Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi Koordinasi Mata-Kaki Tinggi dan Rendah

commit to user 24 “koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif”. Menurut Mulyono Biyakto Atmojo 2008: 57 bahwa, “koordinasi adalah kemampuan untuk secara bersamaan melakukan berbagai tugas gerak secara mulus dan akurat tepat”. Menurut Ismaryati 2008 : 53 bahwa, “Koordinasi didefinisikan sebagai hubungan yang harmonis dari hubungan saling pengaruh di antara kelompok- kelompok otot selama melakukan kerja”. Berdasarkan pengertian koordinasi yang dikemukakan empat ahli tersebut dapat dirumuskan bahwa, koordinasi mata-kaki adalah suatu integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama dalam hal ini melihat situasi permainan yang dihadapi, dan kaki sebagai pemegang fungsi melakukan suatu gerakan yang dikehendaki oleh otak, setelah merespon situasi yang dilihat oleh mata. Integrasi yang melibatkan dua bagian gerak yaitu mata dan kaki harus dirangkaikan menjadi satu pola gerakan yang baik dan harmonis untuk mendukung kemampuan menggiring bola.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi

Tingkat koordinasi atau baik buruknya koordinasi gerak seseorang tercermin dalam kemampuannya untuk melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat precise, dan efisien. Seseorang yang memiliki koordinasi baik bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna, tetapi juga mudah dan cepat dapat melakukan keterampilan-keterampilan yang baru. harsono 1988: 221 menyatakan, “kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelentukan, kinesthetic, sense, balance, dan ritme, semua menyumbang dan berpadu di dalam koordinasi gerak, oleh karena itu satu sama lainnya mempunyai hubungan yang erat”. Kalau salah satu unsur tidak ada atau kurang berkembang, maka hal ini berpengaruh terhadap kesempurnaan koordinasi”. Pendapat lain dikemukakan Suharno HP. 1993: 62 dalam usaha untuk pencapaian prestasi, koordinasi di pengaruhi oleh : a Pengaturan syarat pusat dan tepi, hal ini berdasarkan pembawaan atlet dan hasil dari latihan. b Tergantung tonus dan elastisitas dari otot yang melakukan gerakan. c Baik dan tidaknya keseimbangan, kelincahan, dan kelentukan atlet. d Banyak dan tidaknya koordinasi kerja syaraf, otot dan indera. commit to user 25 Faktor pembawaan dan kemampuan kondisi fisik khususnya kelincahan, kelentukan, keseimbangan, kekuatan, daya tahan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan koordinasi yang dimilki seseorang. Dengan kata lain jika kelincahan, kelentukan, keseimbangan, kekuatan, dan daya tahan baik, maka tingkat koordinasinya juga baik. Dengan demikian latihan yang bertujuan meningkatkan komponen kondisi fisik tersebut, maka secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan koordinasi pula.

c. Koordinasi Mata-Kaki Tinggi dan Rendah

Koordinasi mata-kaki dinyatakan baik apabila integritas mata dan gerak kaki dapat melakukan gerakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tingkat koordinasi mata-kaki dapat diketahui melalui tes dan pengukuran yang relevan. Bentuk tes yang relevan untuk mengukur koordinasi mata-kaki menurut Ismaryati 2008: 54-56 yaitu, “soccer wall volley test dan soccer dribble test”. Melalui tes dan pengukuran koordinasi mata-kaki, maka akan diketahui sejauh mana kemampuan yang dimilikinya. Untuk mengkategorikan tingkat koordinasi mata-kaki seseorang tinggi atau rendah, dengan membandingkan hasil yang dicapai seseorang dengan orang lain. Misalnya dalam penelitian ini, sampel dites kemampuan koordinasi mata-kaki, untuk selanjutnya hasil tersebut dirangking dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Dari hasil perengkingan tersebut, kemudian diambil rata-rata, nilai yang lebih dari rata-rata dikategorikan koordinasi mata kaki tinggi, sedangkan nilai yang kurang dari rata-rata dikategorikan koordinasi mata-kaki rendah.

d. Peranan Koordinasi Mata-Kaki dengan Kemampuan Menggiring Bola

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

1 11 70

PENGARUH MODEL LATIHAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

9 67 126

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA ATLET USIA 15-17 TAHUN CLUB SEPAKBOLA PERSATUAN SEPAKBOLA MURIDA (MAFC) KECAMATAN BOSAR MALIGAS TAHUN 2016.

0 3 22

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN, KECEPATAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA KAKI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA (Studi Eksperimen pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Sragen).

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA 13-15 TAHUN.

1 2 94

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK YAPPI WONOSARI.

1 3 107

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 MLATI TAHUN 2015/2016.

0 0 110

SUMBANGAN KETERAMPILAN KOORDINASI MATA KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA MAJISTIK SMAN 1 KEBUMEN.

0 1 107

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN JUGGLING MENGGUNAKAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PESERTA SSB BINA PUTRA CEPU USIA 13-15 TAHUN.

1 1 110

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI, PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 13-15 TAHUN SSB PERSEMAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2018

0 0 20