77-85 Jurnal Visi Vol.1 No.1 Maret 2012
78
Jurnal Visioner Strategis M a r z u k i
PENDAHULUAN
Untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan dibutuhkan jumlah kas yang
mencukupi, jika perusahaan tidak memiliki cadangan kas yang mencukupi, maka itu akan
sangat menghambat operasional perusahaan. Tingkat likuiditas suatu perusahaan juga dapat
diukur dari ketersediaannya kas pada perusahaan. Kas tidak hanya diartikan sebagai dana tunai
yang dimiliki oleh perusahaan tetapi kas juga dapat berupa surat-surat berharga lainnya yang
dapat diuangkan.
Kebutuhan akan Kas untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari maupun
untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Tanpa adanya kas yang memadai sulit
bagi perusahaan untuk dapat menjalankan usahanya dengan stabil. Semakin besar kas
yang dimiliki oleh perusahaan maka kestabilan usaha yang dijalankan juga akan semakin baik.
Untuk mengelola kas dengan baik perusahaan membutuhkan suatu pencatatan terhadap kas
masuk maupun kas keluar yang diringkas melalui laporan arus kas Statements of cash low.
Laporan arus kas pada perusahaan sangat dibutuhkan untuk mengawasi arus kas masuk
cash inlow maupun arus kas keluar cash outlow perusahaan, agar pengunaan dana
yang terdapat pada perusahaan dapat digunakan secara eisien. Penyusunan arus kas perusahaan
merupakan analisa yang sangat penting yang digunakan oleh mereka berkepentingan terhadap
masalah keuangan perusahaan, sebagai alat pembantu pengambilan keputusan yang rasional.
Perusahaan manufaktur
merupakan perusahaan yang mengelola bahan baku untuk
menjadi barang siap pakai atau barang jadi. Sebagian besar produksi yang dihasilkan oleh
perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia ditujukan untuk memenuhi pasar luar negeri
ekspor. Salah satu produksi manufaktur yang menjadi produksi ekspor keluar negeri adalah
textile
LANDASAN TEORITIS
Menurut Riyanto 2001:86 Makin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti
makin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Laporan arus kas merupakan suatu catatan yang
menggambarkan arus masuk dan keluar kas yang terjadi sesudah periode anggaran. Laporan
arus kas digunakan untuk mengontrol dan mengawasi aliran kas pada perusahaan. Dengan
adanya laporan arus kas para stakeholder dapat mengetahui ikhtisar perubahan kas yang terjadi.
Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran tunai oleh perusahaan dalam suatu
periode. Horngren, Sunclem Elliot 2000:69. Harahap 2006:257 Laporan arus kas memberikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan.
Menurut Munawir 2000:194 laporan sumber dan penggunaan kas aliran kas adalah perubahan
kas sesudah satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukan dari mana sumber dan penggunan- penggunaannya.Menurut Brigham dan Houston
2001:47 Arus kas adalah arus kas masuk operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan
untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa mendatang.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap arus kas yang masuk
cash inlow maupun keluar cash outlow yang menggambarkan penerimaan ataupun
pengeluaran perusahaan tunai yang dilakukan oleh perusahaan untuk membiayai operasional
perusahaan sesudah satu periode anggaran terctatat pada laporan arus kas. Laporan arus kas
memberi alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan dari mana sumber dan
penggunan-penggunaannya. Selain itu laporan arus kas menyediakan informasi yang relevan
terhadap penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan yang dapt digunakan bagi pihak-
pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
Ada beberapa hal yang dapat dilihat dari perubahan arus kas yang terjadi pada suatu
periode anggaran pada perusahaan. Perubahan- perubahan itu menimbulkan efek membesar atau
mengecilnya kas pada suatu perusahaan.
Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas cash
inlows dan arus keluar cash outlows. Apabila
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
79
Pengaruh Ratio Keuangan terhadap Modal Kerja Perbankan di Indonesia
arus kas yang masuk lebih besar dari arus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan
positive cash lows, dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar
maka arus kas yang tejadi akan negative cash lows. Laporan arus kas merupakan salah satu
laporan keuangan pokok yang dibutuhkan dalam setiap laporan keuangan suatu perusahaan yang
berguna untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar pada periode
tertentu.
Menurut Pakpahan 2009 Sebagai bahagian dari laporan keuangan, laporan arus kas
merupakan alat komunikasi artinya bahwa laporan arus kas adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengkomunikasikan kas dari suatu perusahaan tersebut. Dengan laporan arus kas para pemakai
dapat mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk
likuiditas dan solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam
rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
Laporan arus kas yang tercakup dalam laporan tahunan kas. Lebih lanjut, menganalisa
semua perubahan yang mempengaruhi kas dan setara kas dalam kategori operasi, investasi dan
pendanaan dari suatu perusahaan sesudah suatu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo
awal dan saldo akhir kas dan setara kas. Harahap, 2006:257
Tujuan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas. Informasi arus kas membantu pemakai untuk menilai Kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan kas, Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban, Penyebab terjadinya
perbedaan antara laba dan arus kas terkait, Pengaruh kegiatan investasi dan pembiayaan
pendanaan yang menggunakan kas dan yang tidak non kas terhadap posisi keuangan
perusahaan.
Dengan adanya laporan arus kas akan memudahkan manajemen perusahaan dalam
memprediksi kas atau arus kas masa yang akan datang. Mengevaluasi pengambilan keputusan
manajemen. Tidak hanya itu saja, dengan adanya laporan arus kas yang disusun pada setiap
periode anggaran akan membantu manajemen perusahaan dalam melaporkan kegiatan investasi
perusahaan, menentukan pembayaran deviden dan memperkirakan arus kas masa yang akan
datang.
Menurut Harahap 2006:257 laporan laba atau rugi yang berasal dari bukan kegiatan operasional
seperti penjualan peralatan atau aktiva tetap lainya tidak termasuk sebagai kegiatan operasional.
Kas yang diterima dari kegiatan ini dimasukkan sebagai kegiatan investasi atau keuangan mana
yang lebih dominan.
Investasi adalah semua transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas
investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan.Arus kas masuk terjadi jika kas
diterima dari hasil atau pengambilan investasi yang dilakukan sebelumnya misalnya dari
hasil atau penjualan.Pendanaan merupakan arus kas yang menyebabkan perubahan dalam
struktur modal atau pinjaman perusahaan. Arus kas merupakan kegiatan mendapatkan dana
untuk kepentingan perusahaan. Arus kas keluar adalah pembayaran kepada pemilik dan kreditor.
Harahap, 2006:257
Kerangka Konseptual
Hipotesis
pada penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat perbedaan signiikan antara
perbandingan arus kas pada perusahaan man- ufaktur di Indonesia sebelum dansesudah kri-
sis keuangan global.
Ha : Terdapat perbedaaan signiikan antara acash low pada perusahaan manufaktur di Indo-
nesia sebelum dansesudah krisis keuangan global.
Analisis Arus Kas Analisis Arus Kas
Sebelum Krisis Global Sesudah Krisis Global
Arus Kas Operasi Arus Kas Operasi
Arus Kas Investasi Arus Kas Investasi
Arus Kas Pendanaan Arus Kas Pendanaan
Arus Kas Akhir Tahun Arus Kas Akhir Tahun
80
Jurnal Visioner Strategis M a r z u k i
METODELOGI PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2006 sampai tahun 2010, dan populasi menurut Arikunto 2002:108 adalah
keseluruhan dari subjek penelitian semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Sedangkan
menurut Indriantoro 2002:115 populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu
yang mempunyai karakteristik tertentu.
Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria. Saat ini keseluruhan perusaaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 181 perusahaan yang tergolong menurut jenis
usahannya yaitu : Industri Dasar dan Kimia Basic Industry and Chemical,
Aneka Industri Miscellaneous
Industry, Industri barang
konsumsi Consumer Goods Industry, Sampel menurut Arikunto 2002:108
adalah sebagian dari populasi yang akan mewakili keseluruhan populasi tersebut. Dari
populasi di atas maka metode penarikan sampel menggunakan Non-Probability Random Sampling
atau pemilihan sampel secara tidak acak dengan metode Purposive Sampling.Purposive Sampling
yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Dengan tujuan untuk mendapatkan sampel
yang representative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang yang telah go
public di Bursa Efek Indonesia yang bergerak
pada sektor textile dan garment 2. Perusahaan textile dan garment yang telah
listing sebelum periode penelitian. 3. Perusahaan textile dan garment yang mener-
bitkan laporan keuangannya secara berkala dan telah diaudit oleh akuntan publik.
