Analisis Data HASIL PENELITIAN

7. Aspek Teknologi Usaha kue ini kurang memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi yang ada saat ini. Pemanfaatan teknologi dan informasi yang digunakan oleh usaha ini terbatas hanya pada penggunaan media messaging BBM Blackberry Messenger yang pin-nya hanya diketahui oleh kenalan pemilik usaha saja. media BBM ini digunakan hanya untuk mengirimkan gambar produk kue apabila ada konsumen yang ingin melihat produk kue tersebut. Padahal masih banyak bentuk kemajuan teknologi dan informasi saat ini yang dapat dijadikan sebagai peluang bagi pengembangan usaha ini.`

4.3 Analisis Data

Analisis Faktor Strategi Internal Analisis faktor strategi internal ini akan menganalisis dan mengidentifikasikan faktor-faktor internal Usaha Kue Ibu Sri Warni. Faktor- faktor internal ini terdiri dari strenght kekuatan dan weakness kelemahan dari Usaha Kue Ibu Sri Warni. Berdasarkan hasil analisis terhadap lingkungan internal usaha kue Ibu Sri Warni, maka dapat diidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan usaha ini. Berikut ini adalah kekuatan dan kelemahan yang didapatkan dari hasil identifikasi: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Identifikasi Faktor Internal Usaha Kue Ibu Sri Warni Kekuatan Kelemahan 1. Produk kue yang bervariatif. 1. Tidak memiliki toko. 2. Kualitas produk yang baik. 2. Tidak menjalankan promosi. 3. Harga yang ditawarkan bersaing dan sesuai dengan kualitas produknya. 3. Tenaga kerja yang tidak memadai. 4. Menggunakan bahan baku yang berkualitas. 4. Manajemen keuangan lemah tidak memiliki laporan keuangan. 5. Memiliki alat produksi dan persediaan bahan baku yang memadai. 5. Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan produksi Tidak adanya mesin pembangkit listrik yang akan membantu kegiatan produksi apabila terjadi pemadaman listrik Sumber: Hasil Penelitian 2014 Faktor-faktor internal ini selanjutnya akan dimasukkan ke dalam matriks IFAS yang kemudian akan diberikan bobot dan rating pada setiap masing-masing faktor internal tersebut. Pemberian bobot diberikan pada masing-masing faktor berdasarkan kepentingan relatif faktor tersebut dalam menunjang keberhasilan usaha dalam industrinya. Pemberian bobot diberikan dengan skala mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0 tidak penting. Dan pemberian rating untuk masing-masing faktor dilakukan dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi usaha yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan bersifat positif kekuatan yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika kekuatannya kecil, diberi rating +1. Sebaliknya untuk Universitas Sumatera Utara pemberian rating pada kelemahan, jika nilai kelemahannya sangat besar maka ratingnya adalah 1 dan jika nilai kelemahannya sedikit maka ratingnya 4. Tabel 4.3 Matriks IFAS Usaha Kue Ibu Sri Warni Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Pembobotan Bobot x Rating Strenghts Kekuatan 1. Produk kue yang bervariatif. 0,10 3 0,30 2. Kualitas produk yang baik. 0,12 4 0,48 3. Harga yang ditawarkan bersaing dan sesuai dengan kualitas produknya. 0,09 3 0,27 4. Menggunakan bahan baku yang berkualitas. 0,11 4 0,44 5. Memiliki alat produksi dan persediaan bahan baku yang memadai. 0,09 2 0,18 SUB TOTAL 0,51 1,67 Weakness kelemahan 1. Tidak memiliki toko. 0,11 3 0,33 2. Tidak menjalankan promosi. 0,12 3 0,36 3. Tenaga kerja yang tidak memadai. 0,09 2 0,18 4. Manajemen keuangan lemah. 0,08 2 0,16 5. Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan produksi. 0,09 1 0,09 SUB TOTAL 0,49 1,12 TOTAL 1,00 2,79 Sumber: Hasil Penelitian 2014 Universitas Sumatera Utara Dari hasil matriks IFAS pada tabel 4.3, menunjukkan bahwa faktor strenght pada Usaha Kue Ibu Sri Warni yang paling dominan adalah kualitas produk yang baik dengan nilai skor pembobotan sebesar 0,48 sedangkan faktor Weakness yang paling dominan adalah tidak menjalankan promosi dengan nilai skor pembobotan sebesar 0,36. Analisis Faktor Strategi Eksternal Analisis faktor strategi eksternal ini akan menganalisis dan mengidentifikasikan faktor-faktor eksternal dari Usaha Kue Ibu Sri Warni. Faktor- faktor eksternal ini terdiri dari opportunity peluang dan threat ancaman bagi Usaha Kue Ibu Sri Warni. Berdasarkan hasil analisis terhadap lingkungan eksternal usaha kue Ibu Sri Warni, maka dapat diidentifikasi beberapa peluang dan ancaman bagi usaha ini. Berikut ini adalah peluang dan ancaman yang didapatkan dari hasil identifikasi: TABEL 4.4 Identifikasi Faktor Eksternal Usaha Kue Ibu Sri Warni Peluang Ancaman 1. Kekuatan tawar-menawar pembeli rendah. 1. Tingginya persaingan dengan usaha-usaha kue yang lain. 2. Pangsa pasar masih luas. 2. Kemungkinan masuknya pesaing baru. 3. Kemajuan teknologi dan informasi. 3. Harga bahan baku yang meningkat. Sumber: Hasil Penelitian 2014 Universitas Sumatera Utara Faktor-faktor enternal ini selanjutnya akan dimasukkan ke dalam matriks EFAS yang kemudian akan diberikan bobot dan rating pada setiap masing-masing faktor eksternal tersebut. Pemberian bobot diberikan pada masing-masing faktor dengan skala mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0 tidak penting. Pemberian bobot diberikan pada masing-masing faktor berdasarkan kepentingan relatif faktor tersebut dalam menunjang keberhasilan usaha dalam industrinya. Dan pemberian rating untuk masing-masing faktor dilakukan dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi usaha yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk pemberian rating pada ancaman, jika nilai ancamannyasangat besar maka ratingnya adalah 1 dan jika nilai ancamannya sedikit maka ratingnya 4. Tabel 4.5 Matriks EFAS Usaha Kue Ibu Sri Warni Faktor-Faktor Eksternal Bobot Rating Skor Pembobotan Bobot x Rating Opportunities Peluang 1. Kekuatan tawar-menawar pembeli rendah 0,10 3 0,30 2. Pangsa pasar masih luas. 0,22 4 0,88 3. Kemajuan teknologi dan informasi. 0,20 4 0,88 SUB TOTAL 0,52

2, 06

Universitas Sumatera Utara Threats Ancaman 1. Tingginya persaingan dengan usaha-usaha kue yang lain. 0,16 1 0,16 2. Kemungkinan masuknya pesaing baru. 0,14 2 0,28 3. Harga bahan baku yang meningkat. 0,18 2 0,36 SUB TOTAL 0,48 0,80 TOTAL 1,00 2,86 Sumber: Hasil Penelitian 2014 Dari hasil matriks EFAS pada tabel 4.5, menunjukkan bahwa faktor opportunity untuk Usaha Kue Ibu Sri Warni yang paling dominan adalah pangsa pasar yang masih luas dan kemajuan teknologi dan informasi dengan nilai skor pembobotan sebesar 0,88 sedangkan faktor Threat yang paling dominan adalah harga bahan baku yang meningkat dengan nilai skor pembobotan sebesar 0,36. Diagram SWOT Dari hasil pembobotan pada matriks IFAS dan EFAS, didapatkan hasil sub total bobot pada strenght sebesar 0,51, weakness sebesar 0,49, opportunity sebesar 0,52, dan threat sebesar 0,48. Berdasarkan hasil identifikasi dan pembobotan tersebut, maka berikut ini adalah bentuk diagram SWOT yang akan menunjukkan strategi apa yang harus diambil oleh Usaha Kue Ibu Sri Warni. Universitas Sumatera Utara GAMBAR 4.2 Diagram SWOT Usaha Kue Ibu Sri Warni Opportunity 0,52 0,04 Weakness Strenght 0,49 0,02 0,51 Threat 0,48 Sumber: Hasil Penelitian 2014 Perhitungan: Sumbu X = strenght – Weakness = 0,51 – 0,49 = 0,02 Sumbu Y = opportunity – threat = 0,52 – 0,48 = 0,04 Diagram SWOT diatas menunjukkan bahwa Usaha Kue Ibu Sri Warni berada pada kuadran I, yaitu pada posisi dimana usaha memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Posisi ini mendukung strategi pertumbuhan yang agresif growth oriented strategy. Menurut David 2006:200, strategi yang cocok digunakan pada kondisi usaha yang berada di kuadran I adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Universitas Sumatera Utara Matriks Internal Eksternal Matriks internal eksternal dibuat berdasarkan pada dua dimensi yaitu total nilai IFAS yang diberi bobot pada sumbu X dan total nilai EFAS yang diberi bobot pada sumbu Y. Pada sumbu X matriks IE, total nilai IFAS diberi bobot 1,0 -1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah, nilai dari 2,0-2,99 menunjukkan posisi internal yang sedang, dan 3,0-4,0 menunjukkan posisi internal yang kuat. Demikian pula pada sumbu Y, total nilai EFAS diberi bobot 1,0 -1,99 dianggap rendah, nilai dari 2,0-2,99 dianggap sedang, dan 3,0-4,0 dianggap tinggi. Matriks Internal Eksternal Usaha Kue Ibu Sri Warni dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini. GAMBAR 4.4 Matriks Internal Eksternal IE Usaha Kue Ibu Sri Warni Total Nilai IFAS Yang Diberi Bobot 3,0 2,0 1,0 4,0 Total Nilai 3,0 EFAS Yang Diberi Bobot 2,0 1,0 Sumber: Hasil Penelitian 2014 I II 2,79 III IV 2,86 V VI VII VIII IX Universitas Sumatera Utara Dari hasil matriks IE pada gambar 4.2 terlihat bahwa Usaha Kue Ibu Sri Warni berada pada sel V, yaitu pada keadaan paling baik untuk dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara. Penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang cocok untuk digunakan. Matriks SWOT Berdasarkan hasil analisis matriks IFAS dan EFAS, maka dapat disusun sebuah matriks SWOT untuk merumuskan strategi-strategi bagi Usaha Kue Ibu Sri Warni. Adapun matriks SWOT Usaha Kue Ibu Sri Warni dapat dilihat pada tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Matriks SWOT Usaha Kue Ibu Sri Warni IFAS EFAS STRENGHTS S 1. Produk kue yang bervariatif. 2. Kualitas produk yang baik. 3. Harga yang ditawarkan bersaing dan sesuai dengan kualitas produknya. 4. Menggunakan bahan baku yang berkualitas. 5. Memiliki alat produksi dan persediaan bahan baku yang memadai. WEAKNESS W 1. Tidak memiliki toko. 2. Tidak menjalankan promosi. 3. Tenaga kerja yang tidak memadai. 4. Manajemen keuangan lemah. 5. Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan produksi. OPPORTUNITIES O 1. Kekuatan tawar- menawar pembeli rendah 2. Pangsa pasar masih luas. 3. Kemajuan teknologi dan informasi. STRATEGI SO: 1. Menambah variasi produk kue untuk menarik minat konsumen. S1,O2 2. Menjaga kualitas produk saat ini untuk mempertahankan pelanggan dan mencari konsumen baru. S2,S3,,O1,O2 3. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan jumlah produksi. S5,O3 STRATEGI WO: 1. Membuka toko atau onlineshop untuk menarik lebih banyak konsumen. W1,O2,O3 2. Memanfaatkan internet untuk melakukan promosi. W2,O1,O2 3. Membeli mesin pembangkit listrik sebagai fasilitas pendukung kegiatan produksi. W5,O3 THREATS T 1. Tingginya persaingan dengan usaha-usaha kue yang lain. 2. Kemungkinan masuknya pesaing baru. 3. Harga bahan baku yang meningkat. STRATEGI ST: 1. Meningkatkan kualitas produk dan menambah variasi produk untuk menghadapi persaingan. S1,S2,S4,T1,T2 STRATEGI WT: 1. Meningkatkan kegiatan promosi dalam rangka menghadapi persaingan. W1,W2,T1,T2 2. Memperluas jaringan usaha dengan menambah mitra usaha. W1,T2 3. Menambah jumlah dan meningkatkan kompetensi karyawan. W3,T1 Sumber: Hasil Penelitian 2014 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan matriks SWOT pada tabel 4.6 terdapat beberapa alternatif strategi untuk mengembangkan usaha ini, yaitu:  Strategi SO 1. Menambah variasi produk kue untuk menarik minat konsumen. Dengan menambahkan variasi produk kue yang baru, usaha ini diharapkan mampu menarik minat konsumen sehingga akan menambah jumlah konsumen. Menambah variasi produk ini dapat dilakukan dengan menambah jenis produk kue yang belum tersedia ataupun juga dengan menciptakan inovasi kue maupun rasa baru yang belum ada di pasaran. 2. Menjaga kualitas produk saat ini untuk mempertahankan pelanggan dan mencari konsumen baru. Kualitas produk dari usaha ini adalah salah satu kekuatan atau keunggulan dari usaha ini. Dengan menjaga kualitas produk yang telah baik menurut para konsumennya, diharapkan usaha ini mampu menjaga loyalitas pelanggannya dan mampu menarik konsumen baru. 3. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan jumlah produksi. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, usaha ini akan mampu meningkatkan jumlah produksinya, misalnya dengan membeli mesin mixer dan oven berbahan bakar gas yang memiliki kapasitas lebih besar. Universitas Sumatera Utara  Strategi WO 1. Membuka toko atau onlineshop untuk menarik lebih banyak konsumen. Toko merupakan salah satu hal hal yang penting dalam menjalankan suatu usaha. Dengan adanya toko, diharapkan agar usaha ini mampu berkembang lebih besar lagi. Apabila mengelola sebuah toko dianggap merepotkan serta membutuhkan biaya yang lebih besar, maka pemilik usaha dapat memilih onlineshop sebagai alternatif pilihan membuka toko. 2. Memanfaatkan internet untuk melakukan promosi. Internet merupakan salah satu dari bentuk perkembangan teknologi dan informasi. Melelui media internet, usaha ini dapat melakukan kegiatan promosi misalnya melalui sosial media, blog, dan website. 3. Membeli mesin pembangkit listrik sebagai fasilitas pendukung kegiatan produksi. Sering terjadinya pemadaman listrik beberapa bulan ini sangat mengganggu kegiatan produksi usaha ini. Tidak tersedianya mesin pembangkit listrik menyebabkan kegiatan produksi usaha ini harus terhenti ketika terjadi pemadaman listrik. Oleh karena itu, dengan adanya penambahan fasilitas penunjang berupa mesin pembangkit listrik diharapkan kegiatan produksi usaha ini dapat berjalan dengan lancar. Universitas Sumatera Utara  Strategi ST 1. Meningkatkan kualitas produk dan menambah variasi produk untuk menghadapi persaingan. Persaingan dalam dunia usaha di bidang makanan sangatlah tinggi, termasuk juga pada usaha kue dimana banyak sekali jumlahnya. Selain memiliki banyak jumlah usaha, usaha kue juga merupakan usaha yang memiliki daya tarik tinggi bagi para pelaku usaha yang baru. Untuk menghadapai persaingan yang tinggi serta masuknya pendatang baru maka usaha ini harus mampu meningkatkan kualitas produknya saat ini dan juga melakukan penambahan variasi maupun inovasi pada produk kuenya.  Strategi WT 1. Meningkatkan kegiatan promosi dalam rangka menghadapi persaingan. Promosi merupakan salah satu bentuk kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan atau memberikan informasi kepada konsumen mengenai usaha maupun produk kita. Kegiatan promosi ini penting dilakukan oleh usaha ini agar mampu menghadapi para pesaingnya, miisalnya dengan memberikan tawaran harga menarik, memberikan diskon, menyediakan paket-paket kue untuk acara tertentu, dan mempromosikan usaha serta produk melalui media sosial ataupun dengan membagi-bagikan brosur. Universitas Sumatera Utara 2. Memperluas jaringan usaha dengan menambah mitra usaha. Memperluas jaringan usaha dengan menambah jumlah mitra usaha juga dapat dilakukan sebagai solusi bagi usaha kue ini yang tidak memiliki toko. Dengan memperluas jaringan usaha, usaha kue ini akan mampu mengurangi akibat yang ditimbulkan dari masuknya pesaing baru. 3. Menambah jumlah dan meningkatkan kompetensi karyawan . Karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah usaha. Untuk menghadapai persaingan yang ada serta para pesaing baru, usaha ini harus menambah jumlah karyawannya serta meningkatkan kompetensi atau kemampuan yang dimiliki karyawan dalam memproduksi kue.

4.4 Pembahasan