TUJUAN DAN METODE SISTEMATIKA PENULISAN

6 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas dilakukan di tiap daerah sehingga akan memudahkan untuk penerbitan sertifikat hak atas tanah dan memiliki kepastian hukum.

1.3 TUJUAN DAN METODE

Buku profil pertanahan ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai isu-isu di bidang pertanahan dengan menyajikan data-data terkait kondisi saat ini untuk tiap-tiap bagian yang akan dibahas, serta memberikan ulasan singkat terkait isu-isu pertanahan yang diangkat. Sehingga harapannya akan digunakan sebagai salah satu pertimbangan atau acuan dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan pertanahan di Indonesia kedepannya. Metode yang digunakan dalam penyusunan buku ini adalah melalui pengumpulan data sekunder yang didapat dari literatur seperti buku-buku yang telah dicantumkan pada bagian daftar pustaka serta data primer yang didapat dari penyebaran kuesioner kepada tiap-tiap Kanwil BPN yang tersebar di seluruh Indonesia.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Buku ini disusun kedalam 6 enam bab yang secara garis besar terurai sebagai berikut. Bab 1 satu adalah Pendahuluan yang merupakan Pengantar umum dari profil pertanahan ini. Dalam Pengantar ini, pembaca diharapkan akan mampu memahami amanat UUD pasal 33 ayat 3 dan UUPA yang merupakan peraturan dasar yang mengatur tentang agrariatanah sumber daya, dan akan mampu memahami beberapa isu terkait pengelolaan pertanahan di Indonesia. Bab 2 dua, yaitu Peraturan Perundang-Undangan terkait Pertanahan, menampilkan kaitan-kaitan antar isu pertanahan yang ada di Indonesia dengan peraturan-peraturan pertanahan yang sudah ada. Selanjutnya, Bab 3 tiga adalah Data dan Informasi Pertanahan yang menjelaskan secara rinci data-data yang didapat dari kanwil- kanwil BPN RI terkait pengelolaan pertanahan. Bab 4 empat terkait Ulasan Data dan Informasi Pertanahan sebagai kompilasi serta penjelasan data-data, lanjutan dari Bab ke-3. Lalu, Bab 5 lima yaitu Isu Spesifik Pertanahan yang akan menjelaskan mengenai isu-isu yang ada di tiap daerah terkait pengelolaan pertanahan, seperti konflik tanah adat, sengketa tanah dan lainnya, dan Bab 6 enam memaparkan proyek-proyek pertanahan yang pernah dilaksanakan untuk melihat lesson learned dari implementasi tiap proyek yang pernah dijalankan hingga tahun 2013. +,-,.,-,01-,2345678-+1,-9,::-,0 BAB II PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG PERTANAHAN 7 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas BAB II PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG PERTANAHAN Dasar yuridis negara Indonesia sebagai negara hukum tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 amandemen ketiga yang menyatakan bahwa, “Negara Indonesia adalah Negara Hukum,” menempatkan hukum kedalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya sehingga dapat menciptakan kehidupan yang demokratis dan kesejahteraan masyarakatnya. Demikian halnya untuk pengelolaan sumber daya tanah yang berada dalam kekuasaan negara. Ada beberapa peraturan atau regulasi yang mengatur tentang pengelolaan tanah di Indonesia, yang dimulai dari tingkat peraturan tertinggi yaitu UUD 1945, Undang-Undang hingga peraturan Kepala BPN RI. Pada bagian ini, akan dibahas secara khusus peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan pertanahan di Indonesia yang disesuaikan dengan isu pertanahan terkait.

2.1 KEPASTIAN HUKUM ATAS TANAH