Relevansi Indikator SPM dan SNP dalam BOSP

43 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun. Lebih lanjut pada Pasal 12, Ayat 1 disebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya dan mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Di samping itu disebutkan pula bahwa setiap peserta didik berkewajiban ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada Bab VIII Wajib Belajar Pasal 34 menyatakan bahwa setiap warga negara yang berusia 6 enam tahun dapat mengikuti program wajib belajar; Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat. Ketentuan mengenai wajib belajar sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1, Ayat 2 dan Ayat 3 diatur lebih lanjut dengan PP. Pendanaan Pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan. Pengelolaan dana pendidikan dilakukan berdasarkan pada prinsip keadilan, eisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Secara khusus disebutkan bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20 dari APBD. Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh Pemerintah dialokasikan dalam APBN dan APBD. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan berbasis masyarakat adalah dengan berperan serta dalam pengembangan, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi pendidikan, serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standar nasional pendidikan. Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber dari penyelenggara, masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah danatau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana, dan sumber daya lain secara adil dan merata dari Pemerintah danatau Pemerintah Daerah. UU 142005 tentang Guru dan Dosen Pasal 13 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualiikasi akademik dan sertiikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan kualiikasi akademik dan sertiikasi pendidik diatur dengan PP 44 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP LAMPIRAN B - Uraian Substansi Pada PP 192005 tentang Standar Nasional Pendidikan terdapat kerancuan antara Bab I Pasal 1 Ayat 10 dan Bab IX Pasal 62 Ayat 1 sd 5 tentang ruang lingkup standar pembiayaan. Ketentuan Umum tentang Standar Pembiayaan pada Pasal 1 tampak lebih sempit dari Pasal 62 yaitu standar pembiayaan pada Pasal 1 adalah mencakup standar yang mengatur komponen dan besarnya “biaya operasi” satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pada Pasal 62 mencakup “biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal”. Pada Bab IX: Standar Pembiayaan, Pasal 62 disebutkan bahwa: 1. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. 2. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. 3. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. 4. Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 meliputi: a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji. b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan c. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. 5. Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP. Menteri Pendidikan Nasional pada tanggal 5 Oktober 2009, menerbitkan Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 untuk sekolah dasarmadrasah ibtidaiyah SDMI, sekolah menengah pertamamadrasah tsanawiyah SMPMTs, sekolah menengah atasmadrasah aliyah SMAMA, sekolah menengah kejuruan SMK, sekolah dasar luar biasa SDLB, sekolah menengah pertama luar biasa SMPLB, dan sekolah menengah atas luar biasa SMALB Lihat Lampiran 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tersebut diterbitkan berdasarkan usulan BSNP, yang telah melakukan penghitungan standar biaya operasi untuk setiap jenjang satuan pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 mendeinisikan standar biaya operasi nonpersonalia untuk SDMI, SMPMTs, SMAMA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB sebagai standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 satu tahun, sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. Standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 ditetapkan per sekolahprogram studi, per rombongan belajar, dan per peserta didik dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009. Di samping itu, disediakan table indeks biaya pendidikan untuk seluruh provinsi dan kabupatenkota di Indonesia 45 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP untuk Tahun 2009 dengan basis biaya pendidikan DKI Jakarta. Untuk mengetahui standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 untuk suatu daerah, biaya operasi nonpersonalia DKI Jakarta dikalikan dengan indeks biaya pendidikan daerah yang bersangkutan. Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum bias memenuhi Standar Nasional Pendidikan menggunakan biaya satuan yang lebih rendah dari standar biaya ini sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009. BAHAN PRESENTASI Yang berikut adalah beberapa slide dari presentasi KINERJA-USAID. Seluruh presentasi dapat diakses di ilePresentasi 1 pentingnya BOSP diCD yang terlampir. PENTINGNYA BIAYA OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN BOSP DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN BAB 1 46 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP LAMPIRAN B - Uraian Substansi Standar Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP • Deinisi BOSP adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan sekolah untuk mendidik satu peserta didik di sekolah. • Hanya penghitungan biaya operasi saja. • Hasilnya dinyatakan dalam Unit Cost atau Biaya Operasional per- Peserta didik. • Hasil penghitungan BOSP akan dibandingkan dengan besarnya dana BOS, BOSDA Prov 40, Kab 60. - Apakah perlu tambahan dana BOS + BOSDA jika tidak cukup. 12 MANFAAT HASIL PENGHITUNGAN BOSP Bagi Sekolah • Acuan penyusunan RKAS dan RKT • Dasar usulan permintaan tambahan dana jika kebutuhan lebih besar dari dana yang tersedia kepada pemerintah, masyarakat, orangtua. Bagi MasyarakatOrangTua • Memberikan informasi tentang kebutuhan dana operasional di sekolah. Bagi Pemda Pemprov, Pemkabkota • Menjadi acuan kebyakan pembiayaan pendidikan. Bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah • Sebagai bahan dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah kabupaten dalam pembiayaan pendidikan khususnya Biaya Operasional Satuan Pendidikan. 14 47 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP 12 Peran MSF dan Media dalam Penyusunan BOSP • Sebagai forum untuk penyadaran dan pengorganisasian masyarakat terkait isu biaya pendidikan. • Sebagai jaringan komunikasi dan kerja antar pihak yang berkepentingan. • Sebagai forum konsultasi, khususnya antara pemerintah daerah penyedia layanan dengan masyarakataselaku pengguna layanan. • Sebagai forum untuk mendesakkan kebijakan dalam pemenuhan anggran untuk pendidikan dasar. • Sebagai forum untuk memantau pelaksanaan kebijakan terkait dengan biaya pendidikan. 48 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP LAMPIRAN B - Uraian Substansi Modul 2 BOSP dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan Pendidikan merupakan kunci utama bagi bangsa yang ingin maju dan unggul dalam persaingan global. Pendidikan adalah tugas negara yang paling penting dan sangat strategis. Salah satu faktor penentu dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah biaya pendidikan. Biaya pendidikan merupakan nilai besar dana yang diperkirakan perlu disediakan untuk mendanai berbagai kegiatan pendidikan. Dana pendidikan adalah sumber daya keuangan yang disediakan untuk menyelenggarakan dan mengelola pendidikan. Secara umum pembiayaan pendidikan di Indonesia lebih banyak dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah, sehingga untuk mencapai hasil yang maksimal belum dapat diwujudkan. Pemerintah pun terbatas kemampuannya dalam memenuhi tuntutan pembiayaan, baik biaya investasi maupun biaya operasional. Dalam UU no 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, masyarakat diberi kesempatan untuk turut serta memikirkan dan berkontribusi pada sector pembiayaan pendidikan. Oleh karena itu, dalam bahan bacaan ini akan dibahas tentang biaya pendidikan, Biaya Satuan Pendidikan BSP, Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP, Biaya Operasi Personalia Satuan Pendidikan, Biaya Operasi Nonpersonalia Satuan Pendidikan, dan Sumber Pendanaan. Dalam pembahasannya, dasar hukum masing-masing biaya dan sumber dana dibahas bersama cara penghitungan historis, yang disempurnakan dengan pendekatan KINERJA-USAID. Biaya Pendidikan BP Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental instrumental input yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan – baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif – biaya pendidikan memiliki peran yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga Pendahuluan 49 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP dapat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan tidak akan berjalan. Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga. Biaya pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan gambaran karakteristik keuangan sekolah. Analisis eisiensi keuangan sekolah dalam pemanfaatan sumber-sumber keuangan sekolah dan hasil output sekolah dapat dilakukan dengan cara menganalisa biaya satuan unit cost per siswa. Biaya satuan per siswa adalah biaya rata-rata persiswa yang dihitung dari total pengeluaran sekolah dibagi seluruh siswa yang ada di sekolah dalam kurun waktu tertentu. Dengan mengetahui besarnya biaya satuan persiswa menurut jenjang dan jenis pendidikan berguna untuk menilai berbagai alternatif kebijakan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Dalam PP No 19 tahun 2005, pembiayaan pendidikan terdiri atas: 1 biaya investasi, 2 biaya operasi, dan 3 biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya: a penyediaan sarana dan prasarana, b pengembangan sumberdaya manusia, dan c modal kerja tetap. Biaya personal merupakan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan ole peserta didik untuk bias mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan, antara lain seragam sekolah, transport, buku pribadi, konsumsi, akomodasi, dan biaya pribadi lainnya. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi; a gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, b bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan c biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Pembagian biaya pendidikan dalam PP tersebut sejalan dengan PP No 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, yang mengatur bahwa biaya satuan pendidikan terdiri atas: a biaya investasi, b biaya operasi, c bantuan biaya pendidikan, dan d beasiswa. Biaya penyelenggaraan danatau pengelolaan pendidikan terdiri atas; a biaya investasi dan b biaya operasi. Sedangkan biaya pribadi peserta didik merupakan biaya personal yang meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bias mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya Satuan Pendidikan BSP Biaya Satuan Pendidikan BSP adalah besarnya biaya yang diperlukan rata-rata tiap tahun, sehingga mampu menunjang proses belajar mengajar sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan. 50 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP LAMPIRAN B - Uraian Substansi Dari cara penggunaannya BSP dibedakan menjadi 2 dua yaitu; Biaya Investasi dan Biaya Operasional. Biaya Investasi Biaya Satuan Pendidikan BSP adalah biaya yang dikeluarkan per-siswa per-tahun untuk menyediakan sumber daya yang tidak habis pakai yang digunakan dalam waktu lebih dari satu tahun, misalnya untuk pengadaan tanah, bangunan, buku, alat peraga, media, perabot dan alat kantor. Biaya Operasional Biaya Operasional adalah biaya yang dikeluarkan per-siswa per-tahun untuk menyediakan sumber daya pendidikan yang habis pakai yang digunakan satu tahun atau kurang. BSP Operasional mencakup biaya personil dan biaya non personil. a Biaya personil meliputi biaya untuk kesejahteraan , honor guru tidak tetap GTT, pegawai tidak tetap PTT, uang lembur dan pengembangan profesi guru pendidikan dan latihan diklat guru, musyawarah guru mata pelajaran MGMP, musyawarah kerja kepala sekolah MKKS, kelompok kerja kepala sekolah KKKS, kelompok kerja guru KKG, dan lain-lain. b Biaya non person alia adalah biaya untuk penunjang kegiatan belajar mengajar KBM, evaluasi penelitian, perawatan atau pemeliharaan, daya dan jasa, pembinaan kesiswaan dan supervise. Satuan pendidikan yang dimaksud di dalam Modul ini adalah sekolah. Biaya satuan pendidikan