19-28 Jurnal Visi Vol.1 No.1 Maret 2012
Fikriah dan Priyatna
20
Jurnal Visioner Strategis
PENDAHULUAN
Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu hal yang harus dilakukan dalam suatu
organisasi atau lembaga pendidikan agar dapat mengantisipsi dan mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi pada masa sekarang ini. Salah satu usaha pengembangan sumber daya manusia
tersebut adalah dengan peningkatan mutu pendidikan, baik melalui pendidikan formal
maupun non formal.
Optimalisasi pengelolaan sumber daya serta keberhasilan pembangunan dapat diwujudkan
dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas, tangguh dan ulet. Pendidikan
yang rendah membatasi seseorang untuk terserap dalam akses sumber-sumber ekonomi yang
lebih baik sehingga seseorang dengan tingkat pendidikan rendah cenderung mengalami
kemiskinan dan ketertinggalan.
Berkaitan dengan sumber daya manusia SDM yang berkualitas selain dapat ditingkatkan
melalui pendidikan yang bersifat formal juga dapat digali melalui pendidikan dalam keluarga
sebagai wadah sosial terkecil pendidikan in formal, kualitas sumber daya manusia tidak
lepas dari bagaimana keluarga mendidik anak- anaknya dalam beberapa hal yang berkaitan
dengan kehidupan baik dimasa lalu, sekarang maupun di masa yang akan datang. Hal itu
dapat menunjukkan bahwa untuk menghasilkan sumber daya yang berkualitas, keluarga harus
memaksimalkan fungsinya sebagai motivator seorang mahasiswa untuk mencapai prestasi yang
maksimal. Peran keluarga terutama orang tua sangat penting dalam proses pendidikan terutama
sebagai motivator utama bagi seorang mahasiswa untuk meraih prestasi setinggi-tingginya.
Menurut Murtiyani 2000, Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting
dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan suatu bangsa, terutama pada bangsa yang
sedang berkembang seperti negara Indonesia. Pembangunan yang dilakukan itu sangat
membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas dan
terampil dalam
melaksanakannya. Pendidikan merupakan salah satu sarana yang
digunakan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu menerapkan ilmu yang
sudah dipelajarinya untuk menerapkannya dalam kehidupan dan pada pekerjaannya untuk dapat
meningkatkan taraf hidup kedepan yang lebih baik. Dan disebutkan dalam hasil penelitiannya:
“kualitas pengajaran berpengaruh terhadap orientasi profesional. Semakin baik penguasaan
dosen dalam menggunakan metode, pendekatan, media, dan prinsip-prinsip pengajaran maka
semakin tinggi orientasi profesionalisme dosen yang berpengaruh positif terhadap hasil belajar
mahasiswa”. Prestasi seorang mahasiswa pada perguruan tinggi dapat dilihat dari indeks prestasi
yang diperoleh. Indeks prestasi dijadikan sebagai tolak ukur penguasaan akademik mahasiswa.
Semakin baik penguasaan akademik mahasiswa maka prestasi yang diperoleh pun akan baik.
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui kemajuan belajar mahasiswa di
perguruan tinggi dengan melihat angka indeks prestasi semester maupun indeks prestasi
mahasiswa secara keseluruhan. Pada dasarnya seorang mahasiswa ingin berusaha untuk
mencapai nilai indeks kumulatif semaksimal mungkin. Namun dalam kenyataannya tidak
semua mahasiswa dapat mencapai prestasi yang sebagaimana diinginkannya. Untuk mencapai
tujuan prestasi yang baik tidaklah cukup hanya mengandalkan staf pengajar yang baik, dan
penyedian sarana dan prasarana yang memadai. Namun keseriusan, ketekunan, motivasi belajar,
serta kondisi lingkungan, keluarga dan faktor- faktor lain yang dapat mendukung prestasi
belajar mahasiswa itulah merupakan hal yang sangat penting untuk mewujudkan prestasi yang
baik di perguruan tinggi.
