Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik dan uji asumsi dasar. Uji asumsi dasar terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas,
uji hipotesis dan uji koefisien determinasi.
1. Analisis Statistik
Setelah peneliti memperoleh data, langkah yang ditempuh selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan
teknik analisis statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Menurut Sugiyono 2012, hlm. 207 “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Untuk
mendeskripsikan data dari sampel dan mencari perbandingan rata-rata data sampel atau populasi dengan tanpa membuat kesimpulan, peneliti menggunakan statistik
deskriptif . Dalam proses analisis deskriptif, peneliti mengolah data dari setiap variabel
dengan menggunakan bantuan program SPSS 18. Sebagai pedoman penentuan interval kategori yang digunakan pada proses pengolahan data adalah interval
kategori menurut Cece Rahmat dan Solehudin. Adapun interval kategori menurut Cece Rahmat dan Solehudin 2006, hlm. 65 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Interval Kategori
No. Interval
Kategori 1
X ≥
ideal
+ 1,5 S
ideal
Sangat Tinggi 2
ideal
+ 0,5 S
ideal
≤ X
ideal
+ 1,5 S
ideal
Tinggi 3
ideal
- 0,5 S
ideal
≤ X
ideal
+ 0,5 S
ideal
Sedang 4
ideal
- 1,5 S
ideal
≤ X
ideal
- 0,5 S
ideal
Rendah 5
X
ideal
- 1,5 S
ideal
Sangat Tinggi
Keterangan : X
ideal
= Skor maksimal
ideal
= X
ideal
S
ideal
=
ideal
Setelah peneliti melakukan analisis data dengan statistik deskriptif, maka langkah selanjutnya peneliti melakukan analisis data dengan statistik inferensial.
Menurut Sugiyono 2012, hlm. 207 “statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisi data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi”.
2. Uji Asumsi Dasar
a. Uji Normalitas
Dalam Kariadinata dan Abdurahman 2012, hlm. 177 “uji normalitas data adalah bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data.” Jika hasil uji
normalitas menunjukkan bahwa datanya berdistribusi normal maka digunakan metode parametrik, dan jika sebaliknya maka metode alternatif yang bisa
digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS 18 pada uji Kolmogorov Smirnov yang bertujuan untuk mengetahui keselarasan atau kesesuaian data dengan distribusi normal atau tidak.
Untuk mengetahui nilai signifikansi hasil uji normalitas yaitu dengan melihat nilai yang berada pada kolom Asymp. Sig. Taraf signifikansi uji adalah α = 0,05.
Kriterianya, jika signifikansi yang diperoleh α, maka data berdistribusi normal. Sedangkan jika signifikansi yang diperoleh α, maka data tidak berdistribusi
normal. Cara penghitungan uji Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan bantuan SPSS 18 dalam Yulius 2010, hlm. 127 adalah sebagai berikut :
1 Buka program SPSS 18.
2 Masukan nilai pre-test siswa pada program SPSS 18.
3 Klik menu Analyze, kemudian klik Nonparametric Test, klik Legacy Dialogs
dan klik 1-Sample K-S. 4
Masukan variabel nilai pre-test pada kotak Test Variable List. Pastikan pada bagian Test Distribution pilihan Normal aktif.
5 Klik OK untuk melakukan uji normalitas pre-test siswa.
Setelah didapatkan hasil uji normalitas pre-test siswa, lakukan langkah yang sama untuk menguji normalitas post-test siswa dengan bantuan program SPSS 18.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansi dari kedua data adalah sama atau tidak. Selain itu uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam
analisis paired t-test atau tes t untuk dua sampel yang saling berhubungan. Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji homogenitas dengan menggunakan bantuan
program komputer SPSS 18 pada uji ANOVA. Uji ANOVA merupakan pengujian dengan menganalisa varians. Secara harfiah
ANOVA merupakan kependekan dari Analysis of variance atau dalam bahasa Indonesia sering dikenal dengan ANAVA ataun analisis varian. Terdapat 2 jenis
uji ANOVA yang sering digunakan yaitu uji ANOVA satu arah dan uji ANOVA dua arah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji ANOVA satu arah yang
digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata dua sampel yang bersifat bebas satu sama lain.
Pada pengujian ini, hasil uji homogenitas dapat diketahui dengan membandingkan nilai signifikansi pada Sig. dalam tabel Test of Homogenity of
Variance dengan taraf signifikansi uji yaitu α = 0,05. Kriterianya, jika nilai signifikansi pada kolom Sig. 0,05 maka kedua variansi yang diuji adalah sama
atau homogen, sedangkan jika nilai signifikansi pada kolom Sig. 0,05 maka kedua variansi yang berbeda. Cara penghitungan uji ANOVA satu arah dengan
menggunakan bantuan SPSS 18 dalam Yulius 2010, hlm. 91 adalah sebagai berikut :
1 Buka program SPSS 18.
2 Masukan nilai pre-test dan post-test pada kolom 1 dan masukan kode 1 untuk
pre-test dan kode 2 untuk post-test. 3
Klik menu Analyze, klik Compare Means, klik One-Way ANOVA. 4
Masukan variabel pre-test dan post-test pada kotak Dependent List. 5
Masukan variabel kelompok 1,2 pada kotak Factor. Kotak Factor digunakan untuk memasukan data kategori. Lalu klik menu Options.
