1.Emotional and Psychological Pengendalian emosi dan psikologi, 2.Intellectual and Spiritual Pengembangan pemikiran dan kerohanian,
3.Vocational and Survival Keterampilan kerja dan keterampilan bersosial serta bertahan hidup.
Therapeutic Community melihat dampak dari akibat Penyalahgunaan Narkoba yang dapat merusak nilai-nilai kehidupan manusia, antara lain;
b. Gangguan Emosi Kejiwaan. c. Gangguan Sosial.
d. Gangguan Perilaku. e. Gangguan Fisik.
3. Pengawasan
Temuan penelitian di PSPP Insyaf Summatera Utara terkesan hubungan antara sesama penghuni cukup baik. Setiap penghuni memiliki tingkat kecanduan
narkotika yang berbeda sehingga mereka dikelompokan dalam beberapa program. Program yang dimaksud terdiri dari, Pelayanan untuk ketergantungan yakni; Entry
Unit, Primary dan Re-entry A, sedangkan untuk pelayanan yang coba-coba adalah Program Re-entry B. Entry Unit yang disebut juga sebagai program detoksifikasi
dengan jangka waktu perawatan selama 3 bulan, primary dengan jangka waktu perawatan selama 6 bulan dan Re-entry A dengan jangka waktu 6 bulan. Sedangkan
Re-entry B dengan jangka waktu 12 bulan, program ini yang paling banyak jumlah penerima manfaatnya.
Universitas Sumatera Utara
Program Entry Unit dan Primary berada dalam satu kawasan, sehingga antara penerima manfaat bisa saling berkomunikasi. Sedangkan untuk program-
program yang lainnya berada dalam kawasan yang terpisah, para penerima manfaat saling bersosialisasi pada saat kegiatan diluar program pengelompokan, seperti
kegiatan olahraga, kegiatan pembersihan, acara Hari Kemerdekaan dan sebagainya. Sejak berdirinya tempat rehabilitasi PSPP Insyaf sampai dengan hari ini belum
pernah terjadi perselisihan diantara penerima manfaat. Hubungan mereka berjalan harmonis.
Jika salah satu penerima manfaat tersebut melakukan kesalahan, maka sanksi yang di berikan berasal dari rekan-rekan penerima manfaat itu sendiri namun
tetap dalam bimbingan dan pengawasan oleh petugas. Pengawasan dalam PSPP Insyaf tidak berjalan maksimal, karena jumlah pekerja sosial tidak sebanding
dengan penerima manfaat.
Grafik 2.
30 100
12 78
4 20
40 60
80 100
Lem Inhalen Sabu-sabu
Psikotropika Ecstacy
Psikotropika Ganja
Narkotika Putaw
Narkotika
Jumlah Kasus Penyalahgunaan NAPZA Berdasarkan Jenis NAPZA Pada Penerima Manfaat Terpadu PSPP- Insyaf Tahun
Anggaran 2012
Lem Inhalen Sabu-sabu Psikotropika
Ecstacy Psikotropika Ganja Narkotika
Putaw Narkotika
Universitas Sumatera Utara
Grafik 3
Berdasarkan jumlah kasus penyalahgunaan NAPZA dari jenis Napza yang diterima oleh penerima manfaat terpadu PSPP Insyaf Tahun Anggaran 2012 dan
2013 jenis NAPZA yang banyak digunakan oleh penerima manfaat di PSPP Insyaf adalah shabu-shabu dan ganja. Untuk kasus penyalahgunaan NAPZA jenis shabu-
shabu berjumlah 141 orang. Untuk jenis Ganja berjumlah 107 orang. Untuk pengguna lem berjumlah 12 orang. Pengguna alkohol berjumlah 9 orang, dan
penyalahgunaan NAPZA jenis Putaw berjumlah 2 orang. Dengan demikian dari data diatas terlihat kasus penyalahgunaan NAPZA didominasi oleh pengguna
shabu-shabu dan ganja.
141 107
2 8
12 9
20 40
60 80
100 120
140 160
Sabu-sabu Psikotropika
Ganja Narkotika Putaw Heroin
Bendzodiazepin pil
Lem Inhalen Alkohol
Jumlah Kasus Penyalahgunaan NAPZA Berdasarkan Jenis NAPZA Pada Penerima Manfaat Terpadu PSPP Insyaf SUMUT
Tahun 2013
Sabu-sabu Psikotropika Ganja Narkotika
Putaw Heroin Bendzodiazepin pil
Lem Inhalen Alkohol
Universitas Sumatera Utara
4. Komunikasi dengan Keluarga