Berdasarkan kriteria di atas maka yang
dijadikan sampel pada penelitian ini adalah:PT. Polychem, PT. Argo Pantes, PT. Delta Dunia
Petronindo, PT. Ever Shine, PT. Indorama Syntetic, PT. Karwelll, PT. Apac Citra Centertex,
PT. Panasia Filament, PT. Pan Brother, PT. Asia Pasiik Fiber, PT. Roda Vivatex, PT. Ricy Putra
Globalindo, PT. Sunson Textile Manufaktur, PT. Taijin Indonesia, PT. UNITEX
Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder
yang di peroleh melalui directory pasar modal yang dikeluarkan oleh Indonesia Stock Excange
Bursa Efek Indonesia yang dimuat pada webside www.idx.co.id
. Data yang diambil dari laporan keuangan adalah laba bersih setelah pajak, total
aktiva, modal sendiri, Jumlah arus kas dan setara kas tahunan, arus kas operasional, arus kas
investasi, arus kas pendanaan, jumlah pelunasan hutang, dan pembayaran deviden . Pengumpulan
data dilakukan dengan caraCross Section Pooling Data dari perusahaan manufaktur.
Cross Section Pooling Data dilakukan
dengan cara menjumlahkan perusahaan textile dan garment yang mampu memenuhi kriteria
sampel yang telah ditentukan sesudah periode sebelum dan sesudah krisis keuangan global.
Yaitu pada tahun 2006-2010, dengan asumsi tahun 2006-2007 merupakan periode sebelum
krisis global dan 2008-2010 merupakan periode sesudahkrisis global. Data keuangan yang
digunakan adalah laporan keuangan semesteran dari perusahaantextile dan garment yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Metode pengumpulan data
yang digunakan Metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya Arikunto, 2002: 206. Metode
dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengambil data laporan keuangan perusahaan
asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006-2010. Data diperoleh melalui
penggunaan fasilitas internet dengan situs resmi Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id. Selain
metode tersebut juga menggunakan Metode studi pustaka yaitu metode yang digunakan dengan
memahami literatur-literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian
dan juga pengumpulan data dengan membaca buku-buku dan sumber bacaan yang relevan,
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
81
Pengaruh Ratio Keuangan terhadap Modal Kerja Perbankan di Indonesia
seperti buku-buku manajemen keuangan, analisis laporan keuangan, dasar-dasar analisis laporan
keuangan.
Deinisi Operasional Variabel Arus kas operasi
merupakan arus kas masuk dan keluar dari kegiatan operasional perusahaan.
Arus kas dari kegiatan operasi merupakan arus kas yang berasal dari aktiitas penghasil utama
pendapatan perusahaan. Kegiatan ini melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang masuk ke dalam
penentuan laba bersih dalam laporan laba rugi.
Arus kas investasi
merupakan arus kas masuk dan keluar dari aktivitas investasi.arus kas
dari aktiitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber
daya yang diperoleh perusahaan yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas
masa depan.
Arus kas pendanaan
merupakan arus kas masuk cash inlows dan kas keluar cash
outlows dari aktivitas pendanaan. Arus kas yang berasal dari aktiitas ini merupakan arus kas yang
menyebabkan perubahan dalam struktur modal atau pinjaman perusahaan.
Arus kas akhir tahun
merupakan informasi posisi kas pada akhir periode laporan arus kas
cash lows.Dari arus kas akhir tahun kita dapat menemukan informasi apakah kondisi jumlah
kas yang tersimpan bernilai positif atan negatif. Jika nilainya positif, maka dapat diartikan bahwa
arus kas masuk cash inlows lebih besar dari kas keluar cash outlows.
