Bagi penulis, penelitian ini menjadikan penambah pengalaman dan

14

b. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik, sehingga anak didik memiliki karakter luhur dan menerapkannya baik dalam konteks keluarga, masyarakat, dan sebagai warga Negara Agus Wibowo, 2012: 36. Sedangkan Pendidikan karakter menurut Kemendiknas 2011: 5 adalah sebagai penanaman nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan pengertian Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter luhur kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pentingnya Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek teori pengetahuan cognitive, perasaan feeling , dan tindakan action. Menurut Thomas Lickona dalam Masnur Muslich 2011: 29, tanpa ketiga aspek ini maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan. Dengan kecerdasan emosi seorang anak akan dapat 15 berhasil dalam menghadapi segala tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembanagkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara UU No 20, 2003: 3. Amanat UU No 20 Tahun 2003 dengan jelas menunjukan bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah pengembangan potensi diri peserta didik menjadi kemampuan dengan dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan, kepribadian, akhlak mulia, dan kemandirian. Dengan demikian, pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam membangun karakter pemuda.Penanaman karakter dalam pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk dilaksanakan, mengingat perlunya pembentukan karakter melalui kegiatan positif yang diharapkan mampu membentuk karakter secara optimal. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik, sehingga anak didik memiliki karakter luhur dan menerapkannya baik dalam konteks keluarga, masyarakat, dan sebagai warga Negara Agus Wibowo, 2012: 36. Definisi tersebut mempertegas bahwa pendidikan karakter semakin perlu dilaksanakan sedini mungkin, sehingga pengembangan nilai-nilai luhur kepada peserta didik dapat optimal dan menyeluruh. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran 16 atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa YME, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil . Dalam pendidikan karakter, semua komponen stakeholders harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Sedangkan di luar pendidikan sekolah, pendidikan karakter dapat diterapkan melalui pendidikan berbasis masyarakat, dengan mengoptimalkan peran masyarakat dalam upaya pembentukan karakter. Pendidikan karakter berbasis masyarakat tersebut dapat diterapkan melalui kegiatan organisasi kepemudaan yang mana merupakan wadah perkumpulan pemuda yang bertujuan untuk pemberdayaan serta pembinaan pemuda, selain itu juga terdapat tiga bagian penting pengembangan yaitu kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan. Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.