12 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas
No. Substansi
Sumber
reforma agraria. - Program-program penatagunaan tanah yang dilaksanakan, meliputi
pelaksanaan IP4T, penetapan perimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah menurut
fungsi kawasan serta penetapan pola penyesuaian penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan RTRW ini dilakukan
sebagai
salah satu
upaya pemerintah
mendata dan
mengimplementasikan nya sehingga setiap masyarakat memiliki kesempatan dan akses yang sama terhadap tanah dan pemanfaatan
tersebut sesuai dengan apa yang tercantum dalam RTRW yang telah disusun.
- Penguasaan tanah pertanian, baik miliknya sendiri atau kepunyaan orang lain ataupun miliknya sendiri bersama kepunyaan orang lain,
jumlah luasnya tidak boleh melebihi batas maksimum yang ditetapkan. 2010, dan PP
No,16 Tahun 2004
Sumber: Analisa Penyusun, 2015
2.3 PELAYANAN PERTANAHAN
Peraturan yang mengatur mengenai pelayanan pertanahan ini diatur dalam Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus
Pertanahan.
Pasal 3, menyatakan:
“Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan meliputi: a. Pelayanan Pengaduan dan Informasi Kasus Pertanahan;
b. Pengkajian Kasus Pertanahan; c. Penanganan Kasus Pertanahan;
d. Penyelesaian Kasus Pertanahan; dan e. Bantuan Hukum dan Perlindungan Hukum.”
Secara umum, pada Peraturan Kepala BPN telah diatur segala bentuk pelayanan pertanahan beserta tata cara dan ketentuan yang berlaku.
2.4 JAMINAN KETERSEDIAAN
TANAH BAGI
PEMBANGUNAN UNTUK
KEPENTINGAN UMUM
Berikut adalah berbagai peraturan perundang-undangan yang membahas mengenai penyediaan tanah untuk kepentingan umum.
a. UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
Pasal 18, menyatakan:
13 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas
“Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut, dengan memberi ganti
kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur dengan Undang-Undang.”
b. UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Pasal 3; 10; 13; 18 ayat 2; 19 ayat 6; 20 ayat 1 dan 2; 21 ayat 5; 23 ayat 1, 2, dan 3; 24; 28 ayat 2; 29 ayat 2, 4 dan 5; 37 ayat 1; 38 ayat 1, 2, 3,
dan 4; 47 ayat 1 mengenai kerangka waktu tiap tahapan pengadaan tanah bagi pembangunan.
c. Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Pasal 8; 11 ayat 2; 14 ayat 1; 27 ayat 1; 29 ayat 2; 31 ayat 2; 34 ayat 2;
39; 46 ayat 2, 3; 48 ayat 2. Isinya kerangka waktu
Secara umum, peraturan perundang-undangan yang ada hanya mengatur mengenai Kerangka waktu seperti yang terdapat pada UU No. 2 Tahun 2012 dan PP No. 71 tahun
2012. Untuk penyediaan tanahnya, dikembalikan ke masing-masing pihak yang membutuhkan tanah tersebut. Inilah yang harus diperhatikan mengingat urgensinya saat
ini. Berikut adalah sintesa dari tiap-tiap pasal:
Tabel 2.3 Sintesa Pasal-Pasal Terkait Jaminan Ketersediaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum No.
Substansi Sumber
1. Jaminan Ketersediaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum: - Hak-hak atas tanah dapat dicabut sewaktu-waktu dengan memberikan
ganti rugi kepada pemegang hak atas tanah. - Besar nilai transaksi ganti rugi merupakan kesepakatan antara
pemegang hak atas tanah dan yang membutuhkan. - Belum adanya ketentuan kerangka waktu atau lamanya proses ganti
rugi, proses ini masih ditangung oleh pihak yang membutuhkan. - Pemerintah masih mencanangkan adanya suatu lembaga berupa Bank
Tanah sebagai lembaga yang menyimpan atau mencadangkan tanah- tanah sehingga dapat menekan harga tanah yang setiap tahunnya
cenderung naik. UU No. 5 Tahun
1960, UU No.2 Tahun 2012 dan
PP No. 71 Tahun 2012
Mengenai Bank Tanah tidak
tercantum dalam UU dan PP yang
dijadikan sebagai sumber
Sumber: Analisa Penyusun, 2015
14 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas
2.5 TANAH ADAT