Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

commit to user p = tingkat kesukaran butir soal n = banyaknya butir soal Tingkat kesukaran butir dan perangkat soal dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu mudah, sedang, dan sukar dengan rincian sebagai berikut: a Sukar jika 25 . P b Sedang jika 75 . 25 . P c Mudah jika 00 . 1 75 . P Tingkat kesukaran untuk tes hasil belajar dianggap baik bila berkisar sekitar 0,50. Asmawi Zainul,dkk, 1995:158-160

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Keseimbangan Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak. Statistik uji yang digunakan adalah uji-t, yaitu : a. Menentukan hipotesis 1 2 : H kedua populasi seimbang 1 1 2 : H kedua populasi tidak seimbang b. Tingkat signifikansi : 0, 05 c. Statistik uji 2 ~ 1 1 2 1 2 1 2 1 n n t n n s X X t p 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 p n s n s s n n Keterangan: t = harga statistik yang diuji t ~ tn 1 +n 2 -2 1 X = rata-rata nilai pada kelas eksperimen 2 X = rata-rata nilai pada kelas kontrol commit to user s 1 2 = variansi dari kelas eksperimen s 2 2 = variansi dari kelas kontrol n 1 = cacah anggota kelas eksperimen n 2 = cacah anggota kelas kontrol 2 p s = variansi gabungan p s = deviasi baku gabungan d. Daerah kritik : DK = 2 {t t t atau 2 } t e. Keputusan uji : jika t DK maka H ditolak f. Kesimpulan 1 Jika H diterima maka kedua populasi seimbang. 2 Jika H ditolak maka kedua populasi tidak seimbang . Budiyono, 2004:156 2. Uji Prasyarat Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini, untuk uji normalitas digunakan metode Lilliefors. Adapun prosedur ujinya adalah sebagai berikut : 1 Hipotesis H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2 Tingkat signifikansi : = 0.05 3 Statistik uji L = Maks Fz i Sz i Keterangan : commit to user Fz i = PZ z i ; Z ~ N 0,1 Sz i = n f n i i 1 proporsi cacah z z i terhadap seluruh cacah z i i z = skor terstandar untuk i ; dengan i z = s X Xi s = standar deviasi sampel; X = rataan sampel 4 Daerah kritik DK = {L L L ;n } dengan n adalah ukuran sampel Harga L ;n dapat dilihat pada tabel Lilliefors pada tingkat signifikan dengan derajat kebebasan n 5 Keputusan uji H ditolak jika L DK atau H o diterima jika L DK 6 Kesimpulan berdasarkan keputusan uji yang diperoleh Budiyono, 2004:170 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama. Pada penelitian ini, untuk uji homogenitas digunakan metode Bartlett dengan statistik uji chi kuadrat, sebagai berikut : 1 Hipotesis H : 1 2 = 2 2 = 3 2 « k 2 populasi-populasi homogen H 1 : tidak semua variansi sama populasi-populasi tidak homogen 2 Tingkat signifikansi : = 0.05 3 Statistik uji 2 = c 203 . 2 f log RKG f j log s j 2 Keterangan : 2 ~ 2 k-1 k = banyaknya populasi banyaknya sampel commit to user f = derajat kebebasan untuk RKG = N ±k f j = derajat kebebasan untuk s j 2 = n j 1 j = «N N = banyaknya seluruh pengukuran n j = banyaknya pengukuran pada sampel ke-j c = 1 + 1 k 3 1 j j f 1 f 1 RKG = j j f SS ; SS j = 2 j j j 2 j 2 j s 1 n n X X 4 Daerah kritik DK = { 2 | 2 2 ;k-1 } Untuk beberapa dan k-1, nilai 2 ;k-1 dapat dilihat pada tabel nilai chi kuadrat dengan derajat kebebasan k-1. 5 Keputusan uji H ditolak jika 2 DK atau H o diterima jika 2 DK. 6 Kesimpulan a Jika H tidak ditolak maka populasi-populasi homogen. b Jika H ditolak maka populasi-populasi tidak homogen. Budiyono, 2004:175 3. Uji Hipotesis a. Tahap Uji Anava Dua Jalan Untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, efek kolom, dan kombinasi efek kolom terhadap variabel terikat, hipotesis dalam penelitian ini dianalisa dengan analisis variansi dua jalan dengan isi sel tak sama dengan model sebagai berikut: ijk ij j i ijk X Keterangan: ijk X = data amatan ke ±i dan kolom ke-j commit to user = rerata dari seluruh data amatan rerata besar grand mean i = efek baris ke-i pada variabel terikat j = efek kolom ke-j pada variabel terikat ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat ijk = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya ij yang berdistribusi normal dengan rataan 0. Deviasi amatan terhadap rataan populasi juga disebut galat error i = 1, 2; i = 1 untuk model pembelajaran STAD dengan Latihan Individual Terstruktur i = 2 untuk