Metode Analisis Data Analisis deskriptif
yaitu proses pengumpulan, penyajian, dan meringkas berbagai karakteristik
dari data dalam upaya untuk menggambarkan data tersebut secara memadai. Singgih,
2003:32 Alat analisis data ini disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi absolute
yang menggambarkan angka-angka prosentase , rata-rata, median, kisaran, standar deviasi.
Metode analisis komparatif
yaitu teknik analisis data yang dilakukan melalui analisis
perbandingan. Penelitian dimaksudkan untuk melihat adanya perbandingan arus kas cash
lows pada tahun 2006-2007 diasumsikan sebagai periode sebelum krisis keuangan global
dan tahun 2008-2010 diasumsikan sebagai periode sesudah krisis keuangan global.
Pengujian Hipotesis
Untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini dan pengujian terhadap hipotesis penelitian,
selanjutnya langkah pengujian hipotesis yang akan dilakukan setelah data yang diperoleh dari
laporan arus kas dirangkumkan dalam bentuk tabel diuji dengan menggunakan program SPSS
17.0. Adapun metode yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah menggunakan
dengan menggunakan metode Paired- Sample T- Test.
Paired-samples T-Test atau uji berpasangan merupakan uji parametrik yang digunakan untuk
menguji hipotesis sama atau tidak berbeda N0 diantara dua variabel. Data berasal dari dua
pengukuran atau dua periode pengamatan yang berbeda yang diambil dari subjek penelitian
yang sama atau satu pengukuran berasal dari subjek yang dipasangkan. Setelah melakukan
perhitungan pengujian statistik Paired- Sample T-Test
menggunakan program SPSS 17.0. untuk dapat menentukan apakah hipotesis Ha atau Ho
yang ditolak, adalah dengan melihat Asymp. Sig.2-tailed. Jika Asymp.Sig.2-tailed α,
maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika Asymp.Sig.2-tailed α, maka Ha ditolak.
Sedangkan α yang dipakai adalah 5.
HASIL PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak pada sektor textile dan
garment pada tahun 2006-2010 yang kemudian
diasumsikan dan membaginya menjadi dua periode, yaitu tahun 2006-2007 diasumsikan
sebagai periode sebelum krisis keuangan global dan tahun 2008-2010 diasumsikan sebagai
periode sesudah krisis keuangan global.
Berdasarkan hasil uji hipotesis arus kas operasional menunjukkan bahwa Tidak Terdapat
perbedaan signiikan antara perbandingan arus kas operasi pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI sebelum dansesudah krisis keuangan global.
82
Jurnal Visioner Strategis M a r z u k i
Tabel 1 Hasil Paired Sample t-test Arus Kas Operasi
Keterangan Paired Sample t-test
arus kas operasi sebelum dan sesudah
krisis keuangan global
Rata-rata uji beda Standar deviasi uji beda
Nilai t uji beda Sig. 2-tailed
-120906,96667 432668.03721
-1.531 0,137
Dari tabel di atas menunjukkan nilai rata-rata uji beda sebesar 120906,96667 dan nilai t
hitung
-1.531 t
tabel
df= 9;5 2,262 signiikansi 2- tailed adalah sebesar 0,137. Dimana nilai ini
lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan untuk uji t ini yaitu sebesar 0,05, sehingga Ha
ditolak . Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signiikan antara
arus kas operasi sebelum krisis keuangan global dengan sesudahkrisis keuangan global.
Berdasarkan arus kas investasi hasil ujian hipotesis adalah Tidak Terdapat perbedaan
signiikan antara perbandingan arus kas Investasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI sebelum dan sesudah krisis keuangan global.
Tabel 2 Hasil Paired Sample t-test Arus Kas Investasi
Keterangan Paired Sample
t-test arus kas investasi sebelum
dan sesudah krisis keuangan global
Rata-rata uji beda Standar deviasi uji beda
Nilai t uji beda Sig. 2-tailed
46338,20000 312714,33501
0,812 0,424
Dari tabel di atas menunjukkan nilai rata- rata uji beda sebesar 46338,20000 dan nilai t
hitung
0,812 t
tabel
df= 9;5 2,262 signiikansi 2- tailed adalah sebesar 0,424. Dimana nilai ini
lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan untuk uji t ini yaitu sebesar 0,05, sehingga Hi
ditolak. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signiikan antara
arus kas operasi sebelum krisis keuangan global dengan sesudahkrisis keuangan global.
Arus Kas Pendanaan hasilnya adalah Tidak Terdapat perbedaan signiikan antara perbandingan
arus kas pendanaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI sebelum dansesudah krisis
keuangan global.
Tabel 3 Hasil Paired Sample t-test Arus Kas Pendanaan
Keterangan Paired Sample t-test
arus kas pendanaan sebelum dan sesudah
krisis keuangan global
Rata-rata uji beda Standar deviasi uji beda
Nilai t uji beda Sig. 2-tailed
136454.60000 854636.91917
0,875 0,389
Dari tabel di atas menunjukkan nilai rata- rata uji beda sebesar 46338,20000 dan nilai t
hitung
0,812 t
tabel
df= 9;5 2,262 signiikansi 2- tailed adalah sebesar 0,424. Dimana nilai ini
lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan untuk uji t ini yaitu sebesar 0,05, sehingga Hi
ditolak . Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signiikan antara
arus kas operasi sebelum krisis keuangan global dengan sesudahkrisis keuangan global.
Arus Kas Akhir Tahun juga Tidak Terdapat perbedaan signiikan antara perbandingan arus
kas akhir tahun pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebelum dansesudah krisis
keuangan global.
Tabel 4 Hasil Paired Sample t-test Arus Kas Pendanaan
Keterangan Paired Sample t-test
arus kas pendanaan sebelum dan sesudah
krisis keuangan global
Rata-rata uji beda Standar deviasi uji beda
Nilai t uji beda Sig. 2-tailed
-29782,50000 91733,64249
-1,778 0,086
Dari tabel di atas menunjukkan nilai rata-rata uji beda sebesar -29782,50000, dan nilai t
hitung
- 1,778 t
tabel
df= 9;5 2,262 signiikansi 2- tailed adalah sebesar 0,086. Dimana nilai ini
lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan untuk uji t ini yaitu sebesar 0,05, sehingga Hi
ditolak . Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signiikan antara
arus kas operasi sebelum krisis keuangan global dengan sesudah krisis keuangan global.
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
83
Pengaruh Ratio Keuangan terhadap Modal Kerja Perbankan di Indonesia
Berdasarkan penyajian data hasil penelitian beserta pengolahannya yang bersumber
dari laporan keuangan arus kas perusahaan- perusahaan manufaktur yang bergerak pada
sektor textile dan garment, diperoleh hasiL uji statistik data di atas dapat disimpulkan bahwa
keseluruhan variabel yang di teliti pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya perbandingan yang
signiikan antara arus kas perusahaan textile dan garment sebelum dan sesudah krisis keuangan
global.
Hal ini berarti perusahaan mampu mengelola kas dengan baik dan perusahaan mampu
mengalokasikan kas serta menginvestasikan kas pada sumber-sumber yang tepat dan melakukan
penggunaan kas sesuai dengan kebutuhan serta kewajiban perusahaan seperti untuk pembayaran
deviden, pembayaran hutang jangka panjang dan pembayaran bunga.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis laporan arus kas perusahaan manufaktur yang bergerak pada
sektor textile dan garment pada periode sebelum dan periode sesudah dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : 1. Tidak terdapat perbedaan yang signiikan an-
tara arus kas periode sebelum dan sesudah krisis global. Dikarenakan hasil uji paired
sample T-test menunjukkan nilai signiikansi
2-tailed seluruh variabel pada penelitian ini lebih besar dari batas probabilitas yang
ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Oleh karena itu pada penelitian ini Ha ditolak dan Ho diteri-
ma.
2. Pada variabel arus kas operasi sebelum dan sesudah krisis keuangan global, hasil uji hi-
potesis melalui uji statistik non parametrik dengan metode paired sample t-test menun-
jukkan nilai signiikansi 2-tailed untuk arus kas operasi pada penlitian ini adalah sebesar
0,137 lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Oleh karena itu
pada penelitian ini Ha ditolak dan Ho diteri- ma. Artinya tidak terdapat perbandingan sig-
niikan antara arus kas operasi sebelum dan sesudah krisis keuangan global.