6 Aktifkan pilihan Descriptive dan Homogenity of variance test. Klik Continue
7 Klik menu Post Hoc…
8 Aktifkan pilihan Bonferroni dan Tukey. Klik Continue untuk kembali ke kotak
dialog utama. 9
Klik OK untuk memproses uji ANOVA satu arah. c.
Uji Hipotesis Setelah peneliti menguji data dengan uji normalitas dan homogenitas,
kemudian dilakukan uji hipotesis antara dua variabel yang berbeda, yaitu antara kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum menerapkan model
pembelajaran Think-Talk-Write dengan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sesudah menerapkan model pembelajaran Think-Talk-Write.
Dalam penelitian ini jika data berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik parametrik menggunakan uji
Paired T-Test atau Tes T untuk dua sampel yang saling berhubungan. Namun apabila data yang digunakan tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka
pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik non parametrik menggunakan Uji Wilcoxon. Untuk memudahkan penghitungan data, peneliti menggunakan bantuan
komputer dengan program SPSS 18. Cara penghitungan uji Paired T-Test dengan menggunakan bantuan SPSS 18 dalam Yulius 2010, hlm. 77 adalah sebagai
berikut : 1
Buka program SPSS 18. 2
Masukan data nilai pre-test dan post-test siswa pada dua kolom yang berbeda. 3
Klik menu Analyze, kemudian klik Compare Means, klik Paired-Samples T Test.
4 Masukan variabel nilai pre-test pada kotak Variable1 dan masukan variabel
nilai post-test pada kotak Variable2. 5
Klik OK untuk memproses. 1
Hipotesis Statistik Hipotesis statistik pada penelitian tentang penerapan model pembelajaran
Think-Talk-Write terhadap kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi di kelas IV ditetapkan sebagai berikut:
a Hipotesis nol H
Tidak terdapat pengaruh dari model pembelajaran Think-Talk-Write terhadap kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
b Hipotesis alternatif H
a
Terdapat pengaruh dari model pembelajaran Think-Talk-Write terhadap kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
Setelah hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H
a
ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji dua arah dengan rumus sebagai berikut:
H : µ
1
= µ
2
H
a
: µ
1
≠ µ
2
Keterangan: µ
1
adalah kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum menerapkan model pembelajaran Think-Talk-Write dan µ
2
adalah kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sesudah menerapkan model pembelajaran
Think-Talk-Write. Untuk mengetahui hasil uji hipotesis yaitu dengan menggunakan ketentuan jika µ
1
= µ
2
, maka H diterima, dan jika µ
1
≠ µ
2
, maka H ditolak dan Ha diterima. Setelah diketahui ada tidaknya perbedaan dari kedua
sampel tersebut, maka dapat disimpulkan mengenai ada tidaknya pengaruh kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi di kelas IV SDN 2 Cintaraja
setelah menerapkan model pembelajaran Think-Talk-Write.
82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan mengenai kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum dan
setelah menerapkan model pembelajaran Think-Talk-Write, serta seberapa besar pengaruh dari penerapan kemampuan model pembelajaran Think-Talk-Write
terhadap kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa kelas IV SDN 2 Cintaraja dalam menulis karangan
deskripsi sebelum menerapkan model pembelajaran Think-Talk-Write dapat dilihat dari perolehan hasil pre-test. Pre-test menggambarkan kemampuan
siswa sebelum diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil penghitungan kategori interval dari kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum
menerapkan model pembelajaran Think-Talk-Write yang tercantum pada tabel 4.5 dari 21 orang siswa didapatkan hasil bahwa terdapat 0 siswa pada kategori
sangat tinggi, 5 orang siswa yang berada pada kategori tinggi, 10 orang sisa pada kategori sedang, 6 orang siswa pada kategori rendah dan 0 siswa pada
kategori sangat rendah. 2.
Kemampuan siswa kelas IV SDN 2 Cintaraja dalam menulis karangan deskripsi setelah menerapkan model pembelajaran Think-Talk-Write dapat
dilihat dari perolehan hasil post-test. Post-test menggambarkan kemampuan siswa setelah peneliti memberikan perlakuan dengan menerapkan model
pembelajaran Think-Talk-Write. Berdasarkan hasil penghitungan kategori interval dari kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi setelah
menerapkan model pembelajaran Think-Talk-Write yang tercantum pada tabel 4.7 dari 21 orang siswa didapatkan hasil bahwa terdapat 8 orang siswa yang
berada pada kategori sangat tinggi, 11 orang siswa yang berada pada kategori tinggi, 2 orang siswa pada kategori sedang, 0 siswa pada kategori rendah dan 0
siswa pada kategori sangat rendah.