Usaha Kue Jenis Usaha Roti dan Kue.

2.2.2 Karakteristik UMKM

Menurut Daryanto 2013: 2, usaha kecil memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Manajemen tergantung pemilik. 2 Modal disediakan oleh pemilik sendiri. 3 Skala usaha dan modal relatif kecil. 4 Daerah operasi usaha bersifat lokal. 5 Sumber daya manusia yang terlibat terbatas. 6 Biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari. 7 Karyawan memiliki hubungan kekerabatan emosional. 8 Mayoritas karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu secara ekonomi.

2.3 Usaha Kue

2.3.1 Usaha

Usaha merupakan suatu kegiatan yang di lakukan perorangan atau kelompok untuk mendapatkan penghasilan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Suatu usaha dilakukan dengan cara memproduksi sendiri ataupun membeli produk barang maupun jasa yang akan dijual kepada konsumen. Terdapat dua arus yang terkait dengan usaha, yaitu: 1 Arus barang, yaitu distribusi barang atau jasa ke pasar. 2 Arus uang, yaitu pembayaran hal-hal seperti misalnya pembelian barang, bahan baku, biaya perbaikan, perawatan, dan sewa. Daryanto, 2013: 122 Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Kue

Kue merupakan jenis makanan ringan atau kudapan yang terbuat dari adonan tepung, baik tepung terigu, tepung beras,tepung sagu, maupun tepung tapioka yang dicampur dengan bahan lainnya seperti gula, telur, mentega, dan bahan pelengkap lainnya. Umumnya kue memiliki cita rasa manis, gurih, asin, dan berbagai rasa lainnya.

2.2.3 Jenis Usaha Roti dan Kue.

Menurut Ijudin, Adi, dan Yulia 2013:5, usaha roti dan kue terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu: 1. Toko Roti dan Kue. Berdasarkan skalanya, ada berbagai jenis toko roti dan kue, mulai dari skala mikro berupa kios atau lapak sederhana hingga toko skala besar di mal-mal mewah. Adapun berdasarkan spesifikasi produk yang dijual, ada toko yang khusus menjual roti, donat, kue tradisional, dan sebagainya. Beberapa toko bahkan menjual roti sekaligus kue. Pejual tidak hanya menjual produknya sendiri, tetapi juga dapat menjual produk pembuat roti dan kue lain yang menitipkan dagangannya. 2. Titip Jual Roti dan Kue. Sebagai produsen, pemilik usaha roti atau kue menjual produknya dengan cara menitipkannya di toko-toko atau kios-kios. Toko atau kios yang mau Universitas Sumatera Utara menerima titipan jualan, misalnya toko roti, toko kelontong, kios rokok dan minuman ringan, rumah makan, kantin, dan sebagainya. 3. Penjualan Keliling Roti dan Kue. Roti dan kue dapat juga dijual dengan cara berkeliling dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Penjual roti keliling biasanya menjajakan dagangannya dengan gerobak dorong, sepeda, atau sepeda motor. Bahkan banyak juga pemilik usaha roti dan kue yang memiliki armada mobil. 4. Pesanan Roti dan Kue. Wirausaha roti dan kue dapat juga berproduksi berdasarkan pesanan. Biasanya orang-orang akan memesan roti atau kue untuk acara-acara tertentu, seperti pesta ulang tahun, syukuran, bahkan peringatan hari besar nasional, dan sebagainya. Pesanan biasanya akan meningkat saat mendekati hri-hari raya keagamaan seperti Idul Fitri dan Lebaran. 5. Pabrikan atau Pemasok Roti dan Kue. Pemilik usaha pabrikan menjual roti dan kue dengan cara memasok atau menyuplaikannya ke toko-toko yang membutuhkan. Meskipun hampir sama, usaha pabrikan berbeda degan usaha pesanan. Pemilik usaha pesanan hanya memproduksi roti dan kue hanya berdasarkan pesanan yang datang sewaktu- waktu. Adapun usaha pemasok lebih rutin memproduksi roti dan kue, yaitu sesuai pesanan setiap hari. Universitas Sumatera Utara

2.4 Persaingan Bisnis