23
d. Faktor penyebab penyalahgunaan Napza
Berdasarkan penelitian Dadang Hawari Hawari,2004:149 bahwa faktor yang berperan terhadap penyalahgunaan Napza adalah :
1 Factor kepribadian antisosial atau psikopatik
2 Kondisi kejiwaan, kecemasan atau depresi
3 Kondisi keluarga yang meliputi keutuhan keluarga, kesibukan orang tua,
dan hubungan antar orang tua dan anak. 4
Kelompok teman sebaya 5
Narkoba itu sendiri, mudah diperoleh dan tersedia di pasaran baik resmi maupun tidak resmi
easy availability
.
e. Dampak Penyalahgunaan Napza
Menurut Agus Dariyo 2002:33 dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan Napza,yaitu:
1. Kepribadian adiksi
addiction personality
Individu yang mengalami kepribadian adiksi ditandai dengan suka menyembunyikan tindakan atau motif perilaku, berpura-pura, berbohong,
menipu, ingkar janji. Secara intelektual, individu akan mudah lupa, tidak dapat berkonsentrasi, sehingga menimbulkan penurunan kapasitas berpikir
dan penurunan kemampuan mengambil keputusan dalam hidupnya, memang memiliki masalah dengan obat-obatan dan alcohol, yakni baik
fisik, mental, emosional, maupun spiritual. 2.
Gangguan kesehatan tubuh Gangguan kesehatan tubuh yang dialami penyalahguna narkoba
yaitu: adiksi ketergantungan, infeksi paru-paru, infeksi jantung, penularan penyakithepatitis C,B, dan AIDS atau HIV, Impotensi,
kecacatan pada bayi, kematian karena overdosis, dan infeksi.
24 Sedangkan gangguan yang dialami pecandu narkoba menurut Isep Zainal
2009:170 meliputi : a
Kerusakan fisik dengan munculnya berbagai kelainan fisik hingga timbulnyua berbagai penyakit fisik dari yang ringan sampai yang berat dan
menular. b
Kerusakan psikologis dengan munculnya berbagai gangguan jiwa hingga penyakit jiwa neurotic-psikotik.
c Kerusakan sosial dengan munculnya berbagai
pattern of social behavior
yang abnormal yang mengganggu dirinya, keluarganya dan lingkungan sosialnya.
d Kerusakan spiritual dengan munculnya kehampaan dan krisis spiritual.
f. Karakteristik Korban penyalagunaan Napza
Agus Dariyo 2002:3 menyebutkan bahwa para penyalaguna napza meliputi :
1 Meghindar, meingisolasi diri sendiri dan menolak tanggung jawab.
2 Mengendalikan pihak lain, termasuk perilaku manipuilatif bahkan
kekerasan. 3
Menyakiti diri, mulai dari melukai hingga usaha nunuh diri. 4
Mengorbankan pihak lain, dilakukan sebagai usaha memenuhi kebutuhan akan napza.
5 Menipu, ditujukan untuk terus mendapatkan narkoba menyelubungi
perilaku ketergantungan. 6
Sulit beradaptasi dengan lingkungan, termanifestasi kedalam perilaku- perilaku beresiko, misalnya kekacauan rumah tangga, melakukan aksi
kekerasan terhadap anak sehingga menyisakan problem emosional berkepanjangan, kinerja yang buruk di sekolah maupun tempat kerja,
melanggar aturan lalu lintas dan sebagainya.
25
3. Metode Therapeutic Community TC
a. Pengertian Metode Therapeutic Community TC
Menurut Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Napza Departemen Sosial 2003:24 Therapeutic Community TC adalah satu
lingkungan dimana sekelompok individu yang sebelumnya hidup “terasing’ dari masyarakat umum, berupaya mengenal diri sendiri serta belajar menjalani
kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip yang utama dalam hubungan antar individu, sehingga mereka mampu mengubah perilaku yang selama ini tidak
sesuai dengan norma-norma sosial ke arah perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat.
Sedangkan menutur R. Suprayogo 2008:48 mendefinisikan metode Therapeutic Community TC sebagai metode yang menerapkan konsep bagi dan
untuk pecandu
addict to addict
dimana mereka membantu pemulihan dirinya sendiri dengan membantu pemulihan pecandu lainnya
man to help to help him self.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan Metode
Therapeutic Community TC
adalah metode yang didalamnya diciptakan suatu lingkungan yang terdiri dari korban penyalahgunaan napza yang berkumpul secara terorganisasi dan
terstruktur yang mempunyai masalah yang sama dan memiliki tujuan yang sama yaitu sama-sama berubah dari perilaku yang selama ini tidak sesuai dengan
norma-norma sosial ke arah perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat.