Penerapan Media KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Kemampuan Berhitung Perkalian dalam Pembelajaran

29 Selain itu dapat pula diketahui karakteristik teknik Think-Pairs-Share TPS yang membedakan dengan model pembelajaran kooperatif structural lainnya terdapat langkah pembelajaran Think berfikir. Sehingga siswa memiliki tanggung jawab individu sebelum akhirnya mereka dapat bekerja dengan kelompok. Tidak memerlukan waktu yang lama dalam pembentukan kelompok. Karena mereka hanya berpasangan pairs dengan teman sebangkunya. Kelompok yang hanya beranggotakan dua orang akan mengurangi kegaduhan kelas yang diakibatkan oleh diskusi dalam kelompok. Memberikan waktu lebih banyak kepada siswa dalam pengerjaan. Dalam pemberntukan kelompok tidak butuh waktu yang lama. Sebelum mengerjakan secara kelompok mereka terlebih dahulu mengerjakan secara individu, serta dalam pendiskusian penyelesaian soal hanya perlu menggabungkan dua pendapat. Jumlah anggota kelompok yang elasedikit akan mengurangi terjadinya konflik dalam kelompok. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan kelebihan dari teknik Think-Pairs-Share TPS adalah dapat meningkatkan partisipasi siswa di dalam kelas. Karena siswa akan berdiskusi dengan pasanganya pairs untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru, kemudian siswa juga berbagi share kepada teman-teman sekelasnya dengan mempresentasikan hasil diskusinya dengan pasangannya. Selain itu dengan penerapan teknik ini siswa akan lebih menguasai materi, karena siswa harus berpikir think untuk menyelasaikan masalah yang ditugaskan kepadanya. Seharusnya kegiatan belajar mengajar juga lebih mempertimbangkan siswa,siswa bukanlah sebuah botol kosong yang bisa diisi dengan muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru. Selain itu, alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa.

e. Penerapan Media

Kelereng Dalam Model Pembelajaran Kooperetif Think Pair Share Pada Materi Perkalian Penerapan dalam model pembelajaran kooperetif Think Pair Share pada materi perkalian dilaksanakan seperti pada umumnya pembelajaran, langkah langkah yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 30 1 Setelah siswa diberi penjelasan tentang materi perkalian siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari dua anggota 2 siswa. 2 Siswa diberi soal secara klasikal atau soal secara bersama sama tentang perkalian. Misalnya 4 X 5 3 Siswa diminta mendiskusikannya bersama dengan kelompoknya 4 Cara bekerja kelompok mereka adalah soal yang diberikan dikerjakan sendiri sendiri think setelah selesai berdiskusi dengan teman kelompoknya pair , mendiskusikan hasil jawaban mereka secara klasikal share 5 Siswa mengerjakan sendiri - sendiri Think dengan cara menghitung dengan menggunakan media kelereng 4 X 3 = 6 Masing masing siswa menuliskan jawaban individu pada lembar yang telah disiapkan 7 Setelah selesai mengerjakan secara individu, siswa menggabungkan jawaban mereka bersama dan menghitung lagi secara bersama sama untuk memastikan jawaban mereka dengan menggunakan kelereng secara bersama sama Pair 8 Setelah selesai mengerjakan berpasangan Pair siswa menuliskan jawaban bersama share dalam lembar jawaban kelompok. 9 Tahap selanjutnya adalah Share namun secara klasikal. Siswa secara bersama sama memdiskusikan soal yang ada dengan menggunakan media kelereng. 10 Guru dapat melaksanakan evaluasi secara individu dan kelompok berdasarkan dari lembar jawab yang dikerjakan siswa secara individu think dan berpasangan pair . Dari langkah langkah pembelajaran yang diuraikan di atas dapat peneliti ulas bahwa pembelajaran dengan menerapkan penggunaan media kelereng dalam model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat 31 menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu dengan menerapkan penggunaan media kelereng dalam model pembelajaran kooperatif Think Pair Share siswa menjadi lebih antusias dalam pembelajaran. Dengan meningkatnya antusiasme dalam pembelajaran siswa menjadi aktif sehingga lebih mudah dalam memahami materi perkalian yang disampaikan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berhitung perkalian.

B. Penelitian Yang Relevan

Menurut peneliti, ada beberapa penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini diantaranya : 1. Erna Nurmaningsih 2009 yang mengadakan penelitian tentang Peningkatan Kemampuan Berhitung Perkalian dan Pembagian melalui Pendekatan Kontekstual pada Kelas III SD N I Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 20092010. Kesimpulan penelitiannya adalah : Melalui pendekatan kotekstual dapat meningkatkan kemampuan menghitung perkalian dan pembagian siswa kelas III SD Negeri 1 Bendo tahun pelajaran 20092010. Dengan hasil adanya peningkatan rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 42,72, siklus 1 70,45, sedangkan pada siklus II menjadi 82,72. Untuk siswa tuntas belajar nilai ketuntasan 60 pada tes awal 36,36, tes siklus 1 81,82 setelah dilakukan refleksi terdapat 2 siswa yang tidak tuntas nilai di bawah 60, dan pada tes siklus II menjadi 100. Dari penelitian yang relevan ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilaksanakan penulis. Persamaannya adalah pada variable Y yaitu kemampuan menghitung perkalian dan pembagian, sedangkan perbedaannya adalah variable X,tempat, waktu, dan subyek penelitian. Elis Muddah Yuliana NIM K 5403003 2008 dalam Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Model -Pair- Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Pada Pokok Bahasan Unsur Fisik Wilayah Indonesia Kelas Viii B Di Mts Negeri I Pacitan Tahun Ajaran 20072008. Kesimpulan dari penelitian adalah Think-Pair- dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan unsur fisik wilayah Indonesia. Pada siklus pertama yang mendapat nilai lebih dari 6,5

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERISTIWA PROKLAMASI INDONESIA DALAM PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PERENG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 80

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN I KARANGDUREN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 12 132

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI DAGEN 01 JATEN Pengaruh strategi pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD negeri Dagen 01 Jaten Karanganyar Tahun pelajaran 2014

0 2 8

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI DAGEN 01 JATEN Pengaruh strategi pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD negeri Dagen 01 Jaten Karanganyar Tahun pelajaran 2014

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh strategi pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD negeri Dagen 01 Jaten Karanganyar Tahun pelajaran 2014/2015.

0 3 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 1 137

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SDN 02 JATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

1 8 207

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SURUHKALANG KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 106

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA BENTUK BINTANG PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Media Bentuk Bintang Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi 02 Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

0 1 12

Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas ii sdn Manisharjo 01 bendosari sukoharjo tahun ajaran 2009 2010 Penulis: Esti Rejeki (X7108669) Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd 2. Drs. Sukar

0 1 15