3. Pada variabel arus kas investasi sebelum dan sesudah krisis keuangan global, dari hasil uji
hipotesis dengan uji statistik non parametrik dengan metode paired sample t-test menun-
jukkan nilai signiikansi 2-tailed untuk arus kas operasi pada penlitian ini adalah sebesar
0,137 lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. oleh karena itu
pada penelitian ini Ha ditolak dan Ho diteri- ma. Artinya tidak terdapat perbandingan sig-
niikan antara arus kas investasi sebelum dan sesudah krisis keuangan global.
4. Pada variabel arus kas pendanaan sebelum dan sesudah krisis keuangan global, dari hasil
uji hipotesis dengan uji statistik non paramet- rik dengan metode paired sample t-test me-
nunjukkan nilai signiikansi 2-tailed untuk arus kas operasi pada penlitian ini adalah se-
besar 0,137 lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. oleh kare-
na itu pada penelitian ini Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak terdapat perbandingan
signiikan antara arus kas pendanaan sebelum dan sesudah krisis keuangan global.
5. Pada variabel arus kas akhir tahun sebelum dan sesudah krisis keuangan global, dari hasil
uji hipotesis dengan uji statistik non paramet- rik dengan metode paired sample t-test meun-
jukkan nilai signiikansi 2-tailed untuk arus kas operasi pada penelitian ini adalah sebesar
0,137 lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Oleh karena itu
pada penelitian ini Ha ditolak dan Ho diteri- ma. Artinya tidak terdapat perbandingan sig-
niikan antara arus kas akhir tahun sebelum dan sesudah krisis keuangan global.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang diharapkan dapat membantu pihak
manajemen untuk menentukan kebijakan perusahaan sehubungan dengan perencanaan dan
pengelolaan arus kas guna terjaganya kestabilan kas yang dimiliki perusahaan.
1. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor serta pengambilan keputusan
84
Jurnal Visioner Strategis M a r z u k i
yang tepat sehubungan dengan investasinya. Selain itu, investor juga harus mempertim-
bangkan faktor di luar kebijakan perusahaan seperti kondisi pasar yang terjadi serta faktor-
faktor eksternal yang lain karena hal ini se- cara tidak langsung akan mempengaruhi cash
low perusahaan.
2. Diharapkan perusahaan textile dan garment tetap menjaga kestabilan kinerja keuangan
terutama kemampuan memperoleh laba pada khususnya. Sehingga perusahaan tetap dapat
melakukan investasi pada sumber-sumber daya yang produktif dan bisa menutupi pen-
geluaran modal dan pembayaran deviden
3. Penelitian ini hanya menggunakan nilai-nilai arus kas aktiitas pada laporan arus kas tahu-
nan yang diklasiikasikan menjadi, arus kas aktiitas operasi, arus kas aktiitas investasi,
arus kas aktivitas pendanaan dan arus kas akhir tahun atau akhir periode yang diukur
dengan nominal jumlah arus kas pada ma- sing-masing aktiitas.
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
85
Pengaruh Ratio Keuangan terhadap Modal Kerja Perbankan di Indonesia
REFERENSI Arikunto, Suharsimi. 2002. ”Prosedur penelitian Suatu pendekatan Praktek”. PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston.2001.”Manjemen Keuangan”, Salemba Empat. Jakarta Harahap, Sofyan Syafri. 2006 “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”, PT Raja Graindo Persada,
Jakarta
. 2006“Teori Akutansi Laporan Keuangan”, PT Bumi Aksara, Jakarta Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen”
. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta
Munawir. 2000. ”Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta, Pakpahan, Hombar. 2009. ”Pengertian Kas”, http:ilmucomputer2.blogspot.com200910
pengertian- kas.html
Singgih, Santoso. 2003. “ Statistik Deskriptif ”, Andi. Yogyakarta. Riyanto, Bambang. 2001. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi Keempat. BPFE.
Yogyakarta, www.idx.co.id
86
Jurnal Visioner Strategis M a r z u k i
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
87
Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan...
JURNAL VISIONER STRATEGIS
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 ISSN: 2338-2864