PELAYANAN PERTANAHAN JAMINAN KETERSEDIAAN UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agrari UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

12 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas No. Substansi Sumber reforma agraria. - Program-program penatagunaan tanah yang dilaksanakan, meliputi pelaksanaan IP4T, penetapan perimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah menurut fungsi kawasan serta penetapan pola penyesuaian penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan RTRW ini dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah mendata dan mengimplementasikan nya sehingga setiap masyarakat memiliki kesempatan dan akses yang sama terhadap tanah dan pemanfaatan tersebut sesuai dengan apa yang tercantum dalam RTRW yang telah disusun. - Penguasaan tanah pertanian, baik miliknya sendiri atau kepunyaan orang lain ataupun miliknya sendiri bersama kepunyaan orang lain, jumlah luasnya tidak boleh melebihi batas maksimum yang ditetapkan. 2010, dan PP No,16 Tahun 2004 Sumber: Analisa Penyusun, 2015

2.3 PELAYANAN PERTANAHAN

Peraturan yang mengatur mengenai pelayanan pertanahan ini diatur dalam Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan. Pasal 3, menyatakan: “Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan meliputi: a. Pelayanan Pengaduan dan Informasi Kasus Pertanahan; b. Pengkajian Kasus Pertanahan; c. Penanganan Kasus Pertanahan; d. Penyelesaian Kasus Pertanahan; dan e. Bantuan Hukum dan Perlindungan Hukum.” Secara umum, pada Peraturan Kepala BPN telah diatur segala bentuk pelayanan pertanahan beserta tata cara dan ketentuan yang berlaku.

2.4 JAMINAN KETERSEDIAAN

TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM Berikut adalah berbagai peraturan perundang-undangan yang membahas mengenai penyediaan tanah untuk kepentingan umum. a. UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Pasal 18, menyatakan: 13 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas “Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut, dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur dengan Undang-Undang.”

b. UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Pasal 3; 10; 13; 18 ayat 2; 19 ayat 6; 20 ayat 1 dan 2; 21 ayat 5; 23 ayat 1, 2, dan 3; 24; 28 ayat 2; 29 ayat 2, 4 dan 5; 37 ayat 1; 38 ayat 1, 2, 3, dan 4; 47 ayat 1 mengenai kerangka waktu tiap tahapan pengadaan tanah bagi pembangunan. c. Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Pasal 8; 11 ayat 2; 14 ayat 1; 27 ayat 1; 29 ayat 2; 31 ayat 2; 34 ayat 2; 39; 46 ayat 2, 3; 48 ayat 2. Isinya kerangka waktu Secara umum, peraturan perundang-undangan yang ada hanya mengatur mengenai Kerangka waktu seperti yang terdapat pada UU No. 2 Tahun 2012 dan PP No. 71 tahun 2012. Untuk penyediaan tanahnya, dikembalikan ke masing-masing pihak yang membutuhkan tanah tersebut. Inilah yang harus diperhatikan mengingat urgensinya saat ini. Berikut adalah sintesa dari tiap-tiap pasal: Tabel 2.3 Sintesa Pasal-Pasal Terkait Jaminan Ketersediaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum No. Substansi Sumber 1. Jaminan Ketersediaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum: - Hak-hak atas tanah dapat dicabut sewaktu-waktu dengan memberikan ganti rugi kepada pemegang hak atas tanah. - Besar nilai transaksi ganti rugi merupakan kesepakatan antara pemegang hak atas tanah dan yang membutuhkan. - Belum adanya ketentuan kerangka waktu atau lamanya proses ganti rugi, proses ini masih ditangung oleh pihak yang membutuhkan. - Pemerintah masih mencanangkan adanya suatu lembaga berupa Bank Tanah sebagai lembaga yang menyimpan atau mencadangkan tanah- tanah sehingga dapat menekan harga tanah yang setiap tahunnya cenderung naik. UU No. 5 Tahun 1960, UU No.2 Tahun 2012 dan PP No. 71 Tahun 2012 Mengenai Bank Tanah tidak tercantum dalam UU dan PP yang dijadikan sebagai sumber Sumber: Analisa Penyusun, 2015 14 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas

2.5 TANAH ADAT