commit to user
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Pada keadaan suhu tinggi sifat-sifat beton juga dipengaruhi oleh agregatnya. Pengaruh agregat karbonat, agregat silikat dan agregat berbobot ringan akan
memberi pengaruh yang berbeda pada sifat-sifat beton dan tulangan bajaselama kebakaran atau pasca bakar.
Sisa tengan leleh baja dalam dari awal akibat kenaikan suhu berturut-turut; 200
C, 300 C, 400
C, 500 C, 600
C, 700 C, dan 800
C adalah berturut-turut; 95, 90, 85, 80, 60, 25, dan 20 Brocken Brough dan Johnston,
1987
Sisa modulus elastisitas baja dalam dari nilai awal akibat kenaikan suhu berturut-turut; 200
C, 300 C, 400
C, 500 C, dan 600
C adalah berturut-turut; 95, 90, 85, 80, dan 75 Gustafero, 1987
Angka muai baja akibat kenaikan suhu berturut-turut; 200 C, 300
C, 400 C,
500 C, dan 600
C adalah berturut-turut; 0,002; 0,003; 0,004; 0,006; dan 0,008 Gustafero, 1987
Dari peneletian yang telah dilakukan Gustaffero diketahui bahwa beton bertulang struktural atau bersifat statis tak tentu akan mengalami perubahan tegangan bila
terbakar. Perubahan tegangan ini dapat terjadi karena gradien suhu dalam elemen- elemen struktural atau perubahan kekuatan bahan-bahan struktural pada suhu
tinggi.
5
commit to user
Angka muai beton ringan akibat kenaikan suhu berturut-turut; 200 C, 300
C, 400
C, 500 C, 600
C, 700 C, dan 800
C adalah berturut-turut; 0,0011; 0,0020; 0,0027; 0,0040; 0;0051; 0,0062; dan 0,0073 Gustafero, 1987
Sisa modulus elastisitas beton ringan dalam dari nilai awal kenaikan suhu berturut-turut; 200
C, 300 C, 400
C, 500 C, 600
C, dan 700 C, adalah
berturut-turut; 65, 55, 40, 38, 35, dan 30 Crus, 1987
Sisa tengan beton ringan dalam dari awal akibat kenaikan suhu berturut-turut; 200
C, 300 C, 400
C, 500 C, 600
C, 700 C, 800
C, dan 850 C adalah
berturut-turut; 95, 92, 90, 95, 75, 60, dan 50 Abram, 1987
Mediyanto 2004 melaporkan bahwa dengan kadar serat alumunium 0,75 dari volume beton yang merupakan kadar aluminium yang menghasilkan sifat
mekanis maksimum, serat aluminium telah dapat meningkatkan kuat tekan, kuat belah, MOR dengan meningkatkan kwalitas matriknya baik karena proses fiber
bridging, dowel action, dan aksi kompositnya. secara rinci penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa beton ringan yang diberi serat alumunium dapat mencapai kuat tekan 33,12 MPa, peningkatan berturut-turut ; kuat tarik belah, MOR
kapasitas momen, daktilitas, dan beban retak pertama karena penambahan serat alumuniumadalah berturut-turut sebesar 16,2; 22,7; 21,00; 72,40; dan
55,60.
Dari hasil penelitian terhadap pengujian kuat tarik belah dan MOR usia beton ringan 28 hari, pada saat pengujian pembakaran pada suhu 300
C,400 C,500
C mengalami penurunan pada nilai kuat tarik belah dan MOR terhadap suhu kamar,
setelah dilakukan perawatan curing pada beton ringan berserat alumunium yang dibakar pada suhu 500
C mengalami kenaikan pada nilai kuat tarik belah dan MOR juga diikuti dengan kenaikan terhadap suhu 500
C mencapai 120,00 untuk kuat tarik belah dan juga kenaikan mencapai 33,33 untuk pengujian
MOR.
Mediyanto,2009 .
commit to user
Mengacu pada penelitian mediyanto 2009 yang menggunakan serat alumunium dengan kadar 0,75 dari volume adukan beton dan kadar metakolin sebesar 7,5
dari berat semen, maka penelitian lanjutannya menggunakan kadar yang sama.
2.2. Dasar Teori