Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

18 BAB 1 | Perkembangan Ekonomi Makro Regional i Pengadaan Semen Sumut Pada triwulan III-2010, sektor bangunan mengalami tekanan sehingga tumbuh lebih lambat 4,34 dibandingkan triwulan sebelumnya 5,58 yoy. Pelemahan pertumbuhan ini akibat bisnis properti belum sepenuhnya pulih hingga semester II-2010. Realisasi berbagai proyek fisik mampu mendorong pertumbuhan meskipun belum setinggi pertumbuhan triwulan sebelumnya. Sementara itu, realisasi pengadaan semen Sumut mengalami peningkatan 14,26 yoy dengan jumlah 173,67 ribu ton. Grafik 1.29. Realisas 50 100 150 200 250 300 10 15 20 25 30 Ribu Ton ‐15 ‐10 ‐5 5 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2009 2010 Sumber : Asosiasi Semen Indonesia Pengadaan Semen axis kanan Pertumbuhan yoy Penurunan pertumbuhan sektor bangunan juga diikuti oleh penurunan pertumbuhan pembiayaan yang dilakukan oleh bank umum di Sumut ke sektor bangunan dan konstruksi sebesar 2,55 yoy. Penyaluran kredit sektor ini mencapai Rp2,29 triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,35 triliun. Sebagian besar kredit disalurkan ke subsektor konstruksi lainnya dan subsektor perumahan sederhana. Grafik 1.30. Penyaluran Kredit Oleh Bank Umum di Sumut ke Sektor Konstruksi ‐ 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 5 10 15 20 25 30 35 40 45 ‐5 I II III IV I II III IV I II II IV I II III IV I II III 2006 2007 2008 2009 2010 Rp Triliun Sumber : Laporan Bank Umum posisi kredit pertumbuhan yoy I

6. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

19 Pada triwulan III-2010, sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2010. Tercatat terjadi pertumbuhan sebesar 9,03, sementara triwulan sebelumnya sebesar 8,58. Faktor yang mempengaruhi tingginya pertumbuhan sub sektor komunikasi antara lain adalah perilaku masyarakat yang sudah memasukkan sarana komunikasi sebagai kebutuhan pokok gaya hidup. Hal ini menjadi daya tarik bagi konsumen untuk meningkatkan konsumsi layanan komunikasi. Sementara itu, subsektor pengangkutan diperkirakan mengalami peningkatan antara lain tercermin pada peningkatan beberapa prompt indicator di sektor ini, terutama jumlah penumpang angkutan udara. Tabel 1.7. Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional Di Bandara Polonia Agt 10 Sep 10 Jan ‐Sep 09 Jan ‐Sep 10 Domestik Datang 185 819 225 064 1 288 131 1 748 912 35,77 Berangkat 199 104 226 741 1 519 886 1 865 951 22,77 yoy Rincian Jumlah Penumpang Internasional Datang 26,50 Berangkat 41 415 931 27,69 Sumber : BPS Tabel 1.8. Jumlah Penumpang Dalam Negeri Di Pelabuhan Belawan 43 832 55 532 339 744 429 775 294 50 938 325 735 Agt 10 Sep 10 Jan ‐Sep 09 Jan ‐Sep 10 Jumlah Kapal 178 153 1 689 1 434 ‐15,10 Penumpang Datang 5 012 11 128 49 611 43 876 ‐11,56 Berangkat 3 997 12 937 49 880 61 150 22,59 sumber : BPS Rincian yoy Jumlah Penumpang dan Jumlah Kapal Dilihat dari sisi pembiayaan, dukungan pembiayaan perbankan terhadap sektor ini menunjukkan perkembangan yang meningkat. Outstanding kredit yang disalurkan perbankan sar Rp1,66 triliun, naik 39,50 dibandingkan pada posisi akhir September 2010 tercatat sebe dengan posisi yang sama pada tahun sebelumnya Rp1,19 triliun. Perkembangan Ekonomi Makro Regional | BAB 1 Grafik 1.31. Penyaluran Kredit Oleh Bank Umum 20 BAB 1 | Perkembangan Ekonomi Makro Regional di Sumut ke Sektor Pengangkutan Komunikasi Rp Triliun ‐ 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 ‐10 10 20 30 40 50 60 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III 2006 2007 20 posisi kredit pertumbuhan 08 2009 2010 er : Laporan Bank umum Sumb yoy

7. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih