commit to user 54
lebih besar dari nilai r
tabel
pada taraf signifikansi 5 yaitu 0,279. Karena nilai r
hitung
0,749 r
tabel
0,279, maka nilai korelasi signifikan. Hal ini menunjukan bahwa, variansi kemampuan menggiring bola dipengaruhi oleh panjang tungkai. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa, panjang tungkai memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan menggiring bola. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan ada hubungan antara panjang tungkai dengan kemampuan menggiring bola dapat diterima kebenarannya.
4. Hubungan Antara Koordinasi Mata-Kaki, Kelincahan Dan Panjang Tungkai Dengan Kemampuan Menggiring Bola
Untuk menguji hubungan koordinasi mata-kaki, kelincahan dan panjang tungkai dengan kemampuan menggiring bola dilakukan analisis regresi ganda tiga
prediktor. Dari analisis regresi yang dilakukan dapat diketahui bahwa nilai R
1,2,3
= 0,916 dan F
hitung
yang diperoleh sebesar 83,6193, dengan db = 3 lawan 48 pada
taraf sigifikansi 5, nilai F
regresi
dalam tabel adalah 2,80. Karena F
hitung
= 83,6193 F
tabel
= 2,80. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-kaki, kelincahan dan panjang tungkai
dengan kemampuan menggiring bola. Hal ini berarti, variansi kemampuan menggiring bola dipengaruhi oleh koordinasi mata-kaki, kelincahan dan panjang
tungkai. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara koordinasi mata-kaki dengan kemampuan menggiring bola dapat diterima
kebenarannya.
F. Pembahasan Hasil Analisis Data
Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan
pengujian hipotesis telah menghasilkan kesimpulan analisis yang dapat dipaparkan lebih lanjut secara rinci sebagai berikut:
commit to user 55
1. Sumbangan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Kemampuan Menggiring Bola
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data koordinasi mata- kaki dengan kemampuan menggiring bola diperoleh prosentase sumbangan relatif
sebesar 43,799 dan sumbangan efektif sebesar 36,764 . Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga variabel yang diteliti, variabel koordinasi mata-kaki
memberikan sumbangan yang paling besar terhadap kemampuan menggiring bola. Koordinasi mata-kaki merupakan kemampuan fisik yang penting dalam
menampilkan ketepatan arah sesuai yang diinginkan oleh seorang pemain sepakbola dalam melakukan teknik menggiring bola. Sehingga seorang pemain
sepakbola yang mempunyai koordinasi mata-kaki baik akan mampu menguasai bola dengan baik dan menggiring bola sesuai dengan situasi dan kondisi
permainan. Pemain yang mempunyai koordinasi mata-kaki baik akan lebih jarang kehilangan bola dari penguasaannya. Sehingga dari kerangka pemikiran dan
hipotesis dari penulis terbukti dengan prosentase yang telah dipaparkan.
2.
Sumbangan Kelincahan Terhadap Kemampuan Menggiring Bola
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data kelincahan dengan kemampuan menggiring bola diperoleh prosentase sumbangan relatif
sebesar 37,462 dan sumbangan efektif sebesar 31,445 . Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga variabel yang diteliti, variabel kelincahan memberikan
sumbangan yang sedang terhadap kemampuan menggiring bola. kelincahan membantu pemain untuk bergerak membelok, berputar dan
mengubah arah tanpa harus kehilangan keseimbangan. Dimana pada situasi menguasai bola pemain harus segera mengambil inisiatif kemana bola akan
dibawa bergerak dan kepada siapa bola akan diberikan. Selain itu, kelincahan mempunyai peranan untuk memperkecil cedera karena pada saat menguasai bola
pemain akan mengkontrol setiap gerakan yang akan dilakukan dan tidak akan melakukan gerakan yang tidak perlu dilakukan. Dengan kelincahan yang baik,
waktu yang diperlukan untuk menguasai bola lebih efektif dan efisien. Sehingga dari kerangka pemikiran dan hipotesis dari penulis terbukti dengan prosentase
yang telah dipaparkan.
commit to user 56
3. Sumbangan Panjang Tungkai Terhadap Kemampuan Menggiring Bola
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data panjang tungkai dengan kemampuan menggiring bola diperoleh prosentase sumbangan relatif
sebesar 18,739 dan sumbangan efektif sebesar 15,730 Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga variabel yang diteliti, variabel panjang tungkai memberikan
sumbangan yang paling rendah terhadap kemampuan menggiring bola. Pemain yang mempunyai tungkai panjang, titik berat badannya lebih
tinggi daripada pemain yang mempunyai tungkai pendek. Pemain dengan tungkai lebih pendek akan lebih baik keseimbangannya dibandingkan pemain dengan
tungkai lebih panjang. Adapun kelebihan pemain bertungkai lebih pendek adalah stabilitas atau keseimbangan badan dalam mengolah bola untuk melewati lawan
lebih baik dibanding pemain yang bertungkai lebih panjang. Adapun kelemahan pemain bertungkai lebih pendek adalah keterbatasan tungkai untuk menjangkau
bola, keterbatasan dalam menambah jangkauan langkah untuk berlari cepat saat menggiring bola sewaktu serangan balik. Begitu juga dengan pemain yang
mempunyai tungkai lebih panjang, adapun kelebihan karena tungkai panjang titik berat badannya lebih tinggi yang menyebabkan titik proyeksi berat badan lebih
jauh. Seorang pemain yang mempunyai tungkai lebih panjang akan di untungkan dengan kemudahan untuk bergerak dengan jangkauan tungkai juga jauh,
memudahkan untuk berlari cepat dengan memperpanjang langkah pada saat serangan balik dilakukan dibandingkan dengan pemain yang mempunyai tungkai
lebih pendek. Dalam menggiring bola seorang pemain membutuhkan tungkai untuk mampu menguasai bola dengan mendorong dan menjangkau bola. Sehingga
seorang pemain yang mempunyai tungkai panjang mempunyai jangkauan lebih jauh daripada pemain yang mempunyai tungkai lebih pendek. Tetapi
keseimbangan atau stabilitas tergolong labil dibanding pemain bertungkai pendek yang mempunyai titik berat badan yang mendekati gravitasi. Jadi dapat diambil
kesimpulan ada kelebihan dan kekurangan dari pemain yang mempunyai tungkai lebih panjang dan pemain yang mempunyai tungkai lebih pendek. Sehingga dari
kerangka pemikiran dan hipotesis dari penulis terbukti dengan prosentase yang telah dipaparkan.
commit to user 57
4. Sumbangan Koordinasi Mata-Kaki, Kelincahan Dan Panjang Tungkai Terhadap Kemampuan Menggiring Bola
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data koordinasi mata- kaki, kelincahan dan panjang tungkai dengan kemampuan menggiring bola. Dapat
diketahui bahwa ketiga variabel tersebut memberikan sumbangan terhadap kemampuan menggiring bola sebesar 83,939 . Hal ini membuktikan bahwa
variabel koordinasi mata-kaki, kelincahan dan panjang tungkai memberikan peranan yang cukup besar terhadap kemampuan menggiring bola.
Koordinasi mata kaki yang baik, kelincahan yang baik dan panjang tungkai. Sehingga dalam melakukan gerakan menggiring bola akan menghasilkan
gerakan yang baik. Dan sulit untuk di rebut oleh lawan karena mempunyai koordinasi yang baik untuk melindungi bola yang telah dikuasai. Kelincahan
berperan dalam gerakan menggiring bola untuk bergerak mengubah arah secara cepat dan tepat sesuai dengan situasi yang dihadapi. Sehingga dari kerangka
pemikiran dan hipotesis dari penulis terbukti dengan prosentase yang telah dipaparkan.
commit to user
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN