Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah

8 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas yang tercantum dalam Undang-Undang ini dan dengan peraturan perundangan lainnya, segala sesuatu dengan mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama. Pasal 19 ayat 1 dan 2, menyatakan: 1 “Untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.” 2 “Pendaftaran tersebut dalam ayat 1 pasal ini meliputi: a. Pengukuran perpetaan dan pembukaan tanah; b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut; c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Pasal 20 ayat 2, menyatakan: “Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain” Pasal 28 ayat 3, menyatakan: “Hak guna-usaha dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain” Pasal 35 ayat 2, menyatakan: “Hak guna bangunan dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain”

b. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah

Pasal 3, menyatakan: “Pendaftaran tanah bertujuan a Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan; b untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk Pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar, untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.” Pasal 4 ayat 1, menyatakan: “Untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a kepada pemegang hak yang bersangkutan diberikan sertifikat hak atas tanah.” Pasal 15 ayat 1, menyatakan: “Kegiatan pendaftaran tanah secara sistematik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 1 dimulai dengan pembuatan peta dasar pertanahan” Pasal 20 ayat 1, menyatakan: 9 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas “Bidang-bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 18 dan Pasal 18 diukur dan selanjutnya dipetakan dalam peta dasar pendaftaran.” Pasal 32 ayat 1 dan 2, menyatakan: 1 “Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.” 2 “Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 lima tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut.” Dari penjelasan dan jabaran pasal per pasal, maka dapat ditarik suatu benang merah atau kesimpulan dari isi yang mendukung isu yang diangkat dalam buku profil pertanahan ini, yaitu sebagai berikut: Tabel 2.1 Sintesa Pasal-Pasal Terkait Kepastian Hukum Atas Tanah No. Substansi Sumber 1. Pemberian Hak Atas Tanah: Hak menguasai atas tanah dapat diberikan kepada mereka, baik orang- perorangan maupun bersama-sama serta badan hukum UU No. 5 Tahun 1970 Pasal 4 2. Jaminan Kepastian Hukum Atas Tanah: - Untuk menjamin kepastian hukum atas tanah yang dimiliki, perlu di adakan pendaftaran tanah yang terdiri dari pengukuran perpetaan dan pembukaan tanah, pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak- hak yang dimaksud, serta pemberian surat-surat tanda bukti hak berupa sertifikat hak atas tanah, sebagai alat pembuktian kepemilikan. - Pendaftaran tanah ini juga bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas tanah dan untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam pendataan terhadap bidang-bidang tanahkeperluan tertib administrasi UU No. 5 Tahun 1970 dan PP No. 24 Tahun 1997 3. Peta Dasar Pertanahan: Peta dasar pertanahan dibutuhkan dalam kegiatan pendaftaran tanah, PP No. 24 Tahun 1997 Pasal 20 10 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas No. Substansi Sumber dan untuk dapat menunjukkan batas-batas bidang tanah secara presisi. Sumber: Analisa Penyusun, 2015

2.2 KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN KETIMPANGAN KEPEMILIKAN TANAH