yang disebutkan dalam PP No 19 tahun 2005 terdiri atas: 1 biaya investasi dan 2 biaya operasi. Sedangkan dalam PP No 48 tahun 2008, biaya satuan pendidikan terdiri atas; a biaya investasi, b biaya operasi, c bantuan biaya pendidikan, dan d beasiswa. Biaya investasi dan biaya operasi dalam PP No 48 tersebut juga dikategorikan sebagai bagian dari biaya penyelenggaraan danatau pengelolaan pendidikan. Dengan demikian, baik PP No 19 tahun 2005 maupun PP No 48 tahun 2008 menggunakan istilah biaya operasi sebagian dari biaya pendidikan. Pasal 6 Keputusan Mendiknas No 056U2001 tentang Pedoman Pembiayaan Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah menyebutkan, penyelenggaraan pendidikan di sekolah dibiayai terutama dari anggaran daerah 51 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP otonom penyelenggara sekolah yang bersangkutan. Selain itu, pembiayaan dapat dilakukan melalui pemberdayaan peran serta masyarakat, orangtua, dan sumber lainnya. Prinsip yang harus diperhatikan adalah asas musyawarah, mufakat, keadilan, transparansi, akuntabilitas, kemampuan masyarakat, dan ketentuan lain yang berlaku. Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP Biaya operasional satuan pendidikan BOSP adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan agar kegiatan pendidikan dapat berlangsung sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan yang terdiri atas biaya operasi kepersonaliaan dan biaya operasi non kepersonaliaan. Sekolah memerlukan adanya pembiayaan operasional pendidikan yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah ditentukan demi kelancaran kegiatan pendidikan. Menurut PP No 19 tahun 2005, BOSP adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. BOSP tersebut meliputi; 1 gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, 2 bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan 3 biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Dalam PP No 48 tahun 2008, biaya operasi terdiri atas; 1 biaya personalia, dan 2 biaya nonpersonalia.Bila biaya operasi dalam PP tersebut dicocokkan dengan biaya operasi dalam PP No 19 tahun 2005, maka biaya personalia mencakup butir 1, sedangkan biaya nonpersonalia mencakup butir 2 dan 3 yang disebut di atas. Dengan demikian, pembagian BOSP menjadi BOSP Personalia dan BOSP Nonpersonalia dalam PP No 48 tahun 2008 sejalan dengan PP No 19 tahun 2005 dan juga dengan pembagian BOSP yang dibuat oleh BSNP. Biaya Operasi Personalia Satuan Pendidikan BOPSP Dalam PP No 48 tahun 2008 disebutkan bahwa biaya personalia satuan pendidikan meliputi; a gaji pokok, b tunjangan yang melekat pada gaji, c tunjangan stru ktural, d tunjangan fungsional, e tunjangan profesi, f tunjangan khusus, dan g maslahat tambahan. 52 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP LAMPIRAN B - Uraian Substansi Personalia yang terdiri atas pendidik dan tenaga kependidikan di dalam standar pembiayaan, yang seharusnya ada pada satuan pendidikan ditetapkan berdasarkan baik standar pendidik dan tenaga kependidikan maupun standar pengelolaan pada PP No 19 tahun 2005. Dalam penghitungan BOSP oleh BSNP, jumlah personalia pendidik dan tenaga kependidikan tersebut diasumsikan sama dengan yang terdapat dalam standar pengelolaan pendidikan. Asumsi penghitungan BOSP BSNP dapat dilihat pada tabel berikut ini. Asumsi Penghitungan Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP Uraian Jenjang Pendidikan SDMI SMPMTs SMAMA Jumlah Tenaga Kependidikan Tendik 3 5 6 Golongan dan Masa Kerja KepsekWakepsek IIIc, 5 thn IIIc, 5 thn IIIc, 5 thn Golongan dan Masa Kerja Pendidik IIIa, 0 thn IIIa, 0 thn IIIa, 0 thn Golongan dan Masa Kerja Tenaga Kependidikan: Pustakawan IIa, 3 thn IIb, 3 thn IIb, 3 thn Tata Usaha IIb, 3 thn IIa, 3 thn IIa, 3 thn Tenaga Kebersihan Ib, 0 thn Ib, 0 thn Ib, 0 thn Laboran IIb, 3 thn IIb, 3 thn Teknisi IIb, 3 thn IIb, 3 thn Jumlah Matapelajaran 9 11 11 Persentase Jumlah Pendidik Penerima Tunjangan Profesi 10 30 30 Sumber: Panduan Penyusunan BOSP, Versi Juni 2011. Biaya Operasi Nonpersonalia Satuan Pendidikan BONSP Pengertian Biaya Operasi Satuan Pendidikan menurut PP no 19 tahun 2005 adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. 53 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP Sejalan dengan pendapat tersebut, masih dalam PP tersebut, klasiikasi biaya operasi nonpersonalia satuan pendidikan yaitu; a alat tulis sekolah, b bahan dan alat habis pakai, c daya dan jasa, d pemeliharaan dan perbaikan ringan, e transportasi, f konsumsi, g asuransi, h pembinaan siswa, dan i penyusunan data dan laporan. Selain menetapkan komponen biaya operasi nonpersonalia satuan pendidikan, BSNP juga telah menetapkan subkomponen dari masing-masing komponen tersebut.Di sisi lain, DBE 1 USAID juga telah memfasilitasi beberapa kabupatenkota di Indonesia dalam menghitung BOSP-nya masing-masing dengan menetapkan subkomponen dari masing-masing komponen berdasarkan 8 delapan Standar Pendidikan. Klasiikasi BSNP dan DBE I USAID dapat dilihat di CD BOSP. Sumber Pendanaan Pada program pendanaan satuan pendidikan diharapkan secara ideal memenuhi semua unsur pembiayaan, utamanya membiayai pemenuhan semua standar nasional pendidikan. Tetapi pada kenyataannya kondisi ideal tersebut belum dapat dicapai, karena belum semua satuan pendidikan dapat dipenuhi kebutuhannya secara maksimal, seperti pengadaan perpustakaan, laboratorium, ruang belajar, mebeler, buku, media pembelajaran, tenaga pendidikan professional dan tenaga kependidikan, dan lain-lainnya. Kondisi seperti itulah yang menyebabkan perlunya dukunganpartisipasi semua pihak terkait stakeholder, karena pendanaan pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah, akan tetapi masyarakat diharapkan mengambil peran dalam tanggungjawab pendanaan pendidikan UU no 20 tahun 2003 . Adapun sumber-sumber pendanaan pendidikan dapat lihat pada uraian berikut ini.

1. Bantuan Operasional Sekolah BOS

Program BOS diluncurkan sebagai langkah nyata Pemerintah maupun daerah dalam rangka peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dasar, sekaligus sebagai upaya penuntasan target wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Tahap demi tahap Pemerintah melakukan penambahan BOS untuk meringankan beban masyarakat mendapatkan pendidikan yang layak. Biaya Operasional Sekolah sebagai tindak lanjut kewajiban konstitusional Pemerintah dalam pendanaan pendidikan merupakan salah satu sumber dana yang digunakan pada satuan pendidikan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak warga negara dalam hal pemenuhan kebutuhan akan pendidikan. BOS juga merupakan dana stimulus yang dapat meringankan beban orang tua peserta didik masyarakat dalam memperoleh jaminan mendapatkan pendidikan yang murah dan berkualitas. 54 www.kinerja.or.id Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP LAMPIRAN B - Uraian Substansi Bantuan Operasional Sekolah adalah program Pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Adapun perkembangan jumlah Dana BOS yang telah disalurkan oleh pemerintah untuk tiap siswa jenjang SD dan SMP, dapat dilihat pada tabe l berikut ini. Perkembangan Jumlah Dana BOS yang Telah Disalurkan oleh Pemerintah pada Jenjang SD dan SMP per Siswa per Tahun No Jenjang Pendidikan Tahun 2010 2011 2012 2013 1 SD 100.000 400.000 580.000 580.000 2 SMP 150.000 575.000 710.000 710.000 3 SMA 1.000.000 Sumber: Data telah diolah

2. Dana Dekonsentrasi

Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah. Dana Dekonsentrasi merupakan bagian anggaran kementerian negaralembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja dan anggaran kementerian negaralembaga . Pendanaan dalam rangka Dekonsentrasi dilaksanakan setelah adanya pelimpahan wewenang Pemerintah melalui kementerian negara lembaga kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah di daerah. Pengaturan Dana Dekonsentrasi bertujuan untuk menjamin tersedianya dana bagi pelaksanaan kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah. Dengan demikian, pelaksanaan pelimpahan wewenang didanai oleh Pemerintah yang disesuaikan dengan wewenang yang dilimpahkan. Kegiatan Dekonsentrasi di Daerah dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan oleh gubernur. Gubernur memberitahukan rencana kerja dan anggaran kementerian negaralembaga yang berkaitan dengan kegiatan Dekonsentrasi