Pentingnya Menggiring Bola Komponen Kondisi Fisik yang Diperlukan Saat Menggiring Bola

commit to user 17 Sumber: Soekatamsi, 1988: 161 3 Menggiring Bola Dengan Kura-Kura Kaki Bagian Luar Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki sebelah luar. Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan, dan bola harus selalu dekat dengan kaki. Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola, selanjutnya melihat situasi lapangan. Gambar 3. Menggiring Bola dengan Kura-Kura Kaki Bagian Luar Sumber: Soekatamsi, 1988: 162

d. Pentingnya Menggiring Bola

Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar dengan bola dalam bermain sepakbola yang merupakan cerminan dari keindahan permainan sepakbola. Menggiring bola adalah teknik menggulirkan bola dengan berlari secara terus-menerus berpindah dari titik satu ke titik yang lain. Menggiring bola merupakan teknik individu atau perorangan sehingga pemain yang mampu menggiring bola dengan baik akan terlihat menonjol dari pemain yang lain. Menurut Joseph A. Luxbacher 2004: 48 bahwa, “Keberhasilan serangan tergantung pada setiap kemampuan pemain untuk menguasai bola, kemampuan untuk mengalahkan lawan dalam dribble pada situasi satu lawan satu, khususnya di dalam sepertiga daerah serangan, dan kemampuan untuk menghadapi lawan commit to user 18 yang mencoba merebut bola merupakan hal yang penting bagi keberhasilan individu”. Menggiring bola berperan dalam serangan untuk menguasai bola dan membuka ruang bagi diri sendiri maupun teman satu tim untuk mencetak gol. Tetapi lebih baiknya dilakukan di sepertiga lapangan daerah pertahanan lawan. Untuk mengalahkan lawan pada situasi satu lawan satu.

e. Komponen Kondisi Fisik yang Diperlukan Saat Menggiring Bola

Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar dalam sepakbola yang kompleks, menurut Arma Abdoellah 1981: 416-420 menyatakan bahwa, “Teknik badan yang ditujukan kepada perkembangan kemampuan fisik untuk mencapai kesegaran fisik physical fitness, agar dapat bermain sepakbola sebaik- baiknya yang meliputi: 1 Kecepatan speed, 2 Kekuatan strenght, 3 Daya Tahan endurance, 4 Kelincahan agility, 5 Kelentukan flexibility “ Komponen kondisi fisik disetiap cabang olahraga mempunyai peranan yang berbeda-beda. Berikut ini penjelasan kondisi fisik yang diperlukan saat menggiring bola. 1 Kecepatan speed Kecepatan merupakan komponen kondisi fisik yang penting dalam usaha mencapai prestasi yang tinggi. Kecepatan adalah perubahan gerak dari satu tempat ke tempat yang lain yang dilakukan dalam waktu singkat. Perubahan tersebut berlaku untuk seluruh tubuh atau salah satu bagian tubuh saja.Seperti dikemukakan Dangsina Moeloek dan Artjatmo Tcokronegoro 1984: 7 bahwa “kecepatan dalah sebagai laju gerak, dapat berlaku untuk seluruh tubuh atau bagian tubuh”. Menurut M. Sajoto 1995: 5 kecepatan adalah “kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dlam bentuk yang sama, dalam waktu yang sesingkat- singkatnya”. Berdasarkan pendapat dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, kecepatan merupakan kamampuan seseorang untuk melakukan gerakan yang commit to user 19 sama dalam wakyu yang sesingkat-singkatnya. Macam-macam kecepatan dibagi menjadi tiga berdasarkan bentuk-bentuk gerakan. Dalam hal ini Sudjarwo 1993:28 membedakan kecepatan menjadi tiga macam “1 sprinting speed, 2 reaction of speed, 3 speed of movement”. Sprinting speed adalah suatu kemampuan bergerak ke depan dengan kekuatan dan kecepatan maksimal, dihasilkan oleh banyaknya frekuensi gerakan kaki serta panjang langkah. Reaction of speed adalah kecepatan mengadakan reaksi terhadap suatu rangsang. Speed of movement adalah kemampuan kecepatan kontraksi secara maksimal oleh otot-otot atau dalam segerombolan otot dalam suatu gerakan yang terputus. Gerakan tersebut merupakan gerakan mendadak, meledak dalam suatu gerakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan, Sudjarwo 1993: 29 menyatakan, baik tidaknya kecepatan speed seorang atlet dapat dilihat : 1 Macam fibril otot pembawaan. 2 Pengaturan sistem yang baik, berari sisitem koordinasi untuk mengatur kecepatan. 3 Kekuatan otot, merupakan faktor yangmenentukan kecepatan. 4 Elastisitas otot, makin baik akan menyebabkan kontraksi otot yang baik berarti kecepatan baik pula. 5 Sifat rilex dari otot baik pengaruhmya terhadap kecepatanmaupun penguasaan teknik. Otot yang rilex tidak cepat lelah berarti efektif dan ekonomis. Dari pendapat diatas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut kecepatan ini dihasilkan kontraksi otot secara maksimal. Kecepatan berlaku untuk seluruh tubuh atau salah satu bagian tubuh saja. Keterlibatan kecepatan seluruh tubuh atau bagian tubuh ini tergantung dari tuntutan cabang olahraga yang bersangkutan. Misalnya kecepatan yang dibutuhkan sprinter dengan usaha meloloskan diri seorang pemain sepakbola yang sedang dibayang-bayangi pemain lawan saat menerima bola lemparan ke dalam agar bola tidak direbut lawan. 2 Kekuataan strenght Kekuatan merupakan salah satu unsur pokok dominan sebagai kemampuan gerak untuk mencapai prestasi maksimal. Rusell R. Pate et al 1984 mengemukakan “Kekuatan adalah tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk dari suatu benda”. Suharsono 1993: 39 berpendapat bahwa ”Kemampuan otot untuk dapat mengatasi tahanan atau beban, menahan atau commit to user 20 memindahkan beban dalam menjalankan aktivitas olahraga”. Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengerahkan tenaga maksimal dalam menahan beban tertentu dalam suatu aktivitas. Kekuatan merupakan salah satu unsur dari komponen kondisi fisik yang diperlukan pada setiap cabang olahraga sesuai dengan karakteristik cabang olahraga tersebut. Kekuatan otot adalah unsur komponen kondisi fisik yang sangat penting dalam meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan karena: 1 Kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik, 2 Kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi otot dari kemungkinan cidera, 3 Latihan kekuatan dapat membantu membentuk postur tubuh yang ideal, 4 Dengan kekuatan dapat memperkuat persendian. Berikut faktor-faktor penentu baik tidaknya kekuatan Suharno HP 1993: 39 menyatakan : 1 Besar kecilnya potongan melintang otot potongan morphologisyang tergantung pada proses hipertrofi otot 2 Jumlah fibril otot yang turut bekerja dalam melawan beban, makin besar fibril otot yang berkerjaberarti kekuatan bertambah besar. 3 Tergantung besar kecilnya rangka tubuh,makin besar skelet makin besar kekuatan. Karena itu kebanyakan penampilan keterampilan olahraga melibatkan gerakan-gerakan yang disebabkan oleh kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi otot dan kekuatan gaya maupun kekuatan yang digunakan oleh sesuatu dari luar atau orang lain. Misalnya salah satu keterampilan menyundul bola dalam suatu permainan sepakbola saat berebut bola dengan pemain lawan. 3 Daya Tahan endurance Sepakbola membutuhkan kebugaran dan stamina yang baik. Bukan satu hal yang baik bila seseorang bisa bermain hebat dalam 10 menit pertama, setelah itu ia menunjukan sikap kelalahan. Selama hampir 1,5 jam pertandingan sepakbola, para pemain berlari rata-rata sekitar 5mil 8 kilometer dengan sebagian lari cepat dan lari-lari kecil cepat, jarak seperti itu bukan jarak yang pendek. Untuk itu untuk memperoleh stamina yang baik adalah dengan latihan daya tahan karena tingkatan tertinggi dari daya tahan adalah stamina. Latihan daya tahan yang makin lama, makin berat dan makin meningkat untuk menjadi commit to user 21 latihan stamina yang meningkatkan kemampuan bertahan terhadap rasa lelah dan makin lama makin berkembang. Daya tahan ada dua macam menurut Yusuf Hadisasmita dan Aip Syrifuddin 1996: 107 daya tahan ada dua macam adalah. 1. Daya tahan otot. Otot bergantung pada : a Kekuatan otot b Jumlah bahan bakar yang ada pada otot dan hati c Diet gizi dalam waktu yang lama d Istirahat yang cukup 2. Daya kardiorespiratori, daya ini bergantung pada : a Kompononen alat-alat pernafasan tubuh untuk menyedot oksigen dalam jumlah yang besar dan mengeluarkan zat asam arang dalam jumlah yang besar pula. b Kemamapuan jantung untuk menambah keluaran darah dan menstrabsportasikan Oksogen dan kabondioksida ke dan dari otot melalui darah. Latihan pembentukan daya tahan anak terutama pada latihan dari daya tahan otot dan latihan cardio respiratory endurance yang merupakan faktor-faktor penting di dalam pembentukan tingkat kesegaran jasmani. Oleh karena itu unsur kondisi fisik seperti daya tahan tidak hanya sebagai pelengkap dari unsur lain dalam permainan sepakbola karena pemain sepakbola tidak akan menciptakan permainan yang indah dilihat dan tidak bisa memenangkan permainan tanpa mempunyai stamina yang baik. 4 Kelentukan flexibility M. sajoto 1988 : 58 menyatakan bahwa “kelentukan adalah efektifitas seseorang dalam penyesuaian dirinya, untuk melakukan segala aktivitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya, terutama otot-otot, ligamen-ligamen di sekitar persendian”. Kelentukan merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan gerak olahraga, apabila seseorang mengalami gerak yang kurang luas pada persendiannya dapat mengganggu gerakan atau menimbulkan cedera pada otot. Macam-macam kelentukan menurut Suharno HP 1993 : 54 antara lain: 1 Kelentukan umum, ialah kemampuan seseorang dalam gerak dengan amplitudo yang luas dimana sangat berguna dalam gerakan olahraga pada umumnya dan menghadapi hidup sehari-hari. Kelentukan sendi-sendi tidak mengganggumenghambat gerakan dalam olahraga apa saja dan commit to user 22 pekerjaan umum sesuai dengan situasi, 2 Kelentukan khusus, ialah kemampuan seseorang dalam gerak dengan amplitudo yang luas dan berseni dalam satu cabang olahraga. Tuntutan masing-masing cabang olahraga terhadap kelentukan sangat berbedabeda. Perbedaan tersebut biasanya atas dasar perbedaan teknik dari masing-masing cabang olahraga dan taktik bertanding yang digunakan. Latihan kelentukan fleksibilitas tubuh sangat erat kaitannya dengan gerak persendian, oleh karena itu latihan kelentukan adalah suatu bentuk latihan untuk memberikan gerak yang luas pada persendian, dengan tujuan untuk mengurangi kekakuan pada tubuh menambah elastisitas pada otot, dan mengurangi ketegangan pada otot. Hal ini merupakan dasar yang sangat penting dalan pembinaan fisik permainan sepakbola sebab dalam permainan sepakbola dibutuhkan banyak fungsi kelentukan dari anggota tubuh misalnya, pada saat pemain menyundul bola heading yang dibutuhkan salah satu fungsi dari organ tubuh yaitu otot perut. Pendapat dari Suharno HP 1993 : 56 masalah-masalah yang perlu diperhatikan dalam kaitannya melatih kelentukan adalah: 1 Pemanasan sebelum masuk ke inti latihan, harus cukup baik. 2 Gerakan-gerakan jangan dipaksakan sehingga mengakibatkan robekputusnya jaringan-jaringan pembentuk persendian. 3 Latihan harus sistematis, metodis penambahan beban latihan dari sedikit demi sedikit. 4 Selesia latihan kelentukan, perlu diimbangi dengan latihan kekuatan pembentuk sendi-sendi yang dilatih. 5 Janganlah memaksa atlet yang sedang susah, muram,takut dan sakit untuk berlatih kelentukan. 6 Latihan kelentukan sebaiknya dimulai umur dini dan pada siang hari. 7 Latihan dengan metode aktif dan pasif selalu dikombinasikan .

f. Kesalahan-Kesalahan Saat Menggiring Bola

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

1 11 70

PENGARUH MODEL LATIHAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

9 67 126

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA ATLET USIA 15-17 TAHUN CLUB SEPAKBOLA PERSATUAN SEPAKBOLA MURIDA (MAFC) KECAMATAN BOSAR MALIGAS TAHUN 2016.

0 3 22

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN, KECEPATAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA KAKI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA (Studi Eksperimen pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Sragen).

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA 13-15 TAHUN.

1 2 94

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK YAPPI WONOSARI.

1 3 107

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 MLATI TAHUN 2015/2016.

0 0 110

SUMBANGAN KETERAMPILAN KOORDINASI MATA KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA MAJISTIK SMAN 1 KEBUMEN.

0 1 107

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN JUGGLING MENGGUNAKAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PESERTA SSB BINA PUTRA CEPU USIA 13-15 TAHUN.

1 1 110

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI, PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 13-15 TAHUN SSB PERSEMAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2018

0 0 20