10 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas
No. Substansi
Sumber
dan untuk dapat menunjukkan batas-batas bidang tanah secara presisi. Sumber: Analisa Penyusun, 2015
2.2 KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN KETIMPANGAN KEPEMILIKAN TANAH
Salah satu amanat UUD pasal 33 ayat 3 menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan akhir pengelolaan dan pemanfaatan segala kekayaan sumber daya negara, termasuk
sumber daya tanah. Pemanfaatan dan pengelolaan tanah ini diatur dan dikelola oleh pemerintah melalui pemberian hak-hak atas tanah. Namun, saat ini tidak semua orang
mempunyai akses yang sama terhadap tanah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hanya 6,09 dari keseluruhan wilayah daratan yang dimiliki oleh petani. Selain itu, lahan
pertanian yang semakin menurun setiap tahunnya dikhawatirkan akan membawa dampak pada kebertahanan pangan untuk waktu yang akan datang. Mengenai hal ini, ada beberapa
peraturan yang mengatur tentang pengelolaan agraria, pemanfaatan tanah negara untuk kegiatan reforma agraria yang mendukung isu ini. Berikut peraturan perundang-
undangannya:
a. UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
Pasal 13 ayat 1, menyatakan:
“Pemerintah berusaha agar supaya usaha-usaha dalam lapangan agraria diatur sedemikian rupa, sehingga meninggikan produksi dan kemakmuran rakyat sebagai yang
dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 serta menjamin bagi setiap warga negara Indonesia derajat hidup yang sesuai dengan martabat manusia, baik bagi diri sendiri maupun
keluarganya.”
b. UU No. 56 PRP Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian
Pasal 1 ayat 1, menyatakan:
“Seorang atau orang-orang yang dalam penghidupannya merupakan satu keluarga bersama-sama hanya diperbolehkan menguasai tanah pertanian, baik miliknya sendiri atau
kepunyaan orang lain ataupun miliknya sendiri bersama kepunyaan orang lain, yang jumlah luasnya tidak melebihi batas maksimum sebagai yang ditetapkan.”
c. UU No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.