19-28 Jurnal Visi Vol.1 No.1 Maret 2012

Fikriah dan Priyatna 20 Jurnal Visioner Strategis PENDAHULUAN Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu hal yang harus dilakukan dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan agar dapat mengantisipsi dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pada masa sekarang ini. Salah satu usaha pengembangan sumber daya manusia tersebut adalah dengan peningkatan mutu pendidikan, baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Optimalisasi pengelolaan sumber daya serta keberhasilan pembangunan dapat diwujudkan dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas, tangguh dan ulet. Pendidikan yang rendah membatasi seseorang untuk terserap dalam akses sumber-sumber ekonomi yang lebih baik sehingga seseorang dengan tingkat pendidikan rendah cenderung mengalami kemiskinan dan ketertinggalan. Berkaitan dengan sumber daya manusia SDM yang berkualitas selain dapat ditingkatkan melalui pendidikan yang bersifat formal juga dapat digali melalui pendidikan dalam keluarga sebagai wadah sosial terkecil pendidikan in formal, kualitas sumber daya manusia tidak lepas dari bagaimana keluarga mendidik anak- anaknya dalam beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan baik dimasa lalu, sekarang maupun di masa yang akan datang. Hal itu dapat menunjukkan bahwa untuk menghasilkan sumber daya yang berkualitas, keluarga harus memaksimalkan fungsinya sebagai motivator seorang mahasiswa untuk mencapai prestasi yang maksimal. Peran keluarga terutama orang tua sangat penting dalam proses pendidikan terutama sebagai motivator utama bagi seorang mahasiswa untuk meraih prestasi setinggi-tingginya. Menurut Murtiyani 2000, Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan suatu bangsa, terutama pada bangsa yang sedang berkembang seperti negara Indonesia. Pembangunan yang dilakukan itu sangat membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas dan terampil dalam melaksanakannya. Pendidikan merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu menerapkan ilmu yang sudah dipelajarinya untuk menerapkannya dalam kehidupan dan pada pekerjaannya untuk dapat meningkatkan taraf hidup kedepan yang lebih baik. Dan disebutkan dalam hasil penelitiannya: “kualitas pengajaran berpengaruh terhadap orientasi profesional. Semakin baik penguasaan dosen dalam menggunakan metode, pendekatan, media, dan prinsip-prinsip pengajaran maka semakin tinggi orientasi profesionalisme dosen yang berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa”. Prestasi seorang mahasiswa pada perguruan tinggi dapat dilihat dari indeks prestasi yang diperoleh. Indeks prestasi dijadikan sebagai tolak ukur penguasaan akademik mahasiswa. Semakin baik penguasaan akademik mahasiswa maka prestasi yang diperoleh pun akan baik. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui kemajuan belajar mahasiswa di perguruan tinggi dengan melihat angka indeks prestasi semester maupun indeks prestasi mahasiswa secara keseluruhan. Pada dasarnya seorang mahasiswa ingin berusaha untuk mencapai nilai indeks kumulatif semaksimal mungkin. Namun dalam kenyataannya tidak semua mahasiswa dapat mencapai prestasi yang sebagaimana diinginkannya. Untuk mencapai tujuan prestasi yang baik tidaklah cukup hanya mengandalkan staf pengajar yang baik, dan penyedian sarana dan prasarana yang memadai. Namun keseriusan, ketekunan, motivasi belajar, serta kondisi lingkungan, keluarga dan faktor- faktor lain yang dapat mendukung prestasi belajar mahasiswa itulah merupakan hal yang sangat penting untuk mewujudkan prestasi yang baik di perguruan tinggi. Prestasi dapat diartikan sebagai suatu hal yang menunjukkan tingkat kemampuanatau keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Prestasi artinya hasil akhir dari suatu kegiatan. Prestasi belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan, kecakapan, dalam kondisi serta situasi tertentu Depdikbud, 1994:298. Sedangkan menurut Muhammad Ali 1992:323 mengemukakan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 21 prestasi adalah melakukan suatu kegiatan dengan keseluruhan dari kemampuan yang dimiliki hingga memperoleh suatu keberhasilan. Menurut slameto 2003:2 belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Belajar merupakan suatu proses penting bagi perubahan prilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar menurut James O. Whittaker adalah proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman Darsono, 2000:4. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri Syah, 2003:59. Indeks prestasi adalah indeks prestasi yang dihitung pada setiap akhir semester yang digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan belajar dari semua mata kuliah yang diikuti pada semester yang bersangkutan. Indeks prestasi kumulatif IPK yaitu indeks prestasi yang dihitung pada akhir suatu program pendidikan lengkap atau pada akhir semester kedua dan seterusnya untuk sluruh mata kuliah yang diambil, yang dinyatakan rentangan angka 0,00 – 4,00. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa indeks prestasi kumulatif adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari studi mata kuliah dari semester awal hingga semester akhir yang dinyatakan dalam nilai angka yang diperoleh dari jumlah nilai kumulatif dibagi dengan jumlah kredit SKS yang dicapai. Masalah pendidikan merupakan masalah substansial yang umum dialami berbagai negara di dunia. Kemampuan akademik setiap mahasiswa yang berbeda memunculkan berbagai teori berdasarkan banyak riset yang telah dilakukan. Salah satu teori yang menarik adalah adanya hubungan antara status ekonomi dengan prestasi akademik yang telah diraih. Santrock 2008 mengungkapkan bahwa beberapa faktor yang memengaruhi antara lain ketidakstabilan dalam rumah tangga berlatarbelakang status sosial ekonomi rendah, kurangnya dukungan sosial dari orang tua, kurangnya akses buku dan komputer, serta lingkungan tempat tinggal. Tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap indeks prestasi mahasiswa di universitas, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan ditentukan oleh keadaan social ekonomi keluarga. Bila mahasiwa memiliki minat yang tinggi untuk belajar tetapi tidak didukung dengan kondisi ekonomi keluarga, maka mahasiswa tersebut sulit untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal dikarenakan kondisi ekonomi keluarganya yang tidak mampu, sebaliknya bila seorang mahasiswa kondisi keluarganya sangat mampu untuk membiayai tapi mahasiswa itu sendiri tidak memiliki minat untuk belajar maka tidak berarti apa-apa keluarga membiayai pendidikannya. Untuk mengetahui sejauh mana proses pendidikan yang dilaksanakan di perguruan tinggi dan hal-hal apa saja yang menjadi kendala bagi mahasiswa untuk memperoleh nilai yang maksimal, maka perlu diperhatikan adalah mengenai indeks prestasi kumulatif seorang mahasiswa dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Indeks prestasi kumulatif seorang mahasiswa di perguruan tinggi sangat bervariasi baik itu dari faktor internal yaitu faktor yang melekat pada diri Mahasiswa ataupun faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri mahasiswa itu sendiri Slameto, 2003: 56. Ditentukan faktor tersebut dalam penelitian ini karena dinilai sangat dominan pengaruhnya terhadap prestasi belajar mahasiswa, dalam belajar satu faktor tidak dapat berpengaruh secara mutlak terhadap prestasi belajar. Hal ini juga sangat perlu diperhatikan karena bila seorang mahasiswa tidak dapat meningkatkan indeks prestasi kumulatif selama mahasiswa mengikuti perkuliahan serta batas waktu yang telah ditentukan maka maka seorang mahasiswa itu akan mendapat resiko yang sangat besar yaitu Fikriah dan Priyatna 22 Jurnal Visioner Strategis yang pertama evaluasi dan yang sangat parah yaitu Drop Out DO. Data IPK rata-rata mahasiswa perjurusan sebagai data pendahuluan dapat dilihat pada Tabel 1. Dari survei pendahuluan yang penulis lakukan, diperoleh indeks prestasi rata-rata mahasiswa jurusan EKP,EKM dan EKA angkatan 2007 sampai 2010. Sebagian mahasiswa itu memperoleh indeks prestasi yang tinggi, tetapi masih ada rata-rata indeks prestasi dibawah 3,00. Pada jurusan EKP dapat dilihat indeks prestasi kumulatif yang dicapai rata-rata di bawah 3,00, itu dapat dilihat pada angkatan 2007, 2008, 2009 kecuali angkatan 2010 indeks prestasi kumulatifnya diatas 3,00. Ada penurunan prestasi belajar yang dialami mahasiswa jurusan EKP dari mahasiswa jurusan EKM dan EKA. Penurunan prestasi belajar yang ditunjukkan dengan indeks prestasi itu diperoleh karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, baik faktor dari dalam diri mahasiswa faktor internal maupun faktor dari luar mahasiswa faktor eksternal. Dari data yang didapatkan terlihat bahwa jurusan EKP memiliki Indeks Prestasi yang lebih rendah dari pada jurusan EKM dan EKA. Hal itu dikarenakan ketika ujian masuk fakultas ekonomi, banyak mahasiswa yang berprestasi lebih memilih jurusan EKA sehingga indeks prestasi yang dicapai jurusan EKA lebih tinggi dibandingkan jurusan EKM dan EKP, dan juga cakupan mata kuliah pada jurusan EKP lebih luas dibandingkan dengan jurusan EKM dan EKA. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S 1 yang aktif Fakultas Ekonomi Unsyiah angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2010. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive random sampling dan stratiied random sampling. purposive random sampling pengambilan sampel dengan tujuan tertentu yaitu setiap unit sampel mempunyai peluang yang sama untuk dipilih yaitu mahasiswa S 1 Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala yang tercatat sebagai mahasiswa aktif. Stratiied random sampling adalah sampel yang ditarik dengan memisahkan elemen-elemen dalam kelompok populasi, dalam kelompok- kelompok yang disebut strata atau menempatkan populasi pada tingkat masing-masing, dan kemudian memilih sampel secara acak yaitu pengambilan sampel berdasarkan tingkat tahun masuk secara proporsional. Pemilihan sampel terakir di lakukan secara convenience. Peneliti mengambil sampel sejumlah 300 sampel atau 300 responden, pengambilan sampel tersebut mencakup tiga jurusan yaitu EKP, EKA, EKM dari angkatan 2007, 2008, 2009, 2010. Data yang diperoleh akan diolah menggunakan statistic dengan bantuan komputer melalui bantuan program Statistical Producted and Service Solution SPSS. Peralatan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dari permasalahan penelitian adalah menggunakan analisis regresi linear berganda multiple linear regression . Bentuk formulasi regresi linier berganda dengan bentuk umum persamaan sebagai berikut, menurut Supranto, 2001:236: Y i = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + … + b i X i + e i Diformulasikan kembali ke dalam: 1. Regresi Faktor Internal PB = b + b 1 K + b 2 M + b 3 MB + e i Dimana: PB = Prestasi Belajar K = Kesehatan Tabel 1 Data Rata-Rata Prestasi Belajar IPK Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Tahun Angkatan EKP EKM EKA IPK Rata-Rata 2007 2008 2009 2010 2.95 2.55 2.52 3.04 3.11 3.17 3.09 3.19 3.15 3.13 3.22 3.24 3.07 2.95 2.94 3.16 Sumber: bagian akademik jurusan EKP, EKM, EKA data diolah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 23 M = Motivasi MB = Minat Belajar b = Konstanta b 1 , b 2 , b 3 = Koeisien Regresi e i = errorterm 2. Regresi Faktor Eksternal PB= b + b 1 Kel + b 2 Mas + b 3 LK + e i Dimana: PB = Prestasi Belajar Kel = Keluarga Mas = Masyarakat LK = Lingkungan Kampus b = Konstanta b 1 , b 2 , b 3 = Koeisien Regresi e i = errorterm Setelah diperoleh perhitungan hasil regresi variabel-variabel yang signiikan mempengaruhi pretasi belajar dijumlahkan. Variabel internal = X 1 Variabel eksternal = X 2 Kemudian dilakukan regresi yang ketiga dengan persamaan: PB = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e i Dimana: PB = Prestasi Belajar X 1 = Faktor Internal X 2 = Faktor Eksternal b 1 , b 2 = Koeisien Regresi e i = errorterm Variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah prestasi mahasiswa Y sebagai variabel dependen dan faktor internal X 1 dan faktor eksternal X 2 sebagai variabel independen. HASIL PENELITIAN Untuk menilai kehandalan kuesioner yang digunakan, maka dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas berdasarkan Cronbach Alpha yang lazim digunakan untuk pengujian kuesioner dalam penelitian ilmu sosial. Hasilnya dinyatakan valid jika cronbach alpha dalam masing- masing variabel lebih dari 0,60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliabel handal karena nilai alphanya lebih besar dari 0,60. Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik, yaitu dengan menggunakan uji Person product-moment coeficient of correlation. Data dinyatakan valid karena memiliki tingkat signiikansi dibawah 5. Sedangkan jika dilakukan secara manual maka nilai korelasi yang diperoleh masing- masing pertanyaan harus dibandingkan dengan nilai kritis korelasi product moment dimana hasilnya menunjukkan bahwa semua pertanyaan mempunyai nilai korelasi diatas nilai kritis 5 yaitu diatas 0.113. dari hasil pengujian yang dilakukan data dinyatakan valid karena lebih besar dari 0.113. Pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat sebaran standarrized residual pada gambar normal P-Plot. Apabila sebaran standarrized residual berada dalam kisaran garis normal, maka data mempunyai distribusi normal Gozali, 2005:45. Dari gambar tersebut terlihat data penelitian terdistribusi normal karena residual mengikuti garis. Hasil perhitungan nilai VIF untuk masing-masing variabel adalah lebih kecil dari 10 dan Tolerance tidak kurang dari 0,1. Hal ini membuktikan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat graik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan nilai residualnya. Dari gambar terlihat data penelitian titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengandung autokorelasi. Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel error-term pada periode tertentu Fikriah dan Priyatna 24 Jurnal Visioner Strategis berkorelasi dengan variabel error-term pada periode lain yang bermakna variabel error-term tidak random. Pelanggaran terhadap asumsi ini berakibat interval keyakinan terhadap hasil estimasi menjadi melebar sehingga uji signiikansi tidak kuat. Uji F Dalam melakukan pengujian hipotesis, dilakukan dengan uji-F untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut tabel hasil Uji-F berdasarkan hasil olahan SPSS. Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai F-hitung adalah 271,548 dengan tingkat signiikansi atau probabilitas sebesar 0.000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan tingkat signiikansi lebih kecil dari 0,00, hal ini menunjukkan bahwa variabel faktor internal dan faktor eksternal secara bersama- sama simultan berpengaruh signiikan terhadap prestasi belajar mahasiswa S 1 Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Uji t Jika t-hitung t-tabel dengan tingkat signiikansi 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya jika t-hitung t-tabel dengan tingkat signiikansi 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji t masing- masing variabel dapat dilihat pada Tabel 3. Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 seperti terlihat pada Tabel 3, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: 1. Koeisien regresi faktor kesehatan tidak sig- niikan. Hal itu dikarenakan ada kondisi ke- sehatan mahasiswa yang baik maka akan se- makin baik pula prestasi belajar mahasiswa tersebut, tetapi ada sebagian mahasiswa yang dalam kondisi kesehatan kurang baik tetap melanjutkan kegiatan perkuliahan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koeisien regresi yang tidak signiikan pada hasil variabel kesehatan tersebut. 2. Koeisien regresi untuk motivasi sebesar 0.609, artinya bahwa setiap kenaikan 1 dalam faktor motivasi, maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar maha- siswa sebesar 60.9, dengan asumsi variabel lain dianggap tetap konstan, dengan demiki- an semakin tinggi motivasi belajar akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Koeisien motivasi sangat signiikan sehingga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa 3. regresi untuk minat belajar sebesar 1.001, artinya bahwa setiap kenaikan 1 dalam fak- tor minat belajar, maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa sebesar 100.1, dengan asumsi variabel lain diaanggap tetap konstan. Dengan demiki- an semakin tinggi minat belajar mahasiswa maka akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Koeisien motivasi juga sangat signiikan sehingga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa 4. Pada hasil regresi model faktor internal ini di- dapatkan bahwa koeisien regresi yang paling besar nilainya adalah minat belajar dengan koeisien regresi sebesar 1.001 dengan arti bahwa minat belajar lebih berpengaruh terha- dap prestasi belajar dibandingkan kesehatan dan motivasi, yang keduanya adalah motivasi belajar 0,609. Motivasi yang besar dapat me- ningkatkan prestasi belajar. Dari persamaan koeisien tersebut, koeisien motivasi dan minat belajarlah yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap prestasi belajar maha- Tabel 2 Hasil Uji-F Model Sum of Squares Df Mean Square F-hitung Sig. Regression Residual Total 116.578 63.752 180.330 2 297 299 58.289 0.215 271.548 .000 a Sumber: Hasil Penelitian, 2011 diolah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 25 siswa, sedangkan faktor kesehatan tidak dapat mempengaruhinya. Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Koeisien regresi untuk faktor keluarga sebe- sar 0.816, artinya bahwa setiap kenaikan 1 dalam faktor keluarga, maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar maha- siswa sebesar 81,6, dengan asumsi varia- bel lain dianggap tetap konstan. Dengan demikian semakin tinggi dukungan keluarga terhadap mahasiswa maka akan meningkat- kan prestasi belajar mahasiswa. hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa pendidi- kan, pendapatan dan kepedulian keluarga merupakan faktor penting yang dapat menin- gkatkan prestasi belajar mahasiswa. 2. Koeisien regresi untuk lingkungan masyara- kat sebesar 0.692, artinya bahwa setiap kenai- kan 1 dalam faktor keluarga, maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa sebesar 69.2, dengan asumsi variabel lain diaanggap tetap konstan. Dengan demikian semakin besar pengaruh lingkungan masyarakat akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. 3. Koeisien regresi untuk lingkungan kampus sebesar 0.375, artinya bahwa setiap kenaikan 1 dalam faktor lingkungan kampus maka se- cara relatif akan meningkatkan prestasi bela- jar mahasiswa sebesar 37.5, dengan asumsi variabel lain diaanggap tetap konstan. Den- gan demikian semakin besar pengaruh ling- kungan kampus akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. 4. Pada hasil regresi model faktor eksternal ini didapatkan bahwa koeisien regresi yang pal- ing besar nilainya adalah keluarga dengan koeisien regresi sebesar 0.816 dengan arti bahwa keluarga lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar dibandingkan lingkungan masyarakat maupun lingkungan kampus, dan semua koeisien menunjukkan hubungan yang positif dan signiikan. Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 seperti terlihat pada Tabel 5 di atas, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: 1. Koeisien regresi faktor internal X 1 sebe- sar 1.476, artinya bahwa setiap kenaikan 1 dalam faktor internal maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa sebesar 147.6, dengan asumsi variabel lain dianggap tetap konstan. Ini artinya dalam diri mahasiswa secara internal dapat memo- tivasi diri untuk member dorongan sehingga mahasiwa memiliki minat serta keinginan yang tinggi untuk belajar dan memperoleh prestasi yang lebih baik. 2. Koeisien regresi faktor eksternal X 2 sebe- sar 0.457. artinya bahwa setiap kenaikan 1 dalam faktor eksternal maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar maha- siswa sebesar 45.7, dengan asumsi variabel lain di anggap tetap konstan. Dapat diarti- kan bahwa lingkungan keluarga sebagai pen- dorong yang member motivasi, masyarakat Tabel 3 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Regresi Faktor Internal Persamaan Regresi Linear Berganda Y = 2.982 + 0.030K + 0.609M + 1.001MB Nama Variabel B Standar Error t hitung t tabel Sig Konstanta 2.982 0.288 10.368 1.986 0.000 Kesehatan 0.030 0.119 0.256 1.986 0.798 Motivasi 0.609 0.086 7.107 1.986 0.000 Minat Belajar 1.001 0.113 8.832 1.986 0.000 Koeisien Korelasi R = 0.804 Koeisien DeterminasiR 2 = 0.646 Adjusted R 2 = 0.644 a. predictors constant: Kesehatan, motivasi, minat belajar b. Prestasi Belajar Mahasiswa Sumber: Hasil Penelitian, 2011Diolah Fikriah dan Priyatna 26 Jurnal Visioner Strategis sekitar dimana mahasiswa tinggal, serta ling- kungan kampus yang bersinergi secara positif dapat meningkatkan prestasi belajar maha- siswa. 3. Variabel faktor internal X 1 dan faktor ekster- nal X 2 keduanya menunjukkan signiikansi ,sehingga dapat dikatakan bahwa faktor inter- nal dan eksternal secar positif dapat mening- katkan prestasi belajar mahasiswa. PEMBAHASAN Nilai R Square adalah 0,644 menunjukkan bahwa variabel independen mampu menjelaskan 64.4 variabel dependen, sedangkan sisanya yaitu sebesar 35.6 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Nilai koeisien korelasi R sebesar 0,804menunjukkan bahwa kuat hubungan variabel independen terrhadap variabel dependen sebesar 80.4. Berdasarkan hasil regresi berganda di atas dengan menggunakan uji-F terlihat bahwa faktor internal dan faktor eksternal berpengaruh signiikan terhadap prestasi belajar mahasiswa S 1 fakultas ekonomi universitas syiah kuala. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima, dengan kata lain faktor internal dan faktor eksternal secara signiikan dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa S 1 fakultas ekonomi universitas syiah kuala. Dari hasil uji-t terlihat bahwa secara parsial Variabel faktor internal dan eksternal mempunyai nilai yang lebih besar bila dibandingkan dengan nilai t tabel t hitung t tabel. Dengan demikian secara parsial variabel faktor internal dan faktor eksternal mempunyai pengaruh yang signiikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Ha 1 dan Ha 2 diterima. KESIMPULAN Dari hasil analisis di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor internal kesehatan, motivasi, mi- nat belajar mempengaruhi prestasi belajar. Namun demikian, pada variabel kesehatan Tabel 4 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Regresi Faktor Eksternal Persamaan Regresi Linear Berganda Y = 2.982 + 0.816Kel + 0.692Mas + 0.375LK Nama Variabel B Standar Error t hitung t tabel Sig Konstanta 2.982 0.601 6.634 1.986 0.000 Keluarga 0.816 0.087 9.368 1.986 0.000 Masyarakat 0.692 0.114 6.055 1.986 0.000 Lingkungan Kampus 0.375 0.106 3.525 1.986 0.000 Koeisien Korelasi R = 0.804 Koeisien DeterminasiR 2 = 0.646 Adjusted R 2 = 0.644 a. predictors constant: Keluarga, Masyarakat, Lingkungan Kampus b. Prestasi Belajar Mahasiswa Sumber: Hasil Penelitian, 2011Diolah Tabel 5 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Persamaan Regresi Linear Berganda Y = 2.982 + 1.476 X 1 + 0.457 X 2 Nama Variabel B Standar Error t hitung t tabel Sig Konstanta 2.982 0.519 7.994 1.986 0.000 Faktor Internal 1.476 0.076 19.497 1.986 0.000 Faktor Eksternal 0.457 0.143 3.118 1.986 0.000 Koeisien Korelasi R = 0.804 Koeisien DeterminasiR 2 = 0.646 Adjusted R 2 = 0.644 a. predictors constant: Faktor internal dan faktor eksternal b. Prestasi Belajar Mahasiswa Sumber: Data Primer, 2011 diolah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 27 didapatkan hasil yang tidak signiikan, Hal ini disebabkan oleh kondisi kesehatan maha- siswa yang baik maka akan semakin baik pula prestasi belajar mahasiswa tersebut, tetapi ada sebagian mahasiswa yang dalam kondisi kesehatan kurang baik tetap melanjutkan ke- giatan perkuliahan. 2. Faktor eksternal keluarga, masyarakat, ling- kungan kampus mempengaruhi prestasi be- lajar. SARAN Untuk seluruh mahasiswa, agar tetap memperhatikan kondisi kesehatan. Hal itu dapat dilakukan dengan menjaga pola makan, istirahat yang cukup, tidur tepat waktu, olah raga teratur. Dengan demikian, kesehatan akan terjaga sehingga prestasi belajar akan lebih baik. Fikriah dan Priyatna 28 Jurnal Visioner Strategis REFERENSI Ali, Muhammad. 1992. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Pustaka Amani, Jakarta. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Gozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Murtiyani, Siti. 2000. “Pengaruh Kesempatan Pembelajaran Organisasi, Kualitas Pengajaran, dan Orientasi Professional pada Hubungan Antara Partisipasi Dosen Dalam Pengambilan Keputusan Dengan Hasil Belajar Mahasiswa”. Seminar Nasional III-IAI KPAd, Jakarta. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Supranto, J, M.A. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi ke enam Relangga: Jakarta Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 29 Wirausaha: Sebuah Peluang Kerja JURNAL VISIONER STRATEGIS Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 ISSN: 2338-2864

p. 29-36

Wirausaha: Sebuah Peluang Kerja Saifuddin M. Yunus Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Kamaruddin M. Said Profesor pada Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan, Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia The choosing of working for the future isnot only in goverment but also in entreprenuership should be considered. If anybody choice it, it mean we able to face any probability either success or failure. An enterpreneur has to brave to face the unsuccessful. If somebody have basic knowledge and soft skill, they will get a good way to reach the success. Thus, this written could be a reference about the enterpreneurship to help the readers to