commit to user
penyusutan dan perayapan yang lebih besar dari beton normal. Sehingga ntuk memikul beban yang sama diperlukan tulangan tambahan Murdock dan Brook,
1999 : 394-395.
2.2.3. Pengertian Beton Ringan dengan Bahan Tambah Serat Aluminium
dan Metakaolin
Beton ringan dengan bahan tambah serat aluminium dan metakaolin adalah suatu material bangunan yang dibuat dengan cara mendaur ulang aluminium bekas dan
mencampurkannya dengan pasir, semen portland, metakaolin serta air dengan perbandingan tertentu. Penggunaan beton metakaolin berseat aluminium dapat
dilakukan sama seperti proses pengecoran beton pada biasanya, misalnya pengecoran dinding partisi atau dak atap.
2.2.4. Material Penyusun Beton Ringan dengan Bahan Tambah Metakaolin
dan Serat Alumunium
Material pennyusun beton ringan dengan bahan tambah serat aluminium dan metakaolin terdiri dari semen, metakaolin, agregat halus, air dan serat aluminium.
Kualitas atau mutu beton dapat ditentukan antara lain dengan cara pemilihan bahan-bahan penyusun beton yang baik, perhitungan proporsi campuran yang
tepat, cara pengerjaan dan perawatan beton yang baik serta cara pemilihan bahan tambah yang tepat dengan dosis optimum yang diperlukan.
2.2.4.1. Semen Portland
Fungsi semen yaitu untuk merekatkan butir-butir agregat agar terjadi suatu massa yang padat dan mengisi juga rongga-rongga diantara butir-butir agregat.
Dalam konsep PBI, 1971 ditentukan bahwa semen yang dipergunakan untuk pembuatan beton hanya semen portland dan semen portland pozzolan. Semen
yang digunakan dalam pembuatan beton termasuk dalam semen hidraulis hydraulic cement,
artinya semen akan bekerja sebagai bahan pengikat bila
commit to user
dicampur dengan air yang pada akhirnya bahan pengikat ini akan mengeras. Sement Portland merupakan semen hidraulis yang dihasilkan dengan cara
menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidraulis dengan gips sebagai bahan tambahnya. Penambahan air pada
bahan ini akan menghasilkan suatu pasta yang jika mengering akan mempunyai kekuatan seperti batu.
Berdasarkan tujuan pemakaiannya, semen portland di Indonesia dibagi menjadi lima jenis seperti tertera pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Jenis-jenis Semen Portland
Jenis Semen Karakteristik Umum
Jenis I Semen portland untuk penggunaan umum yang tidak
memerlukan persyaratan khusus Jenis II
Semen portland yang penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang
Jenis III Semen portland yang penggunaannya memerlukan persyaratan
awal yang tinggi setelah terjadi pengikatan Jenis IV
Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut panas hidrasi yang rendah
Jenis V Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut
ketahanan yang kuat terhadap sulfat Sumber : Kardiyoni Tjokrodimuljo, 1996
Pada penelitian ini digunakan Semen Portland Komposit PCC, kekuatan kelas 42,5 R
1 PCC yang digunakan untuk konstruksi beton umum mirip dengan Semen Portland jenis I dengan kekuatan yang kompatibel.
2 Perbedaan dengan semen Portland tipe I hanya pada penambahan zat adiktif pada semen PCC.
3 Umum digunakan untuk bangunan, jalan, jembatan
commit to user
2.2.4.2. Agregat