Pengaruh Suhu Tinggi pada Beton

commit to user Kuat tarik langsung beton ringan dihitung dengan rumus tegangan yaitu gaya persatuan luas atau dapat dirumuskan sebagai berikut : A P = s 2.1 1 2 P P P - = 2.2 h b A ´ = 2.3 h b P P ´ - = 1 2 s 2.4 Dimana : s = tegangan tarik langsung beton ringan Mpa P = gaya yang diterima beton komposit N P1 = gaya pada baja tulangan P2 = gaya pada benda uji b = Lebar balok benda uji mm h = Tinggi balok benda uji mm

2.2.6. Pengaruh Suhu Tinggi pada Beton

Kebakaran hakekatnya merupakan reaksi kimia dari combusuble material dengan oksigen yang dikenal dengan reaksi pembakaran yang menghasilkan panas. Panas pada pembakaran ini diteruskan pada beton dengan berbagai macam mekaisme yaitu : 1. Secara radiasi, pancaran panas diterima oleh permukaan beton hingga permukaan beton menjadi panas, pancaran panas akan sangat potensi jika suhu sumber panas terlalu tinggi. 2. Panas konveksi, selama pembakaran terjadi tiupan anginudara melewati sumber panas. Udara ini bertiupbersinggungan dengan permukaan beton hingga beton menjadi panas. Bila tiupan angin menjadi kencang maka panas yang dipindahkan dengan cara konveksi makin banyak. commit to user Setelah permukaan beton menerima panas atau kalor, mengakibatkan shu permukaan beton lebih tinggi dibanding suhu bagian dalam beton. Adanya beda suhu didalam masa beton mengakibatkan terjadi perambatan panas secara konduksi penghantaran. Apabila kebakaran yang tidak dikendalikan akan berkembang menurut tiga periode yaitu periode pertumbuhan growth, periode pembakaran tetap steady combustion dan periode menghilang decay. Pada periode pertumbuahan suhu yang timbul masih rendah, jarang melebihi 250 C. Pada periode pembakaran tetap, suhu meningkat dengan cepat dan dapat mencapai suhu lebih dari 1000 C, tergantung pada jenis dan banyaknya bahan yang dapat terbakar. Pada suatu ruangan gedung terbakar, suhu maksimum yang dapat dicapai adalah sekitar 1200 C, sedangkan shu rata-rata dalam tersebut adalah 800 C-900 C, periode menghilang dimulai jika seluruh bahan sudah mulai terurai secara kimiawi. Menurut Al-Mutairi dan Al-Saleh, 1997 dalam Raharjo, 2002, beton dalam lingkungan beban temperature yang sangat tinggi akan mengalami hal-hal sebagai berikut : 1. Kuat desak akan sangat berkurang pada temperature di atas 300 C 2. Kekuatan tarik akan langsung berkurang dan akan berangsur-angsur berkurang dengan semakin meningkatnya temperature panas. 3. Warna beton akan berubah sejalan dengan perubahan temperature, yang mana perubahan warna ini sangat tergantung dari jenis agregat. 4. Perbedaan sifat termal antar semen dan agregat menimblkan tegangan geser internal. 5. Perubahan panas dalam inti beton yang terpanaskan megakibatkan kerusakan pada kohesi antara agregat dan semen dalam bentuk retakan yang kemudian diikuti dengan fenomena disintegrasi struktur beton. 6. Pelepasan elemen beton spalling. 7. Pelepasan peledakan explosive spalling dalam 30 menit pertama eksposur pada panas yang berlebihan. commit to user 8. Pengelupasan sloughing-off yang merupakan pemisahan bertahap yang tidak membahayakan yang terjadi pada balok dan kolom pada temperature rendah. 9. Retakan beton yang terbagi dalam retakan ringan atau retak rambut dan retak lebar atau besar. 10. Pada temperature sampai 300 C beton akan mengalami pengurangan kandungan air yang mengakibatkan pengurangan sedikit tertahap kemampuan menahan desak. 11. Pada temperature diatas 600 C beton menjadi warna putih keabu-abuan, sedangkan di atas 900 C warna beton menjadi lebih buram. Dalam kondisi kedua temperature tersebut beton telah menjadi lemah dan rapuh brittle. 12. Perilaku beton pada termperatur yang tinggi dalam hal-hal tertentu tergantung pada jenis agregat yang dikandung. Jenis beton ringan akan mengalami kerusakan akibat panas api yang tinggi, berupa pelemahan permukaan beton. Secara umum beton merupakan material bangunan yang memiliki ketahanan terhadap apipanas yang lebih baik dibanding dengan jenis material yang lain, seperti kayu atau baja. Selain keunggulan tersebut beton juga relative lebih mudah untuk diperbaiki karena kehilangan kekuatan beton akibat dehidrasi dapat terbatas pada lapisan permukaan.

2.2.7. Sifat – sifat Beton pada Temperatur Tinggi