Gaya Kepemimpinan Transaksional Jurnal Visi Vol.1 No.1 Maret 2012

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 113 Kepemimpinan Visioner, Motivasi dan Disiplin dalam Manajemen transformasional mengubah kesadaran para pengikut akan persoalan-persoalan dengan membantu mereka memandang masalah lama dengan cara-cara baru dan mereka mampu menggairahkan, membangkitkan dan mengil- hami para pengikut untuk mengeluarkan upa- ya ekstra demi mencapai sasaran kelompok.

d. Gaya Kepemimpinan Visioner. Kemam-

puan menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel dan menarik mengenai masa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh dan membaik dibanding saat ini. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga bisa mengakibatkan terjadinya lompatan awal ke masa depan den- gan membangkitkan keterampilan, bakat dan sumber daya untuk mewujudkannya. Dari beberapa deinisi kepemimpinan sebagaimana telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan itu meliputi : a. Adanya upaya saling mempengaruhi antar in- dividu pimpinan – bawahan b. Situasi terjadinya proses tersebut faktor ling- kungan c. Adanya dorongan dan arahan dari pimpinan. d. Adanya proses komunikasi tertentu e. Tujuan yang ingin dicapai. Demikian juga halnya dengan disiplin yang merupakan salah satu indikator dari kinerja pegawai dalam merealisasikan tujuan organisasi, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan. Peran dan fungsi Pegawai Negeri Sipil menjadi kata kunci dapat tidaknya dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan kinerja pegawai negeri sipil dan harus benar-benar mampu mengemban tugas pokok dan fungsi yang pada akhirnya dapat memperlancar dan mempercepat tercapainya tujuan organisasi. Pegawai Negeri Sipil harus berwibawa, berdaya guna, bersih, loyal, penuh dedikasi pada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi pada bidang masing- masing dan hanya mengabdikan diri kepada kepentingan bangsa dan negara. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud di atas, beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe antara lain : a. Memberikan kesempatan belajar ke jenjang yang lebih tinggi bagi pegawai dan pada gili- rannya diharapkan pegawai mempunyai pen- getahuan dan berwawasan luas sebagai pen- dukung dalam menunjang tugas sehari-hari. b. Melalui pelatihan dan pengembangan diri yang disesuaikan dengan bidang tugas yang diarahkan untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi demi kelancaran pelaksanaan tu- gas dan diarahkan untuk pengembangan karir dari pegawai secara perorangan. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata bahasa latin yaitu “moreve” yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku, Notoatmodjo 2009 : 114. Sementara motif adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan menyalurkan perilaku, sikap dan tindak-tanduk seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan, Siagian 2011. Dorongan seseorang bekerja dipengaruhi adanya kebutuhan yang harus dipenuhi dan tingkat kebutuhan yang berbeda pada setiap pegawai sehingga dapat terjadi perbedaan motivasi untuk berprestasi. Menurut Robbins 2002 : 55 “motivasi yaitu keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu”. Selanjutnya Masrukhin dan Waridin 2006 dalam Reza 2010 : 18 mengemukakan bahwa motivasi merupakan faktor psikologis yang menunjukkan minat individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggungjawab terhadap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan. Buhler, 2004 : 191 memberikan deinisi motivasi adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan. Selanjutnya Hasibuan 2003 : 141 mengatakan bahwa “motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan agar mau