77
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP
d Satuan Bagian ini menunjukkan satuan dari komponensubkomponen biaya. Misalnya, lembar untuk fotokopi,
batang untuk pensil, dan sebagainya. Contoh:
Jika buku absensi peserta didik untuk SDMI dibutuhkan, satu buah di setiap rombel misalnya 6 enam rombel pada setiap semester, berarti:
a. Frekuensi per tahun : 2 kali 1 tahun = 2 semester
b. Jumlah yang membutuhkan : 6 rombel
c. Jumlah kebutuhan setiap rombel : 1 buah Ini berarti, volume buku absensi tersebut dapat diformulasi sebagai berikut:
Buku absensi : 2 semester x 6 rombel x 1 buah = 12 buah Penentuan volume harus konsisten dengan asumsi-asumsi yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara teknis,
penentuan volume di dalam Template telah menggunakan formula penghitungan sehingga nilai volume dapat diperoleh secara otomatis setelah mengisi rincian volume sebagaimana disebutkan di atas.
5. Penentuan Harga Satuan
a Penentuan Harga Satuan Biaya Operasional Personalia
Penentuan harga satuan biaya operasi personalia yang secara umum meliputi gaji dan tunjangan dilakukan berdasarkan peraturan yang mengatur tentang hal tersebut antara lain Undang-undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden Perpres, dan peraturan lain seperti Peraturan Gubernur, PeraturanKeputusan Bupati Walikota untuk pemberian tunjanganinsentif bagi pendidik danatau tenaga kependidikan. Peraturan-peraturan
tersebut dapat berubah setiap tahun, oleh karena itu peraturan yang digunakan adalah peraturan terakhir.
b Penentuan Harga Satuan Biaya Operasional Nonpersonalia
Penentuan harga satuan biaya operasi nonpersonalia dilakukan berdasarkan Standar Harga Satuan Barang dan Jasa biasanya dalam bentuk Keputusan Bupatiwalikota setiap daerah. Namun dalam kenyataannya,
terkadang ada komponen subkomponen biaya yang tidak terdapat dalam Standar Harga Satuan Barang dan Jasa tersebut. Jika hal ini terjadi, maka menentukan harga satuan atas komponensubkomponen biaya
78
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP
LAMPIRAN B - Uraian Substansi
tersebut dilakukan dengan menggunakan keputusan pemerintah misalnya, harga buku teks, menggunakan harga yang ditetapkan instansi yang berwenang misalnya, listrik per Kwh, air per M3, atau menggunakan
harga pasar rata-rata bukan harga tertinggi atau termurah.
Penghitungan BOSP Berdasarkan Klasiikasi Sekolah
1. Klasiikasi Sekolah
Apabila Pemerintah KabupatenKota menginginkan penghitungan BOSP yang berbeda karena terdapat kelompok-kelompok sekolah yang dianggap cukup berbeda dalam berbagai hal, yang menyebabkan kebutuhan
biaya opersionalnya berbeda satu sama lain, maka penghitungan BOSP dapat dilakukan berdasarkan klasiikasi sekolah. Klasiikasi sekolah dapat dilakukan dengan mengelompokkan sekolah-sekolah berdasarkan
berbagai kriteria, seperti; jumlah rombel, jumlah kegiatan “tambahan” di sekolah, jarak sekolah dari pusat kegiatan, status sekolah, dan hasil akreditasi oleh Badan Akreditasi Sekolah BAS.
Jika jumlah kegiatan “tambahan” di sekolah dijadikan sebagai pertimbangan dalam melakukan klasiikasi sekolah, disarankan untuk menggunakan kegiatan “tambahan” di sekolah yang berkaitan langsung dengan
peningkatan kemampuan peserta didik, antara lain: a. Pramuka
b. Dokter kecil atau kegiatan sejenisnya c. Karya ilmiah atau kegiatan sejenisnya
d. Kursus Bahasa Inggris atau Bahasa Asing lainnya di sekolah e. Kursus komputer di sekolah
f. Penggunaan laboratorium bahasa g. Kegiatan pengayaan di bidang keagamaan
h. Kegiatan pengayaan untuk peserta didik berprestasi i.
Kegiatan pembelajaran intensif untuk peserta didik kelas akhir j.
Kegiatan keterampilan ekstra kurikuler. Selanjutnya, sekolah dikelompokkan berdasarkan jumlah kegiatan tersebut di atas. Salah satu alternative cara
pengelompokan sekolah adalah: a. Sekolah kategori C : 1 – 4 kegiatan