O
1
X O
2
Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :
O
1
= Hasil Pre-Test O
2
= Hasil Post-Test X = Perlakuan
Dalam desain penelitian ini, observasi bertujuan untuk meengukur kemampuan siswa sebanyak 2 kali yakni observasi sebelum diberikan perlakuan O
1
yang biasa disebut dengan pre-test dan observasi sesudah diberikan perlakuan O
2
yang disebut post-test. Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Peneliti memilih populasi dan sampel yang akan dijadikan sebagai subjek
penelitian yaitu keseluruhan siswa kelas IV SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 21 orang.
2. Peneliti memberikan pre-test pada sampel yang dijadikan sebagai subjek
penelitian. Pre-test berupa pemberian tes tulis berupa soal penugasan membuat karangan deskripsi.
3. Peneliti memberikan perlakuan treatment berupa penerapan model
pembelajaran Think-Talk-Write pada pembelajaran menulis karangan deskripsi. 4.
Peneliti memberikan post-test pada sampel yang dijadikan sebagai subjek penelitian dan telah diberikan perlakuan. Post-test berupa pemberian tes tulis
berupa soal penugasan membuat karangan deskripsi. 5.
Peneliti melakukan uji statistik.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Sugiyono 2012, hlm. 6 metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai
Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Terdapat berbagai jenis metode penelitian yang dapat digunakan. Seorang peneliti dapat memilih sebuah metode penelitian yang sesuai dengan tujuan yang
akan dicapainya. Penelitian ini dilakukan untuk untuk mencari pengaruh dari perlakuan tertentu terhadap populasi atau sampel yang telah dipilih. Sehingga
peneliti memilih jenis metode penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2012, hlm. 107 metode
penelitian eksperimen adalah “metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan”. Peneliti memilih metode eksperimen karena penelitian ini akan mencari
pengaruh dari penerapan model pembelajaran Think-Talk-Write. Model pembelajaran ini digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis karangan deskripsi.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Sugiyono 2012, hlm. 61 menyatakan bahwa “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Pada penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono 2012, hlm. 61 “variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat”. Sugiyono 2012, hlm. 61 juga menuturkan bahwa “variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Think-Talk-Write
sedangkan variabel terikat adalah kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
Definisi dari kedua variabel diatas adalah sebagai berikut : 1.
Model pembelajaran Think-Talk-Write Model pembelajaran Think-Talk-Write adalah model pembelajaran yang
dibangun melalui 3 tahapan yaitu berpikir, berbicara dan menulis. Model pembelajaran Think-Talk-Write dimulai dari membuat siswa melakukan kegiatan
berpikir setelah melakukan kegiatan membaca, tahap selanjutnya siswa berbicara atau berdiskusi dan berbagi ide dengan temannya sebelum siswa menulis.
Kegiatan diskusi ini akan lebih efektif jika dilakukan dengan kelompok yang terdiri dari 3-5 orang siswa yang heterogen. Dalam kelompok ini siswa diminta
membaca, membuat catatan kecil, menjelaskan, mendengar, dan membagi ide bersama teman, kemudian mengungkapkannya melalui tulisan.
2. Kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi
Kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi adalah kemampuan siswa untuk memaparkan hasil pengamatan melalui panca inderanya dan
dituangkan ke dalam sebuah karangan.
E. Instrumen Penelitian