understand about Enterpreneurship and enterprice. This quality make different an enterpreneur and bussinessman trader. An enterpreneur must observe the environment such as creative and innovate to be a success to the future. Keywords: Enterprise, enterpreneurship 30 Jurnal Visioner Strategis Saifuddin M. Yunus dan Kamaruddin M. Said PENDAHULUAN Saat ini usahawan menjadi satu perkataan populer di kalangan mahasiswa baik di Indonesia maupun di Malaysia. Di Indonesia usahawan lebih dikenal dengan istilah wirausaha. Usahawan tidak boleh dilahirkan, begitu juga keusahawanan ia tidak boleh diwarisi. Sebaliknya usahawan dan keusahawanan boleh dibangun melalui berbagai proses yang melibatkan pendidikan, pelatihan dan juga pengalaman. Proses ini akan berhasil dilakukan jika ada pihak yang bersedia mengambil inisiatif untuk mempromosikan agenda keusahawanan. Golongan pendidik merupakan pendorong dan juga penyuntik pada penghayatan nilai-nilai keusahawanan di kalangan mahasiswa. Pendidik perlu bersedia memberikan dorongan kepada pelajar untuk mengubah sikap dan mengambil faedah daripada gabungan antara potensi yang mereka miliki dengan ilmu yang disuntik dalam memastikan berlakunya cetusan pembudayaan keusahawan mereka sebagai satu pilihan kerja yang terbaik. Perkataan ini bertambah populer lagi apabila negara mulai menghadapi masalah pengangguran di kalangan sarjana. Dalam hal ini bidang keusahawanan menjadi satu jawaban kepada pengangguran tersebut. Bahkan saat ini program keusahawnan wirausaha mulai digalakkan bagi mahasiswa sejak belajar di perguruan tinggi terutama di Malaysia, seperti di Universiti Kebangsaan Malaysia UKM, demikian juga di kampus lain di Indonesia. Di Indonesia pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan dan menggalakkan keusahawanan. Pada tahun 1995 terbit Instruksi Presiden Inpres Nomor 4 tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Keusahawanan GNMMK. Tindak lanjut gerakan ini cukup bergema. Seminar, lokakarya, simposium, diskusi, sampai pelatihan keusahawanan sering kali dilakukan. Pada tahun 2009, keluar Instruksi Presiden nomor 6 terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif. Hal tersebut menjadi landasan pengembangan keusahawanan di bidang industri kreatif yang cukup kuat. Tulisan dalam artikel ini akan saya mulakan dengan penjelasan mengenai usahawan dan keusahawanan secara konseptual. Hal ini bermaksud untuk meluruskan pemahaman yang kurang tepat tentang usahawan atau keusahawanan. Faktor penyebab ketidakinginan menjadi usahawan adalah merasa tidak mempunyai modal, merasa tidak berbakat, dan risiko bisnis terlalu besar. Upaya menyadarkan masyarakat khususnya kelompok sasaran potensial, seperti: mahasiswa, generasi muda perlu terus dilakukan. Modal bukan satu-satunya kunci sukses usahawan akan tetapi kesuksesan usahawan lebih ditentukan oleh kejelian dan keuletan usahawan daripada bakatnya, dan risiko usaha dapat diminimalisir dengan cara membuat perencanaan bisnis yang baik. Program-program pengenalan keusahawanan bertujuan memberikan penjelasan dasar dalam bidang keusahawanan kepada masyarakat umum yang bakal menjadi usahawan. Tujuan utama usahawan membuka perniagaan ialah untuk memaksimalkan keuntungan di samping terus berusaha untuk mengembangkan perniagaan Longenecker, Moore, Petty, Palich, 2006; Madura, 2007; Zimmerer Scarborough, 2005. Oleh karena itu, memiliki kemahiran keusahawanan dilihat menjadi semakin penting dalam arus perubahan dunia keusahawanan masa kini van Gelderen, 2007. Banyak perniagaan telah menghadapi masalah dalam pengurusan keuangan Scarborough Zimmerer, 2006. Oleh karena itu, mengurus sumber keuangan dengan baik dan eisien menjadi semakin penting kepada perniagaan yang dijalankan. Pada peringkat awal, kemahiran untuk menjalankan analisis keuangan setiap potensi perniagaan yang ingin dijalankan akan dapat membantu usahawan membuat investasi yang betul. Setiap pergerakan keuangan perniagaan memerlukan penelitian. Individu dalam masyarakat perlu diyakinkan bahwa masyarakat yang mempunyai ramai usahawan merupakan masyarakat yang terbaik. Hal ini disebabkan karena usahawan merupakan individu yang paling dinamik dan lebih siap untuk menghadapi ketidakpastian dalam usaha mereka untuk mengejar kejayaan. Mereka perlu diyakinkan bahwa pembudayaan keusahawanan