Media Benda Konkrit KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Kemampuan Berhitung Perkalian dalam Pembelajaran

19 1 Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme . 2 Memperbesar perhatian siswa. 3 Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 4 Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. 5 Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. 6 Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahaya. 7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan fungsi dari media pembelajaran adalah dapat meningkatakan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar dan interaksi siswa yang lebih baik, memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa dan mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.

c. Media Benda Konkrit

Benda Konkret yaitu benda yang sebenarnya dapat diamati secara langsung oleh panca indera dengan cara melihat, mengamati dan memegangnya secara langsung tanpa melalui alat bantu. http: www .martiningsih .co.cc 20080404penelitian-tindakan-kelas-smp-kelas-ix.html. Konkret mempunyai arti nyata untuk disentuh, dilihat dan diungkapkan melalui kemampuan verbal. Konkret adalah sesuatu yang dapat di lihat secara sadar oleh panca indra semua orang, sehingga akan mempunyai hasil sama. Media benda konkret termasuk dalam media tiga dimensi. Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Russefendi, 1992:141. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke dalam kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. 20 Moedjiono 1992:35 mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan-kelebihan diantaranya adalah memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas,dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas. Sedangkan kelemahan media benda konkrit diantaranya tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar, penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatannya rumit Moedjiono,1992 : 36. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan media benda konkret adalah media benda nyata tiga dimensi yang dapat dilihat diraba maupun dipegang. Menurut Ruseffendi 1992 : 142 Beberapa contoh media konkret yang biasa digunakan dalam pembelajaran matematika diantaranya adalah 1 timbangan bilangan 2 dekak dekak 3 papan flannel 4 garis bilangan 5 kelereng Media benda konkret yang dipakai dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan perkalian pada penelitian ini adalah kelereng. Kelereng merupakan benda yang tidak asing lagi bagi anak anak, selain bentuknya yang menarik anak anak sering menggunakan benda ini untuk mereka bermain. Hal demikian akan menunjang ketika digunakan dalam pembelajaran yaitu siswa menjadi tertarik untuk menggunakannya. http: kurtek. Upi .edu media kelereng konsep 20 media.htm diakses 11 Januari 2011 Kelereng termasuk kedalam media benda konkrit, menurut Russeffendi 1992: 107 penggunaan media konkret sangat tepat digunakan dalam pembelajaran terutama pada kelas II karena sesuai teori belajar Piaget anak usia 7 11 berada tahap Operasional konkrit yaitu anak mengembangkan konsep dengan menggunakan benda-benda konkrit untuk menyelidiki hubungan dan model- model hubungan abstr benda konkrit berdasarkan warna, bentuk atau ukurannya. Menurut http:kurtek.upi.edumediakelerengkonsep20media.htm yang diakses 11 Januari 2011, Beberapa kelebihan kelereng dibanding alat peraga lainnya dalam hitung perkalian bilangan cacah dibawah 50 antara lain : 21 a Kelereng merupakan benda mainan anak anak Anak tidak merasa asing dengan kelereng karena sudah terbiasa mereka gunakan untuk bermain. Ketika dalam pembelajaran mereka menggunakannya mereka tidak akan merasa kesulitan lagi. b Bentuknya unik dan menarik Bentuk kelereng yang bulat dan berwarna warni terlihat sangat unik dan menarik, hal itu akan menjadikan siswa tertarik dan mau menggunakannya. c Bentuknya kecil Kelereng memiliki diameter kurang lebih 1 cm, bentuknya yang kecil akan mudah dibawa kemana mana dan akan lebih mudah dalam penggunaaannya. Ketika digunakan dalam pembelajaran kekurangan kelereng diantaranya adalah kalau tidak berhati hati menggunakannya ketika jatuh akan langsung menyebar karena kelereng mudah memantul, tidak mudah dibawa kemana mana dalam jumlah yang banyak karena berat dan untuk anak yang aktif justru kelereng digunakan untuk mainan dalam kelas. Dari uraian di atas dapat disimpulkan media kelereng tersebut dapat membantu anak dalam proses pembelajaran matematika khususnya berhitung perkalian . Kelereng bentuknya bundar memiliki diameter sekitar 1 cm, sehingga mudah dibawa kemana mana. Bentuknya yang unik membuat anak tertarik pada benda ini. Selain itu siswa akan antusias dalam menggunakannya karena merupakan mainan mereka sehari hari, siswa menjadi termotivasi untuk segera menghitung pekerjaan mereka.

d. Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share 1 Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERISTIWA PROKLAMASI INDONESIA DALAM PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PERENG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 80

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN I KARANGDUREN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 12 132

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI DAGEN 01 JATEN Pengaruh strategi pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD negeri Dagen 01 Jaten Karanganyar Tahun pelajaran 2014

0 2 8

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI DAGEN 01 JATEN Pengaruh strategi pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD negeri Dagen 01 Jaten Karanganyar Tahun pelajaran 2014

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh strategi pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD negeri Dagen 01 Jaten Karanganyar Tahun pelajaran 2014/2015.

0 3 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 1 137

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SDN 02 JATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

1 8 207

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SURUHKALANG KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 106

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA BENTUK BINTANG PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Media Bentuk Bintang Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi 02 Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

0 1 12

Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas ii sdn Manisharjo 01 bendosari sukoharjo tahun ajaran 2009 2010 Penulis: Esti Rejeki (X7108669) Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd 2. Drs. Sukar

0 1 15