Prestasi dapat diartikan sebagai suatu hal yang menunjukkan tingkat kemampuanatau
keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Prestasi artinya hasil akhir dari
suatu kegiatan. Prestasi belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha
yang dialami secara langsung serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh
ilmu pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan, kecakapan, dalam kondisi serta situasi tertentu
Depdikbud, 1994:298. Sedangkan menurut Muhammad Ali 1992:323 mengemukakan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
21
prestasi adalah melakukan suatu kegiatan dengan keseluruhan dari kemampuan yang dimiliki
hingga memperoleh suatu keberhasilan. Menurut slameto 2003:2 belajar adalah suatu usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Belajar
merupakan suatu proses penting bagi perubahan prilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu
yang dipikirkan dan dikerjakan.
Belajar menurut James O. Whittaker adalah proses yang menimbulkan atau merubah perilaku
melalui latihan atau pengalaman Darsono, 2000:4. Belajar adalah kegiatan yang berproses
dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun
di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri Syah, 2003:59.
Indeks prestasi adalah indeks prestasi yang dihitung pada setiap akhir semester yang
digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan belajar dari semua mata kuliah
yang diikuti pada semester yang bersangkutan. Indeks prestasi kumulatif IPK yaitu indeks
prestasi yang dihitung pada akhir suatu program pendidikan lengkap atau pada akhir semester
kedua dan seterusnya untuk sluruh mata kuliah yang diambil, yang dinyatakan rentangan angka
0,00 – 4,00.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa indeks prestasi kumulatif
adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari studi mata kuliah dari semester
awal hingga semester akhir yang dinyatakan dalam nilai angka yang diperoleh dari jumlah
nilai kumulatif dibagi dengan jumlah kredit SKS yang dicapai.
Masalah pendidikan merupakan masalah substansial yang umum dialami berbagai negara
di dunia. Kemampuan akademik setiap mahasiswa yang berbeda memunculkan berbagai teori
berdasarkan banyak riset yang telah dilakukan. Salah satu teori yang menarik adalah adanya
hubungan antara status ekonomi dengan prestasi akademik yang telah diraih. Santrock 2008
mengungkapkan bahwa beberapa faktor yang memengaruhi antara lain ketidakstabilan dalam
rumah tangga berlatarbelakang status sosial ekonomi rendah, kurangnya dukungan sosial dari
orang tua, kurangnya akses buku dan komputer, serta lingkungan tempat tinggal. Tingkat sosial
ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap indeks prestasi mahasiswa di
universitas, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan ditentukan oleh
keadaan social ekonomi keluarga.
Bila mahasiwa memiliki minat yang tinggi untuk belajar tetapi tidak didukung dengan
kondisi ekonomi keluarga, maka mahasiswa tersebut sulit untuk mencapai prestasi belajar
yang maksimal dikarenakan kondisi ekonomi keluarganya yang tidak mampu, sebaliknya
bila seorang mahasiswa kondisi keluarganya sangat mampu untuk membiayai tapi mahasiswa
itu sendiri tidak memiliki minat untuk belajar maka tidak berarti apa-apa keluarga membiayai
pendidikannya.
Untuk mengetahui sejauh mana proses pendidikan yang dilaksanakan di perguruan
tinggi dan hal-hal apa saja yang menjadi kendala bagi mahasiswa untuk memperoleh nilai yang
maksimal, maka perlu diperhatikan adalah mengenai indeks prestasi kumulatif seorang
mahasiswa dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Indeks prestasi
kumulatif seorang mahasiswa di perguruan tinggi sangat bervariasi baik itu dari faktor internal
yaitu faktor yang melekat pada diri Mahasiswa ataupun faktor eksternal yaitu faktor dari luar
diri mahasiswa itu sendiri Slameto, 2003: 56. Ditentukan faktor tersebut dalam penelitian ini
karena dinilai sangat dominan pengaruhnya terhadap prestasi belajar mahasiswa, dalam
belajar satu faktor tidak dapat berpengaruh secara mutlak terhadap prestasi belajar. Hal
ini juga sangat perlu diperhatikan karena bila seorang mahasiswa tidak dapat meningkatkan
indeks prestasi kumulatif selama mahasiswa mengikuti perkuliahan serta batas waktu yang
telah ditentukan maka maka seorang mahasiswa itu akan mendapat resiko yang sangat besar yaitu
Fikriah dan Priyatna
22
Jurnal Visioner Strategis
yang pertama evaluasi dan yang sangat parah yaitu Drop Out DO.