model pembelajaran langsung j = 1, 2, 3; j = 1 untuk kecerdasan logika matematika siswa tinggi. j = 2 untuk kecerdasan logika matematika siswa sedang. j = 3 untuk kecerdasan logika matematika siswa rendah. k = banyaknya data amatan pada setiap sel Tabel 3.2. Notasi dan Tata Letak Data Anava Dua Jalan Sel Tak Sama Kelas Kecerdasan Logika Matematika Siswa Total Tinggi b 1 Sedang b 2 Rendah b 3 Eksperimen a 1 Data Amatan X 11 X 21 . . . X n1 X 12 X 22 . . . X n2 X 13 X 23 . . . X n3 Cacah Data N 11 N 12 n 13 N 1 Jumlah Data T 11 T 12 T 13 G 1 Rataan 11 X 12 X 13 X 1 X Jumlah Kuadrat 2 11 X 2 12 X 2 13 X 2 1 X Suku Koreksi 11 2 11 n T 12 2 12 n T 13 2 13 n T j j j n T 1 2 1 Variansi SS 11 SS 12 SS 13 j j SS 1 commit to user Kontrol a 2 Data Amatan X 11 X 21 . . . X n1 X 12 X 22 . . . X n2 X 13 X 23 . . . X n3 Cacah Data n 21 n 22 n 23 N 2 Jumlah Data T 21 T 22 T 23 G 2 Rataan 21 X 22 X 23 X 2 X Jumlah Kuadrat 2 21 X 2 22 X 2 23 X 2 2 X Suku Koreksi 21 2 21 n T 22 2 22 n T 23 2 23 n T j j j n T 2 2 2 Variansi SS 21 SS 22 SS 23 j j SS 2 Tabel 3.3. Tabel Rataan dan Jumlah Rataan Faktor B Faktor A b 1 b 2 b 3 Total a 1 ab 11 ab 12 ab 13 A 1 a 2 ab 21 ab 22 ab 23 A 2 Total B 1 B 2 B 3 G Keterangan : a 1 : pembelajaran matematika dengan model pembelajaran STAD dengan Latihan Individual Terstruktur a 2 : pembelajaran matematika dengan model pembelajaran langsung b 1 : kecerdasan logika matematika siswa tinggi b 2 : kecerdasan logika matematika siswa sedang b 3 : kecerdasan logika matematika siswa rendah A 1 : jumlah data pada baris ke-1 commit to user A 2 : jumlah data pada baris ke-2 B 1 : jumlah data pada kolom ke-1 B 2 : jumlah data pada kolom ke-2 B 3 : jumlah data pada kolom ke-3 G : jumlah seluruh data amatan Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yaitu: 1 Hipotesis : H 0A : i = 0 untuk setiap i = 1, 2 tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat H 1A : ada i yang tidak sama dengan nol ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat H 0B : j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3 tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 1B : ada j yang tidak sama dengan nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 0AB : ij = 0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3 tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat H 1AB : ada ij yang tidak sama dengan nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat 2 Tingkat signifikansi : = 0.05 3 Komputasi Pada analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut : ij n : banyaknya data amatan pada sel-ij h n : rataan harmonik frekuensi seluruh sel = j , i ij n 1 pq N : banyaknya seluruh data amatan = j , i ij n ij SS = ij k ij k ij n X X 2 2 ij SS : jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel-ij commit to user ij AB : rataan pada sel-ij i A : jumlah rataan pada baris ke-i = j ij AB j B : jumlah rataan pada kolom ke-j = i ij AB G : jumlah rataan semua sel = j , i ij AB Selanjutnya didefinisikan beberapa jumlah kuadrat yaitu : JKA = h n { i 2 i q A pq G 2 } JKB = h n { j 2 j p B pq G 2 } JKAB = h n { pq G 2 + 2 j , i ij AB i 2 i q A j , i ij SS } JKG = j , i ij SS JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG Derajat kebebasan untuk masing ±masing jumlah kuadrat tersebut adalah dkA = p ±1 dkB = q ±1 dkAB = p ±1 q±1 dkT = N 1 Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing, diperoleh rataan kuadrat sebagai berikut: RKA = dkA JKA RKAB = dkAB JKAB RKB = dkB JKB RKG = dkG JKG 4 Statistik uji Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama adalah a untuk H 0A adalah F a = RKG RKA yang merupakan nilai dari variabel random berdistribusi F dengan derajat kebebasan p ±1 dan N pq; b untuk H 0B adalah F b = RKG RKB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q 1 dan N pq; commit to user c untuk H 0AB adalah F ab = RKG RKAB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p 1q 1 dan N pq. 5 Daerah Kritik a Untuk F a adalah DK = { F a | F a F ; p-1, N-pq } b Untuk F b adalah DK = { F b | F b F ; q-1, N-pq } c Untuk F ab adalah DK = { F ab | F ab F ; p-1q-1, N-pq } 6 Keputusan Uji a H 0A ditolak jika F a DK. b H 0B ditolak jika F ab DK. c H 0AB ditolak jika F ab DK. 7 Kesimpulan berdasarkan keputusan uji yang diperoleh Budiyono, 2004:227 b. Tahap Uji Lanjut Pasca Anava Untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom dan setiap pasangan sel dilakukan uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe, karena metode tersebut akan menghasilkan beda rerata dengan tingkat signifikansi yang kecil. Uji komparasi ganda dilakukan apabila H ditolak dan variabel bebas dari H yang ditolak tersebut terdiri atas tiga kategori. Jika H ditolak tetapi variabel bebas dari H yang ditolak tersebut terdiri atas dua kategori maka untuk melihat perbedaan pengaruh antara kedua kategori mengikuti perbedaan rataannya. Uji komparasi juga perlu dilakukan apabila terdapat interaksi antara kedua variabel bebas. Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji Scheffe adalah sebagai berikut: commit to user 1 Identifikasi semua pasangan komparasi yang ada 2 Menentukan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi 3 Menentukan tingkat signifikansi 4 Mencari harga statistik uji F , antara lain: a Komparasi Rataan antar Baris Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar baris adalah F i.-j. = j i j i n n RKG X X 1 1 2 Keterangan : F i.-j. : nilai F obs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j i X : rataan pada baris ke-i j X : rataan pada baris ke-j RKG : rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi i n : ukuran sampel baris ke-i j n : ukuran sampel baris ke-j DK = {F F p-1F ; p-1, N-pq } b Komparasi Rataan antar Kolom Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar kolom adalah F .i-.j = j i j i n n RKG X X 1 1 2 Keterangan : F .i-.j : nilai F obs pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j i X : rataan pada kolom ke-i j X : rataan pada kolom ke-j RKG : rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi i n : ukuran sampel kolom ke-i j n : ukuran sampel kolom ke-j Daerah kritik untuk uji itu adalah DK = { F | F q-1F ; q-1, N-pq } c Komparasi Rataan antar Sel Pada Kolom yang Sama Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah : commit to user F ij-kj = kj ij 2 kj ij n 1 n 1 RKG X X Keterangan : F ij-kj : nilai F obs pada pembandingan rataan pada sel-ij dan rataan pada sel- kj ij X : rataan pada sel-ij kj X : rataan pada sel-kj RKG : rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi ij n : ukuran sel-ij kj n : ukuran sel-kj Daerah kritik untuk uji itu adalah DK = {F F pq-1F ; pq-1, N-pq } d Komparasi Rataan antar Sel Pada Baris yang Sama Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah : F ij-ik = ik ij 2 ik ij n 1 n 1 RKG X X Keterangan : F ij-ik : nilai F obs pada pembandingan rataan pada sel-ij dan rataan pada sel-ik ij X : rataan pada sel-ij ik X : rataan pada sel-ik RKG : rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi ij n : ukuran sel-ij ik n : ukuran sel-ik Daerah kritik untuk uji itu adalah DK = {F F pq-1F ; pq-1, N-pq } e Menentukan keputusan uji untuk setiap pasangan komparasi rerata f Menyusun rangkuman analisis Budiyono, 2004:213 commit to user 50

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Trigonometri Kelas X dengan Memperhatikan Kecerdasan Emosional Siswa

1 56 251

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE STAD YANG DIMODIFIKASI PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA TERHADAP HASIL PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 7 113

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI DI

1 14 253

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN PETA KONSEP PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PRASYARAT SISWA KELAS X SMA DI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 4 115

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATERI LUAS DAN VOLUME BANGUN RUANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

0 2 84

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL

0 3 86

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MODIFIKASI MEDIA KOMIK PADA MATERI PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI KECENDERUNGAN DOMINASI OTAK SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “TWO STAY TWO STRAY (TSTS)” BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 23

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 SURAKARTA

0 0 20