Metode pengumpulan data METODE PENELITIAN

43

E. Instrument penelitian

Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Suharsini Arikunto,2002:136. Pemilihan instrument penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber data, waktu, dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul. Berdasakan pada metode yang dipakai dalam penelitian ini, maka pengumpulan data menggunakan peneliti : 1. Lembar observasi Lembar observasi berfungsi untuk mencatat aktivitas, peristiwa dan hal-hal yang dianggap bermakna dan berguna dalam penelitian dengan menggunakan informasi yang berrupa catatan harian, daftar ceklist dan lembar kemungkinan. Catatan harian dan lembar kemungkinan, peneliti gunakan untuk mengamati aktivitas saat kegiatan berlangsung, baik pengamatan partisipan maupun non partisipan.Cara menggunakan catatan harian dan lembar kemungkinan adalah mencatat informasi yang didapatkan setiap saat dilapangan, sedangkan lembar ceklist untuk mengevaluasi yang telah terkumpul dengan tujuan penelitian atau belum. 44 2. Lembar Wawancara Sesuai degan metode wawancara dalam penelitian ini, isi lembar wawancara bersifat terbuka maksudnya responden diminta memberikan informasi sebanya mungkin dari pertanuyaan yang diajukan peneliti 3. Pedoman Dokumentasi Digunakan untuk menggali data atau informasi subjek yang tercatat sebalumnya, yang bisa diperoleh dari catatan tertulis, foto kegiatan maupun peristiwa-peristiwa tertentu.Data dokumentasi diatur dan dibedakan menurut klasifikasi sumber yang ada untuk memberi bobot data sesuai dengan ubahan yang dianalisis.

F. Analisis data

Dalam penelitian ini proses analisis data mulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, dari wawancara dengan responden, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumentasi, observasi yang kemudian dideskripsikan dan intrepetasi dari jawaban yang diperoleh. Adapun tahap-tahap teknik analisis data yang digunakan meliputi : 1. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mencari, mencatat dan mengumpulkan semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan, yaitu pencatatan data-data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan berbagai bentuk data yang ada di lapangan yang diturunkan peneliti serta melakukan pencatatan di lapangan. 45 2. Reduksi data Data yang dihasilkan dari wawancara dan dokumen merupakan data mentah yang bersifat acak-acakan dan kompleks, untuk itu peneliti melakukan pemilihan data yang relevan dan bermakna untuk disajikan dengan cara memilih data pokok atau inti memfokuskan pada data mengenai pelaksanaan pendidikan karakter korban penyalahgunaan napza dengan metode Therapeutic Community TC di Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta. 3. Display data Display data adalah data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk laporan sistematis dengan dilengkapi bagan, tabel, gambar, atau foto yang sesuai. Data disajikan dalam bentuk teks naratif berupa informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan karakter korban penyalahgunaan napza melalui metode Therapeutic Community TC di Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta. 4. Penarikan kesimpulan Data yang telah diproses lalu diambil kesimpulan yang objektif. Selanjutnya kesimpulan itu akan diverifikasi dengan cara melihat reduksi data maupun display data seehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari permasalahan penelitian. 46

G. Keabsahan data

Lincoln dan Guba Moleong,2011:175 menjelaskan untuk memeriksa data pada penelitian kualitatif deskriptif antara lain digunakan taraf kepercayaan data credibility. Teknik yang digunakan untuk melacak credibility dalam penelitian ini yaitu teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu Moleong, 2011:178. Keuntungan ,menggunakan metode triangulasi ini adalah dapat mempertinggi validitas, mengukur kedalaman hasil penelitian sebagai pelengkap apabila data dari sumber pertama masih ada kekurangan. Agar data yang diperoleh itu semakin dapat dipercaya maka data yang diperoleh tidak hanya dicari dari satu sumber saja tetapi juga dari sumber-sumber lain yang terkait dengan subyek penelitian Nasution 1992: 116. Disamping itu, agar data yang diperoleh dapat lebih dipercaya maka informasi atau data yang diperoleh dari hasil wawancara dilakukan pengecekan lagi melalui pengamatan. Sebaliknya data yang diperoleh dari pengamatan juga dilakukan pengecekan lagi melalui wawancara atau menanyakan kepada responden. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta

Provinsi D.I. Yogyakarta sebagai kota pelajarpendidikan, budaya, pariwisata dan sebutan yang lainnya dengan tingkat heterogenitas dan mobilitas yang tinggi, disebabkan banyaknya remaja pemuda dari berbagai daerah di Indonesia maupun manca negara yang menuntut ilmu dengan latar belakang sosial yang berbeda-beda, serta banyaknya wisatawan asing maupun domestik yang datang dengan latar belakang budaya yang sangat berbeda menyebabkan provinsi D.I. Yogyakarta sangat rawan permasalahan penyalahgunaan NAPZA. Seiring dengan perkembangannya, pemerintah telah memberlakukan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Dalam Undang- Undang ini disebutkan bahwa “Setiap pengguna narkoba yang setelah vonis pengadilan terbukti tidak mengedarkan atau memproduksi narkotika, dalam hal ini mereka hanya sebatas pengguna saja, maka mereka berhak mengajukan untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi”. Melihat hal tersebut, Undang- Undang ini memberikan kesempatan bagi para pecandu yang sudah terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika agar dapat terbebas dari kondisi tersebut dan dapat kembali melanjutkan hidupnya secara sehat dan normal. Propinsi D.I Yogyakarta tahun 2003 atas prakarsa Gubernur didirikan panti rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA yaitu, Panti Sosial Pamardi Putra PSPP ”Sehat Mandiri” yang mulai operasional tahun 2004 dan masih dibawah wewenang Seksi Anak Nakal dan Korban Napza Dinas Sosial