Beberapa komoditas yang mengalami deflasi pada triwulan ini adalah cabai merah, bawang merah, wortel, telur ayam ras, cabai rawit, kentang, cabai hijau, taugekecambah, dan
kembang kol. Kendati demikian juga terdapat komoditas yang mengalami inflasi seperti daging ayam ras, udang basah, daging sapi, ikan kembung gembung, dan kacang tanah.
b. Kelompok Sandang
Pada triwulan III-2010 kelompok sandang mengalami inflasi triwulanan sebesar 1,13 sedikit menurun dibandingkan inflasi triwulanan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 3,47.
Pada bulan September 2010, kelompok ini memberikan andil sebesar 0,08. Tingkat konsumsi tertinggi berasal dari subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya. Komoditas
yang dominan memberikan sumbangan terhadap inflasi adalah emas perhiasan dan baju kaost-shirt.
Grafik 2.5. Inflasi Triwulanan Kelompok Sandang di Sumut
c. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada triwulan III-2010 mencapai 1,22, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,31. Pada
bulan September 2010, kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06. Pada periode ini seluruh subkelompok pada kelompok ini yakni 1 makanan jadi, 2 minuman
yang tidak beralkohol, dan 3 rokok, tembakau, dan minuman beralkohol mengalami kenaikan inflasi.
BAB 2 | Perkembangan Inflasi Daerah
32
Grafik 2.6. Inflasi Triwulanan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok Tembakau di Sumut
d. Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi triwulanan sebesar 2,20, mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,47.
Kenaikan ini khususnya dipicu oleh kenaikan harga pada subkelompok transpor dan sarana penunjang transpor. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,16 pada akhir
triwulan III-2010. Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar adalah tarif angkutan udara.
Grafik 2.7. Inflasi Triwulanan Kelompok Transportasi, Komunikasi Jasa Keuangan di Sumut
e. Kelompok Kesehatan
Inflasi kelompok kesehatan menurun tipis dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni dari 0,23 pada triwulan II-2010 menjadi 0,09 pada triwulan III-2010. Nilai konsumsi tertinggi
pada kelompok ini adalah subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik diikuti dengan subkelompok jasa kesehatan, obat-obatan, serta jasa perawatan dan jasmani.
33
Perkembangan Inflasi Daerah | BAB 2
Grafik 2.8. Inflasi Triwulanan Kelompok Kesehatan di Sumut
f. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar