Analisis Lingkungan Internal Formulasi Strategi Melalui Analisis SWOT

ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang subtitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat mahal. 5. Kekuatan tawar-menawar pembelikonsumen Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar menawar mereka menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Kekuatan tawar- menawar pembelikonsumen akan menjadi lebih tinggi ketika barang yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi.

2.5.2 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal merupakan analisis terhadap kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Kekuatan dan kelemahan ini berasal dari internal perusahaan itu sendiri. Menurut David 2006:158, terdapat 6 area fungsional bisnis yang menjadi variabel dalam nalisis lingkungan internal perusahaan, yaitu: 1. Manajemen Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri terdiri dari beberapa proses yang disebut sebagai fungsi manajemen. Fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf, dan pengendalian. Universitas Sumatera Utara 2. Pemasaran Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefenisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Dalam pemasaran terdapat seperangat alat pemasaran yang disebut dengan 4P bauran pemasaran marketing mix. Menurut Kotler 1995, bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. 4P bauran pemasaran ini terdiri dari Product Produk, Price Harga, Place Lokasi, dan Promotion Promosi. 3. Keuanganakuntansi Kondisi keuangan sering kali dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi merupakan hal yang penting guna memformulasikan strategti secara efektif. 4. Produksioperasional Fungsi produksioperasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksioperasi berhubungan dengan input, transformasi, dan output yang bervariasi antarindustri dan pasar. Roger Schroeder dalam David 2006:191 menyatakan bahwa manajemen produksioperasi terdiri atas lima area keputusan atau fungsi yaitu: Universitas Sumatera Utara 1 Proses Keputusan proses berhubungan dengan desain dari sistem produksi fisik. Keputusan spesifik mencakup pilihan teknologi, layout fasilitas, analisis arus proses, lokasi fasilitas, keseimbangan lini, pengendalian proses, dan analisis transportasi. 2 Kapasitas Keputusan kapasitas berhubungan dengan penentuan tingkat output yang optimal untuk organisasi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Keputusan spesifik mencakup peramalan, perencanaan fasilitas, perencanaan agregat, penjadwalan,perencanaan kapasitas, dan analisis antrian. 3 Persediaan Keputusan persediaan mencakup pengelolaan tingkat bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi. Keputusan spesifik mencakup apa yang harus dipesan, kapan harus memesan, berapa banyak harus dipesan, dan penanganan bahan baku. 4 Tenaga kerja Keputusan tenaga kerja berhubungan dengan pengelolaan karyawan yang terampil, tidak terampil, klerikal, dan manajerial. Keputusan spesifik mencakup desain perkerjaaan, pengukuran kerja, pengayaan pekerjaan, standar kerja, dan teknik motivasi. Universitas Sumatera Utara 5 Kualitas Keputusan kualitas ditujukan untuk memastikan bahwa barang dan jasa yang diproduksi berkualitas tinggi. Keputusan spesifik mencakup pengendalian kualitas, pengambilan contoh, pengujian, pemastian kualitas, dan pengendalian biaya. 5. Penelitian dan Pengembangan Area terpenting kelima dalam operasi internal yang harus dievaluasi kekuatan dan kelemahan spesifiknya adalah penelitian dan pengembangan research and development-RD. Pengeluaran pada Litbang ditujukan pada pengembangan produk baru sebelum pesaing melakukannya untuk memperbaiki kualitas produk, atau untuk memperbaiki proses produksi untuj menurunkan biaya. 6. Sistem Informasi Manajemen Informasi menunjukkan sumber utama dari kekuatan atau kelemahan kompetitif manajemen. Kegunaan sistem informasi manajemen adalh untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan dengan memperbaiki kualitas manajerial. Sistem informasi manajemen mengumpulkan data tentang pemasaran, keuangan, produksi, dan yang berhubungan dengan karyawan secara internal, serta faktor sosial, budaya, demografi, lingkungan, ekonomi, politik, peraturan pemerintah, teknologi, dan kompetitif secara eksternal. Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Matriks SWOT