Data IPK rata-rata mahasiswa perjurusan sebagai data pendahuluan dapat dilihat pada
Tabel 1. Dari survei pendahuluan yang penulis
lakukan, diperoleh indeks prestasi rata-rata mahasiswa jurusan EKP,EKM dan EKA angkatan
2007 sampai 2010. Sebagian mahasiswa itu memperoleh indeks prestasi yang tinggi, tetapi
masih ada rata-rata indeks prestasi dibawah 3,00. Pada jurusan EKP dapat dilihat indeks prestasi
kumulatif yang dicapai rata-rata di bawah 3,00, itu dapat dilihat pada angkatan 2007, 2008,
2009 kecuali angkatan 2010 indeks prestasi kumulatifnya diatas 3,00. Ada penurunan prestasi
belajar yang dialami mahasiswa jurusan EKP dari mahasiswa jurusan EKM dan EKA. Penurunan
prestasi belajar yang ditunjukkan dengan indeks prestasi itu diperoleh karena ada beberapa faktor
yang mempengaruhi, baik faktor dari dalam diri mahasiswa faktor internal maupun faktor dari
luar mahasiswa faktor eksternal.
Dari data yang didapatkan terlihat bahwa jurusan EKP memiliki Indeks Prestasi yang
lebih rendah dari pada jurusan EKM dan EKA. Hal itu dikarenakan ketika ujian masuk fakultas
ekonomi, banyak mahasiswa yang berprestasi lebih memilih jurusan EKA sehingga indeks
prestasi yang dicapai jurusan EKA lebih tinggi dibandingkan jurusan EKM dan EKP, dan juga
cakupan mata kuliah pada jurusan EKP lebih luas dibandingkan dengan jurusan EKM dan EKA.
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S
1
yang aktif Fakultas Ekonomi Unsyiah angkatan 2007 sampai dengan angkatan
2010. Metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode purposive random sampling
dan stratiied random sampling. purposive random sampling
pengambilan sampel dengan tujuan tertentu yaitu setiap unit sampel
mempunyai peluang yang sama untuk dipilih yaitu mahasiswa S
1
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala yang tercatat sebagai mahasiswa
aktif. Stratiied random sampling adalah sampel yang ditarik dengan memisahkan elemen-elemen
dalam kelompok populasi, dalam kelompok- kelompok yang disebut strata atau menempatkan
populasi pada tingkat masing-masing, dan kemudian memilih sampel secara acak yaitu
pengambilan sampel berdasarkan tingkat tahun masuk secara proporsional. Pemilihan sampel
terakir di lakukan secara convenience.
Peneliti mengambil sampel sejumlah 300 sampel atau 300 responden, pengambilan sampel
tersebut mencakup tiga jurusan yaitu EKP, EKA, EKM dari angkatan 2007, 2008, 2009, 2010.
Data yang diperoleh akan diolah menggunakan statistic dengan bantuan komputer
melalui bantuan program Statistical Producted and Service Solution
SPSS. Peralatan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dari
permasalahan penelitian adalah menggunakan analisis regresi linear berganda multiple linear
regression
. Bentuk formulasi regresi linier berganda dengan bentuk umum persamaan
sebagai berikut, menurut Supranto, 2001:236:
Y
i
= b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ … + b
i
X
i
+ e
i
Diformulasikan kembali ke dalam: 1. Regresi Faktor Internal
PB = b + b
1
K + b
2
M + b
3
MB + e
i
Dimana: PB = Prestasi Belajar
K = Kesehatan
Tabel 1 Data Rata-Rata Prestasi Belajar IPK Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Tahun Angkatan
EKP EKM
EKA IPK
Rata-Rata
2007 2008
2009 2010
2.95 2.55
2.52 3.04
3.11 3.17
3.09 3.19
3.15 3.13
3.22 3.24
3.07 2.95
2.94 3.16
Sumber: bagian akademik jurusan EKP, EKM, EKA data diolah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
23
M = Motivasi MB = Minat Belajar
b = Konstanta
b
1
, b
2
, b
3
= Koeisien Regresi e
i
= errorterm 2. Regresi Faktor Eksternal
PB= b + b
1
Kel + b
2
Mas + b
3
LK + e
i
Dimana: PB = Prestasi Belajar
Kel = Keluarga Mas = Masyarakat
LK = Lingkungan Kampus b
= Konstanta b
1
, b
2
, b
3
= Koeisien Regresi e
i
= errorterm Setelah diperoleh perhitungan hasil regresi
variabel-variabel yang signiikan mempengaruhi pretasi belajar dijumlahkan.
Variabel internal = X
1
Variabel eksternal = X
2
Kemudian dilakukan regresi yang ketiga dengan persamaan:
PB = β + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ e
i
Dimana: PB = Prestasi Belajar
X
1
= Faktor Internal X
2
= Faktor Eksternal b
1
, b
2
= Koeisien Regresi e
i
= errorterm Variabel yang dioperasionalkan dalam
penelitian ini adalah prestasi mahasiswa Y sebagai variabel dependen dan faktor internal
X
1
dan faktor eksternal X
2
sebagai variabel independen.
HASIL PENELITIAN
Untuk menilai kehandalan kuesioner yang digunakan, maka dalam penelitian ini digunakan
uji reliabilitas berdasarkan Cronbach Alpha yang lazim digunakan untuk pengujian kuesioner
dalam penelitian ilmu sosial. Hasilnya dinyatakan valid jika cronbach alpha dalam masing-
masing variabel lebih dari 0,60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen dalam penelitian
ini reliabel handal karena nilai alphanya lebih besar dari 0,60.
Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik, yaitu dengan
menggunakan uji Person product-moment coeficient of correlation. Data dinyatakan valid
karena memiliki tingkat signiikansi dibawah 5. Sedangkan jika dilakukan secara manual
maka nilai korelasi yang diperoleh masing- masing pertanyaan harus dibandingkan dengan
nilai kritis korelasi product moment dimana hasilnya menunjukkan bahwa semua pertanyaan
mempunyai nilai korelasi diatas nilai kritis 5 yaitu diatas 0.113. dari hasil pengujian yang
dilakukan data dinyatakan valid karena lebih besar dari 0.113.
Pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat sebaran standarrized residual
pada gambar normal P-Plot. Apabila sebaran standarrized residual
berada dalam kisaran garis normal, maka data mempunyai distribusi
normal Gozali, 2005:45. Dari gambar tersebut terlihat data penelitian terdistribusi normal karena
residual mengikuti garis. Hasil perhitungan nilai VIF untuk masing-masing variabel adalah lebih
kecil dari 10 dan Tolerance tidak kurang dari 0,1. Hal ini membuktikan bahwa dalam penelitian
ini tidak terdapat gejala multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat graik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan nilai residualnya. Dari gambar
terlihat data penelitian titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka
tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengandung
autokorelasi. Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel error-term pada periode tertentu
Fikriah dan Priyatna
24
Jurnal Visioner Strategis
berkorelasi dengan variabel error-term pada periode lain yang bermakna variabel error-term
tidak random. Pelanggaran terhadap asumsi ini berakibat interval keyakinan terhadap hasil
estimasi menjadi melebar sehingga uji signiikansi tidak kuat.
