78
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP
LAMPIRAN B - Uraian Substansi
tersebut dilakukan dengan menggunakan keputusan pemerintah misalnya, harga buku teks, menggunakan harga yang ditetapkan instansi yang berwenang misalnya, listrik per Kwh, air per M3, atau menggunakan
harga pasar rata-rata bukan harga tertinggi atau termurah.
Penghitungan BOSP Berdasarkan Klasiikasi Sekolah
1. Klasiikasi Sekolah
Apabila Pemerintah KabupatenKota menginginkan penghitungan BOSP yang berbeda karena terdapat kelompok-kelompok sekolah yang dianggap cukup berbeda dalam berbagai hal, yang menyebabkan kebutuhan
biaya opersionalnya berbeda satu sama lain, maka penghitungan BOSP dapat dilakukan berdasarkan klasiikasi sekolah. Klasiikasi sekolah dapat dilakukan dengan mengelompokkan sekolah-sekolah berdasarkan
berbagai kriteria, seperti; jumlah rombel, jumlah kegiatan “tambahan” di sekolah, jarak sekolah dari pusat kegiatan, status sekolah, dan hasil akreditasi oleh Badan Akreditasi Sekolah BAS.
Jika jumlah kegiatan “tambahan” di sekolah dijadikan sebagai pertimbangan dalam melakukan klasiikasi sekolah, disarankan untuk menggunakan kegiatan “tambahan” di sekolah yang berkaitan langsung dengan
peningkatan kemampuan peserta didik, antara lain: a. Pramuka
b. Dokter kecil atau kegiatan sejenisnya c. Karya ilmiah atau kegiatan sejenisnya
d. Kursus Bahasa Inggris atau Bahasa Asing lainnya di sekolah e. Kursus komputer di sekolah
f. Penggunaan laboratorium bahasa g. Kegiatan pengayaan di bidang keagamaan
h. Kegiatan pengayaan untuk peserta didik berprestasi i.
Kegiatan pembelajaran intensif untuk peserta didik kelas akhir j.
Kegiatan keterampilan ekstra kurikuler. Selanjutnya, sekolah dikelompokkan berdasarkan jumlah kegiatan tersebut di atas. Salah satu alternative cara
pengelompokan sekolah adalah: a. Sekolah kategori C : 1 – 4 kegiatan
79
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP
b. Sekolah kategori B : 5 – 8 kegiatan c. Sekolah kategori A
: 8 kegiatan Seharusnya, klasiikasi sekolah dilakukan dengan tujuan mendorong sekolah menggunakan dana operasional
yang dikelola untuk hal-hal yang memang bertujuan meningkatkan layanan kepada peserta didik. Klasiikasi sekolah juga dapat dilakukan dengan menyusun standar pelayanan. Pada umumnya yang menjadi bahan
diskusi adalah wacana untuk mengelompokkan sekolah-sekolah ke dalam tiga kelompok, yaitu Sekolah Minimal, Sekolah Standar, dan Sekolah Ideal. Apabila itu dilakukan, tentu saja yang harus dilakukan adalah
menyusun kriteria yang berimplikasi pada kegiatan dan komponen baiya operasional untuk “minimal”, “standar”, dan “ideal” tersebut.
2. BOSP Berdasarkan Klasiikasi Sekolah