangunan hingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
4.2. Rencana APBD Sumatera Utara Tahun 2011
4.2. Rencana APBD Sumatera Utara Tahun 2011
Gubernur Sumut telah menyampaikan RAPBD 2011 melalui penyampaian Nota Keuangan pada 11 Oktober 2010. RAPBD Sumatera Utara tahun 2011 sebesar Rp4,53 triliun.
Gubernur Sumut telah menyampaikan RAPBD 2011 melalui penyampaian Nota Keuangan pada 11 Oktober 2010. RAPBD Sumatera Utara tahun 2011 sebesar Rp4,53 triliun.
Tabel 4.1. RAPBD Sumatera Utara Tahun 2011 Tabel 4.1. RAPBD Sumatera Utara Tahun 2011
Sumber: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, diolah
B B
B A
A A
B B
B 4
44
Belanja Daerah
Belanja daerah dapat dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung Rp2,20 triliun atau sekitar 48,57 dan belanja langsung Rp2,33 triliun 51,43. Belanja tidak langsung
dialokasikan untuk membiayai belanja pegawai, hibah, bantuan sosial, bagi hasil untuk kabupaten kota, bantuan keuangan untuk kabupatenkota, dan belanja tidak terduga,
sementara belanja langsung untuk belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Grafik 4.1. Komposisi Belanja menurut RAPBD Sumut Tahun 2011
Sumber: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, diolah
Total belanja daerah sebesar Rp4,53 triliun itu terdiri atas Rp4,23 triliun alokasi untuk urusan wajib dan Rp306,76 miliar untuk urusan pilihan. Alokasi untuk urusan wajib
meliputi pendidikan, kesehatan, Pekerjaan Umum PU, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, sosial, tenaga kerja, koperasi dan UKM,
penanaman modal, kebudayaan dan pariwisata, pemuda dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik, pemerintahan umum, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat desa,
komunikasi dan informasi, dan perpustakaan. Sedangkan belanja menurut urusan pilihan, yaitu pertanian, kehutanan, energi dan sumberdaya mineral, kelautan dan perikanan dan
perindustrian.
Pendapatan Daerah
Sementara itu, pendapatan daerah pada APBD 2011 diproyeksikan sebesar Rp4,28 triliun atau meningkat Rp848,27 miliar 24,70 dibandingkan pendapatan 2010. Pendapatan
daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar Rp3,056 triliun atau sekitar 71,36, kemudian dana perimbangan Rp1,199 triliun 28,00 dan lain-lain pendapatan
daerah yang sah sebesar Rp27,756 miliar atau 0,65 .
61
Perkembangan Keuangan Daerah | BAB 4
Besarnya kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah Sumut pada 2011 diperoleh dari pajak daerah sebesar Rp2,756 triliun atau 64,39 dari total pendapatan daerah,
kemudian retribusi daerah Rp21,105 miliar 0,49, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp201,137 miliar 4,7 dan lain-lain PAD yang sah Rp75,881 miliar
1,77. Pajak daerah masih merupakan sumber utama PAD pada RAPBD 2011 ini. Jika dibandingkan dengan pajak daerah pada APBD 2010, maka pendapatan pajak daerah
pada APBD 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp714,737 miliar atau 34,98.
Grafik 4.2. Komposisi PAD menurut RAPBD Sumut Tahun 2011
Sumber: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, diolah
Sedangkan dana perimbangan memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap pendapatan daerah, yang bersumber dari bagi hasil pajak dan bukan pajak sebesar
Rp315,956 miliar, Dana Alokasi Umum DAU Rp853,895 miliar, dan Dana Alokasi Khusus DAK Rp29,138 miliar. Sumber pendapatan daerah lainnya berasal dari lain-lain
pendapatan daerah yang sah, yang merupakan kontribusi terkecil terhadap pendapatan daerah, dimana perolehannya direncanakan berasal dari penerimaan hibah dalam bentuk
annual fee sebesar Rp27,756 miliar.
BAB 4
|
Perkembangan Keuangan Daerah
62
Grafik 4.3. Komposisi Dana Perimbangan menurut RAPBD Sumut Tahun 2011
Sumber: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, diolah
Defisit anggaran akan ditutup dari selisih penerimaan pembiayaan yang berasal dari estimasi SiLPA Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun 2010 yang diproyeksikan
Rp441,997 miliar lebih, dengan pengeluaran biaya Rp190,917 miliar direncanakan sebagai penyertaan modal pada PT Bank Sumut, PT Askrida, PT Perkebunan dan PT Sarana
Prasarana.
63
Perkembangan Keuangan Daerah | BAB 4
BAB V Perkembangan Sistem
Pembayaran
PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN
64 Perkembangan Sistem Pembayaran | Bab 5
5.1. Kegiatan Transaksi BI-RTGS Perbankan Sumatera Utara