Uji F
Dalam melakukan pengujian hipotesis, dilakukan dengan uji-F untuk mengetahui
pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut tabel hasil
Uji-F berdasarkan hasil olahan SPSS.
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai F-hitung adalah 271,548 dengan tingkat signiikansi atau
probabilitas sebesar 0.000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan tingkat signiikansi lebih kecil dari
0,00, hal ini menunjukkan bahwa variabel faktor internal dan faktor eksternal secara bersama-
sama simultan berpengaruh signiikan terhadap prestasi belajar mahasiswa S
1
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala.
Uji t
Jika t-hitung t-tabel dengan tingkat signiikansi 5 persen maka dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya
jika t-hitung t-tabel dengan tingkat signiikansi 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa secara
parsial variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji t masing-
masing variabel dapat dilihat pada Tabel 3.
Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0
seperti terlihat pada Tabel 3, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
1. Koeisien regresi faktor kesehatan tidak sig-
niikan. Hal itu dikarenakan ada kondisi ke- sehatan mahasiswa yang baik maka akan se-
makin baik pula prestasi belajar mahasiswa tersebut, tetapi ada sebagian mahasiswa yang
dalam kondisi kesehatan kurang baik tetap melanjutkan kegiatan perkuliahan. Hal ini
dapat dilihat dari nilai koeisien regresi yang tidak signiikan pada hasil variabel kesehatan
tersebut.
2. Koeisien regresi untuk motivasi sebesar 0.609, artinya bahwa setiap kenaikan 1
dalam faktor motivasi, maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar maha-
siswa sebesar 60.9, dengan asumsi variabel lain dianggap tetap konstan, dengan demiki-
an semakin tinggi motivasi belajar akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Koeisien motivasi sangat signiikan sehingga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
3. regresi untuk minat belajar sebesar 1.001, artinya bahwa setiap kenaikan 1 dalam fak-
tor minat belajar, maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa
sebesar 100.1, dengan asumsi variabel lain diaanggap tetap konstan. Dengan demiki-
an semakin tinggi minat belajar mahasiswa maka akan meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa. Koeisien motivasi juga sangat signiikan sehingga mempengaruhi prestasi
belajar mahasiswa
4. Pada hasil regresi model faktor internal ini di- dapatkan bahwa koeisien regresi yang paling
besar nilainya adalah minat belajar dengan koeisien regresi sebesar 1.001 dengan arti
bahwa minat belajar lebih berpengaruh terha- dap prestasi belajar dibandingkan kesehatan
dan motivasi, yang keduanya adalah motivasi belajar 0,609. Motivasi yang besar dapat me-
ningkatkan prestasi belajar. Dari persamaan koeisien tersebut, koeisien motivasi dan
minat belajarlah yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap prestasi belajar maha-
Tabel 2 Hasil Uji-F
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F-hitung
Sig. Regression
Residual Total
116.578 63.752
180.330 2
297 299
58.289 0.215
271.548 .000
a
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 diolah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
25
siswa, sedangkan faktor kesehatan tidak dapat mempengaruhinya.
Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel dapat diinterpretasikan
pengaruhnya terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Koeisien regresi untuk faktor keluarga sebe-
sar 0.816, artinya bahwa setiap kenaikan 1 dalam faktor keluarga, maka secara relatif
akan meningkatkan prestasi belajar maha- siswa sebesar 81,6, dengan asumsi varia-
bel lain dianggap tetap konstan. Dengan demikian semakin tinggi dukungan keluarga
terhadap mahasiswa maka akan meningkat- kan prestasi belajar mahasiswa. hal ini dapat
dilihat dari hasil penelitian bahwa pendidi- kan, pendapatan dan kepedulian keluarga
merupakan faktor penting yang dapat menin- gkatkan prestasi belajar mahasiswa.
2. Koeisien regresi untuk lingkungan masyara- kat sebesar 0.692, artinya bahwa setiap kenai-
kan 1 dalam faktor keluarga, maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa sebesar 69.2, dengan asumsi variabel lain diaanggap tetap konstan.
Dengan demikian semakin besar pengaruh lingkungan masyarakat akan meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa.
3. Koeisien regresi untuk lingkungan kampus sebesar 0.375, artinya bahwa setiap kenaikan
1 dalam faktor lingkungan kampus maka se- cara relatif akan meningkatkan prestasi bela-
jar mahasiswa sebesar 37.5, dengan asumsi variabel lain diaanggap tetap konstan. Den-
gan demikian semakin besar pengaruh ling- kungan kampus akan meningkatkan prestasi
belajar mahasiswa. 4. Pada hasil regresi model faktor eksternal ini
didapatkan bahwa koeisien regresi yang pal- ing besar nilainya adalah keluarga dengan
koeisien regresi sebesar 0.816 dengan arti bahwa keluarga lebih berpengaruh terhadap
prestasi belajar dibandingkan lingkungan masyarakat maupun lingkungan kampus,
dan semua koeisien menunjukkan hubungan yang positif dan signiikan.
Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS versi
16.0 seperti terlihat pada Tabel 5 di atas, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai
berikut: 1. Koeisien regresi faktor internal X
1
sebe- sar 1.476, artinya bahwa setiap kenaikan 1
dalam faktor internal maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa
sebesar 147.6, dengan asumsi variabel lain dianggap tetap konstan. Ini artinya dalam
diri mahasiswa secara internal dapat memo- tivasi diri untuk member dorongan sehingga
mahasiwa memiliki minat serta keinginan yang tinggi untuk belajar dan memperoleh
prestasi yang lebih baik.
2. Koeisien regresi faktor eksternal X
2
sebe- sar 0.457. artinya bahwa setiap kenaikan 1
dalam faktor eksternal maka secara relatif akan meningkatkan prestasi belajar maha-
siswa sebesar 45.7, dengan asumsi variabel lain di anggap tetap konstan. Dapat diarti-
kan bahwa lingkungan keluarga sebagai pen- dorong yang member motivasi, masyarakat
Tabel 3 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Regresi Faktor Internal
Persamaan Regresi Linear Berganda Y = 2.982 + 0.030K + 0.609M + 1.001MB
Nama Variabel B
Standar Error
t
hitung
t
tabel
Sig
Konstanta 2.982
0.288 10.368
1.986 0.000
Kesehatan 0.030
0.119 0.256
1.986 0.798
Motivasi 0.609
0.086 7.107
1.986 0.000
Minat Belajar 1.001
0.113 8.832
1.986 0.000
Koeisien Korelasi R = 0.804 Koeisien DeterminasiR
2
= 0.646 Adjusted R
2
= 0.644 a. predictors constant:
Kesehatan, motivasi, minat belajar b. Prestasi Belajar Mahasiswa
Sumber: Hasil Penelitian, 2011Diolah
Fikriah dan Priyatna
26
Jurnal Visioner Strategis
sekitar dimana mahasiswa tinggal, serta ling- kungan kampus yang bersinergi secara positif
dapat meningkatkan prestasi belajar maha- siswa.
3. Variabel faktor internal X
1
dan faktor ekster- nal X
2
keduanya menunjukkan signiikansi ,sehingga dapat dikatakan bahwa faktor inter-
nal dan eksternal secar positif dapat mening- katkan prestasi belajar mahasiswa.
PEMBAHASAN
Nilai R Square adalah 0,644 menunjukkan bahwa variabel independen mampu menjelaskan
64.4 variabel dependen, sedangkan sisanya yaitu sebesar 35.6 dijelaskan oleh variabel lain
di luar variabel independen atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini. Nilai koeisien korelasi R sebesar 0,804menunjukkan bahwa kuat hubungan
variabel independen terrhadap variabel dependen sebesar 80.4.
