7 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas
BAB II
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG PERTANAHAN
Dasar yuridis negara Indonesia sebagai negara hukum tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 amandemen ketiga yang menyatakan bahwa, “Negara Indonesia adalah
Negara Hukum,” menempatkan hukum kedalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya sehingga dapat menciptakan kehidupan yang demokratis dan kesejahteraan masyarakatnya.
Demikian halnya untuk pengelolaan sumber daya tanah yang berada dalam kekuasaan negara. Ada beberapa peraturan atau regulasi yang mengatur tentang pengelolaan tanah di
Indonesia, yang dimulai dari tingkat peraturan tertinggi yaitu UUD 1945, Undang-Undang hingga peraturan Kepala BPN RI. Pada bagian ini, akan dibahas secara khusus peraturan
perundang-undangan mengenai pengelolaan pertanahan di Indonesia yang disesuaikan dengan isu pertanahan terkait.
2.1 KEPASTIAN HUKUM ATAS TANAH
Kepastian hukum atas tanah, seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, berhubungan dengan masih digunakannya sistem pendaftaran atas tanah secara negatif oleh pemerintah
Indonesia. Hal ini didukung dengan belum adanya dasar pendataan yang baik, yang dimiliki oleh pemerintah, seperti ketersediaan peta dasar pertanahan, batas kawasan hutan,
sertifikat hak atas tanah dan lainnya. Mengenai sistem pendaftaran tanah secara negatif atau stelsel negatif, sudah diatur didalam peraturan perundang-undangan seperti di UU
Nomor 51960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria UUPA, dan PP No. 241997 tentang Pendaftaran Tanah.
a. UU No. 5 Tahun 1970 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
Pasal 4 ayat 1, menyatakan:
“Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud dalam pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang
dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain serta badan-badan hukum”
Pasal 5, menyatakan:
“Hukum agraria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa adalah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan
atas persatuan bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan-peraturan
8 Buku Profil Pertanahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – Kementerian PPN Bappenas
yang tercantum dalam Undang-Undang ini dan dengan peraturan perundangan lainnya, segala sesuatu dengan mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama.
Pasal 19 ayat 1 dan 2, menyatakan:
1 “Untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur
dengan Peraturan Pemerintah.” 2 “Pendaftaran tersebut dalam ayat 1 pasal ini meliputi:
a. Pengukuran perpetaan dan pembukaan tanah; b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut;
c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.
Pasal 20 ayat 2, menyatakan:
“Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain”
Pasal 28 ayat 3, menyatakan:
“Hak guna-usaha dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain”
Pasal 35 ayat 2, menyatakan:
“Hak guna bangunan dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain”
b. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah