112
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP
LAMPIRAN B - Uraian Substansi
Praktik yang Baik
Pendidikan Gratis Dianggarkan Rp.15,5 M
Pemerintah Kabupaten Tana Toraja mengalokasikan dana sebesar Rp15,5 miliar untuk membiayai pendidikan gratis tahun 2013. Anggaran ini bersumber dari APBD Tana Toraja
sebesar 60 persen dan APBD Provinsi Sulawesi Selatan, 40 persen. Pengelola pendidikan gratis 2013 pada Dinas Pendidikan Tana Toraja, Tato Alik, menjelaskan
besarnya anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan gratis di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama tahun 2013 … dialokasikan ke-305 sekolah, dengan rincian, 228
SD dengan jumlah siswa sebanyak 37.677 orang dan SMP 76 sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 15.340 siswa…
Dana pendidikan gratis SD dan SMP ini akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing sekolah sesuai dengan jumlah siswa. Dananya akan ditransfer setiap triwulan atau tiga bulan
sekali, katanya. Tato menegaskan, dengan adanya dana pendidikan gratis ini, pihak sekolah dilarang keras melakukan pungutan dalam bentuk apapun kepada siswa SD dan SMP. Sebab,
semua pembiayaan pendidikan sudah ditanggung dalam pendidikan gratis ini. Adapun item-item yang dibiayai dari program pendidikan gratis, diantaranya ATK siswa, perangkat sekolah, dan
insentif kepala sekolah, pegawai pustakawan dan bujang sekolah. “Jika ada sekolah yang masih melakukan pungutan kepada siswa bisa dikategorikan pungutan liar,” tegasnya.
Untuk menjaga agar penggunaan dana pendidikan gratis ini tepat sasaran, Tato mengatakan pihak Dinas Pendidikan akan melakukan pengawasan secara ketat, baik dari sisi penggunaan
maupun pelaporan.“ Kepada orang tua siswa kami menghimbau, jika masih ada sekolah yang
melakukan pungutan, segera melapor ke Dinas Pendidikan,” pungkasnya. rp6ucet
Sumber: Palopo Pos, Rabu, 13 Feb 2013
113
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP
Proses perencanaan dan penganggaran tahunan mulai dengan persiapan rencana kerja Renja sebagai penjabaran RPJM dan Renstra SKPD dengan masukan dari masyarakat lewat proses Musrenbang. Renja
menjadi dasar untuk penyusunan Kebijakan Umum Anggaran KUA dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPAS sebagai landasan persiapan APBD yang disepakati diantara aparatur dan DPRD.
Langkah pertama SKPD dalam penyusunan APDB adalah penyesuaian Renja dengan KUA dan PPAS, dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran RKA. Usulan Rancangan APBD disiapkan masing-masing SKPD
dengan koordinasi Bappeda dan konsultasi komisi DPRD yang terkait.Setelah disusun, RAPBD disampaikan kepada DPRD dan dibahas sampai disepakati. Setelah disetujui Gubernur, APBD yang disahkan dijabarkan
dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPA yang menjadi basis pengendalian kinerja dan keuangan. Dalam program KINERJA, tim penyusun BOSP dan MSF bekerjasama untuk mengawali BOSP lewat proses
perencanaan dan penganggaran tersebut agar hasil penghitungannya menjadi basis anggaran operasional di sekolah.
Peran Masyarakat, MSF, dan Media
1. Masyarakat
Partisipasi masyarakat yang telah diatur dalam berbagai perundangan dirasa kurang mampu dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Partisipasi masyarakat diartikan sebagai keikutsertaan masyarakat
untuk mengakomodasikan kepentingan mereka dalam proses penyusunan rencana pembangunan. Dalam perencanaan pembangunan, aspek yang dikaji bukan hanya perencanaan, namun juga pada penganggaran,
pengawasan, dan pelaksanaan. Dalam perwujudan realisasi suatu program tidak lepas dari tahapan perencanaan dan penganggaran.
Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan penganggaran tersebut mencerminkan hubungan masyarakat sebagai penyumbang pemasukan APBD terbesar dari dana pajak dan retribusi dan pemerintah sebagai
pelaksana amanat masyarakat. Usulan yang telah disampaikan masyarakat dalam tahapan perencanaan patut direspon oleh Pemerintah sehingga kegiatan yang direalisasikan dalam APBD merupakan wujud aspirasi
masyarakat untuk memperbaiki kesejahteraannya. Tujuan umum yang ingin dicapai dari pelibatan masyarakat dalam bidang perencanaan dan penganggaran adalah terciptanya suatu kondisi anggaran yang murni
sehingga dapat menciptakan mekanisme pelaksanaan anggaran yang transparan.
114
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP
LAMPIRAN B - Uraian Substansi
Dalam UU 252004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, masyarakat berhak menyampaikan aspirasinya dalam proses bottom-up planning pada Musrenbang desa, kecamatan, dan kabupatenkota. Agar
dalam proses ini masukan dari masyarakat tidak dikalahkan di tingkat Musrenbang tingkat lebih tinggi.
2. Peran Multi Stakeholder Forum MSF
Multi Stakeholder Forum MSF merupakan media dalam mempertemukan antar pemangku kepentingan untuk merespon isu-isu pendidikan yang menjadi kepedulian bersama dan untuk melakukan upaya mencapai
tujuan bersama. Anggotanya dari berbagai unsur kepentingan dari masyarakat individu dan atau kelompok, eksekutif, legislatif, media, sektor bisnis, dan lain-lain. Pertemuan, diskusi dan forum bersama antar pemangku
kepentingan menjadi penting untuk mengembangkan proses dialogis dan membangun kesadaran bersama dan melakukan aksi bersama.
Dalam konteks pelayanan publik, MSF ini merupakan proses dialogis antara penyedia layanan dan pengguna layanan untuk mencapai suatu pelayanan publik yang efektif, eisien, dan terjangkau. Apa yang
telah diupayakan oleh pemerintah selaku penyedia layanan publik serta apa yang terjadi dan diharapkan masyarakat selaku pengguna layanan harus diupayakan ada titik temu.
Pertemuan dan forum juga akan menjadi ajang untuk menyepakati apa saja yang akan dilakukan oleh masing-masing pelaku dalam berbagi peran dan tanggung jawab, berbagi informasi, saling mendukung dalam
upaya perbaikan bersama. MSF tidakharusmerupakanpertemuan formal, lokakarya atau bahkan merupakan organisasi atau lembaga formal. Namun, bisa juga merupakan forum-forum terbatas yang informal. Pada
tahapan lebih lanjut, MSF bisa saja didorong menjadi organisasi atau lembaga formal jika memang diperlukan sesuai dengan dinamika dan kebutuhan setempat.
3. Peran Media
Peran media dalam perencanaan dan penganggaran di bidang pendidikan dilakukan melalui pemantauan, investigasi, advokasi, pengumpulan pendapat masyarakat poling, evaluasi, kritikkomentar, pengawalan dan
penyebarluasan informasi serta memberi ruang bagi masyarakat luas dalam menyampaikan opini tentang pendidikan.