Berdasarkan hasil regresi berganda di atas dengan menggunakan uji-F terlihat bahwa
faktor internal dan faktor eksternal berpengaruh signiikan terhadap prestasi belajar mahasiswa
S
1
fakultas ekonomi universitas syiah kuala. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima, dengan
kata lain faktor internal dan faktor eksternal secara signiikan dapat berpengaruh terhadap
prestasi belajar mahasiswa S
1
fakultas ekonomi universitas syiah kuala.
Dari hasil uji-t terlihat bahwa secara parsial Variabel faktor internal dan eksternal mempunyai
nilai yang lebih besar bila dibandingkan dengan nilai t
tabel
t hitung t tabel. Dengan demikian secara parsial variabel faktor internal dan faktor
eksternal mempunyai pengaruh yang signiikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Ha
1
dan Ha
2
diterima.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor internal kesehatan, motivasi, mi- nat belajar mempengaruhi prestasi belajar.
Namun demikian, pada variabel kesehatan
Tabel 4 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Regresi Faktor Eksternal
Persamaan Regresi Linear Berganda Y = 2.982 + 0.816Kel + 0.692Mas + 0.375LK
Nama Variabel B
Standar Error
t
hitung
t
tabel
Sig
Konstanta 2.982
0.601 6.634
1.986 0.000
Keluarga 0.816
0.087 9.368
1.986 0.000
Masyarakat 0.692
0.114 6.055
1.986 0.000
Lingkungan Kampus 0.375
0.106 3.525
1.986 0.000
Koeisien Korelasi R = 0.804 Koeisien DeterminasiR
2
= 0.646 Adjusted R
2
= 0.644 a. predictors constant:
Keluarga, Masyarakat, Lingkungan Kampus b. Prestasi Belajar Mahasiswa
Sumber: Hasil Penelitian, 2011Diolah
Tabel 5 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen
Persamaan Regresi Linear Berganda Y = 2.982 + 1.476 X
1
+ 0.457 X
2
Nama Variabel B
Standar Error
t
hitung
t
tabel
Sig Konstanta
2.982 0.519
7.994 1.986
0.000 Faktor Internal
1.476 0.076
19.497 1.986
0.000 Faktor Eksternal
0.457 0.143
3.118 1.986
0.000 Koeisien Korelasi R = 0.804
Koeisien DeterminasiR
2
= 0.646 Adjusted R
2
= 0.644 a. predictors constant:
Faktor internal dan faktor eksternal b. Prestasi Belajar Mahasiswa
Sumber: Data Primer, 2011 diolah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
27
didapatkan hasil yang tidak signiikan, Hal ini disebabkan oleh kondisi kesehatan maha-
siswa yang baik maka akan semakin baik pula prestasi belajar mahasiswa tersebut, tetapi
ada sebagian mahasiswa yang dalam kondisi kesehatan kurang baik tetap melanjutkan ke-
giatan perkuliahan.
2. Faktor eksternal keluarga, masyarakat, ling- kungan kampus mempengaruhi prestasi be-
lajar.
SARAN
Untuk seluruh mahasiswa, agar tetap memperhatikan kondisi kesehatan. Hal itu dapat
dilakukan dengan menjaga pola makan, istirahat yang cukup, tidur tepat waktu, olah raga teratur.
Dengan demikian, kesehatan akan terjaga sehingga prestasi belajar akan lebih baik.
Fikriah dan Priyatna
28
Jurnal Visioner Strategis
REFERENSI Ali, Muhammad. 1992. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Pustaka Amani, Jakarta.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Gozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Murtiyani, Siti. 2000. “Pengaruh Kesempatan Pembelajaran Organisasi, Kualitas Pengajaran, dan
Orientasi Professional pada Hubungan Antara Partisipasi Dosen Dalam Pengambilan Keputusan
Dengan Hasil Belajar Mahasiswa”. Seminar Nasional III-IAI KPAd, Jakarta. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Supranto, J, M.A. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi ke enam Relangga: Jakarta Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
29
Wirausaha: Sebuah Peluang Kerja
JURNAL VISIONER STRATEGIS
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 ISSN: 2338-2864